Terlambat ....
Kata itulah yang ada di pikiran Putra ketika dia melihat Meyla sedang berdansa dengan mempelai laki-laki. Mereka tampak bahagia, saling melempar senyum, saling berbagi cinta lewat tatapan mata.
Bisakah sekarang Putra egois ....
Mampukah Putra menghilangkan senyuman dari bibir Meyla ....
Bukankah cinta tak harus memiliki ....Omong kosong dengan pribahasa itu. Putra akan berjuang untuk terakhir kalinya. Dia mendekati pasangan itu ....
««~~~~~~~~~~»»
Meyla
Hai, nama ku Meyla, aku menikah dengan lelaki yang sangat tampan tapi sayang dia memiliki sifat yang kadang membuat aku pusing tujuh keliling. Kalian mungkin bertanya, kapan aku jatuh cinta pada manusia berparas malaikat tapi berhati ababil itu kan?
Jawaban yang kubisa berikan adalah, aku jatuh cinta saat melihat Putra bersama macan betina bernama Tania di cake shop. Di sana aku sadar bahwa hati, mata, dan pikiranku sangat tidak suka melihat dia dengan wanita lain.
Berkali-kali aku jatuh, berkali-kali pula aku bangkit. Mencintai orang lain dalam diam itu ternyata sangat menyakitkan. Aku berikan kepercayaan padanya tapi dia yang melempar kepercayaan aku ke jurang. Puncaknya adalah saat dia menelpon Angela di saat malam aku sakit.
Tuhan ... sesakit inikah rasanya tak terlihat ....
Tak terlihat oleh orang yang kamu cintai ....Akupun mencoba bertahan, tapi tak mungkin bukan hanya aku yang membangun hubungan itu. Hubungan itu hanya bisa di bangun oleh dua orang yang saling memahami.
Sakit, aku sangat sakit saat itu di saat yang bersamaan aku terkena musibah. Di saat aku membutuhkan dadanya untuk bersandar, dia malah menyandarkan kepala orang lain di dadanya. Keguguran, kemesraan dia dengan Angela di tambah lagi surat cerai sudah dapat membuat aku menyerah.
Aku sungguh lelah ....
Akhirnya saat itu juga aku putuskan untuk pergi. Pergi dari Putra dan kekacauan yang kami buat. Ya, terserah kalian mau mengatakan aku tak bertanggung jawab dan penakut. Yang ku inginkan hanya kata tenang.
Dan akhirnya, disini lah aku berada, di kota yang penuh dengan kata cinta. Suatu kata yang tak mungkin ku miliki lagi, karena cintaku telah diambil orang.
Hari ini, aku harus segera bersiap untuk menghadiri acara yang paling membahagiakan dalam hidupku. Sejak pagi aku sangat bersemangat. Kalau ditanya apakah aku sudah move on dari Putra. Maka jawabannya adalah ...
100% aku move on ....
Hallo, kita harus melanjutkan hidup dan bumi masih akan berputar dengan atau tanpanya. Aku memakai gaun putih yang sangat indah, dilengkapi dengan riasan kepala yang juga tak kalah indah. Aku sudah siap. Siap untuk melangkah ke depan.
*****
Meyla berdansa dengan pasangannya, dia terkejut ketika tangannya di tarik paksa oleh seseorang. Meyla sudah siap marah pada orang lancang ini. Tangannya sudah melayang di udara. Tapi kemudian terhenti karena orang yang menariknya adalah Putra, mantan suaminya.
Kenapa Putra ada di sini pikir Meyla. Tapi sesaat kemudian Meyla panik. Putra jatuh pingsan. Sebelum jatuh Putra sempat mengucapkan kalimat, "Aku masih ..."
Putra terbangun di sebuah kamar, ruangan asing baginya. Dia memandang seisi kamar mencoba mengingat apa yang terjadi. Dia pingsan di pesta pernikahan istrinya, Meyla. Sungguh tragis sekali nasibnya.
"Ekhm ...." suara seseorang yang berhasil menari perhatian Putra.
Di carinya asal sumber suara itu, ternyata berasal dari balkon kamarnya. Dari tempat tidur dia bisa melihat tubuh seorang wanita dengan baju yang bergerak-gerak mengikuti tiupan angin.
Putra mendekat dan dia menemukan Meyla sedang ....
Meyla terkejut ketika tangannya di tarik paksa ketika dia sedang berdansa. Dia ingin mengumpat mengeluarkan kemarahannya kepada orang yang seenaknya saja mengganggu acaranya. Ketika dia berbalik dan melihat siapa yang berani menarik tangannya. Dia terkejut karena orang yang dilihatnya sangat kacau.
Tidak ada lagi Putra si hotman, yang rapi, wangi, dan bersih. Sekarang yang dilihatnya adalah Putra yang berantakan dengan rambut-rambut kecil di mukanya. Ditambah lagi raut wajah Putra yang Pucat.
'Apakah Angela tidak merawat Putra,' pikir Meyla 'Atau Putra tidak bahagia dengan Angela,' lanjutnya lagi.
Saat Meyla ingin menanyakan keadaan Putra dan apa alasan Putra berada di sini. Meyla terlambat ... Putra sudah jatuh pingsan menimpa tubuhnya. Beberapa orangpun membantu Meyla dengan mengangkat tubuh Putra dan membaringkannya di kamar.
Sudah hampir dari 4 jam Putra pingsan, Meyla bingung apakah Putra pingsan atau mati. Dia sangat betah berada di alam bawah sadarnya.
Lembayung senja menyapa kamar tempat Putra tidur. Ahh ... apakah Meyla harus mencium Putra dulu seperti di dongeng agar Putra terbangun. Tidak ... sungguh Meyla tidak mau, dia tidak mau menyentuh bibir yang telah menjadi milik wanita lain.
Entahlah, Meyla sekarang gamang dengan hatinya. Padahal sebelum melihat Putra dia sudah yakin bahwa dia akan bisa hidup tanpa Putra. Tapi apa yang terjadi sekarang. Dia makin tidak suka dan tidak rela Putra menjadi milik Angela.
"Uhh ... lebih baik aku membersihkan tubuh Putra," pikir Meyla karena membayangkan Putra bersama wanita lain lagi-lagi menyakiti hatinya.
Meyla berjalan ke kamar mandi, mengambil keperluan untuk membersihkan badan Putra. Tadi dokter baru saja memeriksa keadaan Putra. Kata dokter Putra hanya kelelahan ditambah dengan pola makan yang tidak teratur mengakibatkan dia pingsan.
Ingin sekali rasanya Meyla memarahi Angela, istri macam apa yang tidak memperhatikan kebutuhan suaminya.
"Kalau tidak becus merawat suami, berikan saja padaku," kata Meyla sambil membuka pakaian Putra yang sudah kotor dan basah oleh keringat. Tak beberapa lama kemudian Meyla menggelengkan kepalanya karena itu bukan pemikiran yang bagus.
Meyla mengelap tubuh Putra dengan hati-hati. Tubuh Putra sekarang kurang terawat. Meyla menduga bahwa sekarang Putra jarang melakukan olahraga lagi. Tapi walaupun kotak di tubuh Putra berkurang, tetap saja Putra menggoda. Meyla harus cepat mengelap tubuh Putra, sebelum dia benar-benar menubruk Putra yang pingsan layaknya kucing yang mengejar cicak yang pingsan.
Ahh ... itu tidak asik.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasanganku Aneh
HumorPutra harus berhadapan dengan wanita cantik tapi sangat aneh. Wanita satu-satunya yang percaya dengan mitos di zaman modern. Tapi bukankah cinta tak hanya bisa menerima lebihmu, tapi dia juga harus bisa memeluk kekurangamu. Cinta tak hanya membuatmu...