Ketika Putra ingin berjalan pergi dari hadapan Meyla. Meyla kembali bersuara "Kapan hari kamu tunangan dengan Angela Tan?" dengan wajah yang tertunduk. Meyla dicuekin dan rasanya itu seperti kamu cuma remahan roti yang tak terlihat.
Putra tidak juga menjawab pertanyaan Meyla. Putra kembali ingin berjalan ke arah kamar tetapi terhenti karena suara gelas jatuh.
Putra berbalik badan dan ....
Terdengar suara pecahan kaca, Putra kemudian berpaling badan untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dia melihat Meyla sudah terjatuh dari kursi makan. Dan suara pecahan kaca tadi adalah suara gelas yang terjatuh. Dengan cepat Putra menghampiri Meyla, mengangkat tubuh Meyla membawa Meyla menuju kamar tidurnya. Bergegas Putra mengambil smartphone miliknya dan mencari nomor dokter keluarga.
Pada deringan ke-tiga baru terdapat sahutan dari seberang sana.
"Hallo dok, bisakah dokter sekarang juga ke rumah saya, Meyla pingsan dok," ucap Putra
"Baiklah saya akan tiba dalam waktu 20 menit," sahut sang dokter di seberang sana dan telpon pun terputus.
Sementara menunggu kedatangan dokter tersebut, Putra dan beberapa pembantu keluarga melakukan pertolongan pertama pada Meyla. Mereka memberikan minyak kayu putih untuk menyadarkan Meyla. Dan syukurlah Meyla sadar dengan cepat.
"Ada apa dengan saya bi Sum?" tanya Meyla ketika sadar sambil berusaha duduk tapi gagal karena di larang oleh bi Sum.
"Non berbaring saja, permisi non saya mau panggilkan den Putra," izin bi Sum dan kemudian melangkah ke luar.
Beberapa menit kemudian Putra datang ke kamar bersama seorang wanita cantik yang memakai baju putih. 'Hadeh ... siapa lagi ini wanita?' tanya Meyla dalam hati sambil melihat dan menilai penampilan si wanita dari atas sampai bawah.
Dengan senyuman yang dipaksakan, Meyla menyapa wanita itu. Dan sang wanita pun membalas senyuman Meyla dengan tulus.
"Mey ... perkenalkan dia dokter Dewi dan dia dokter keluarga, dan Wi ... dia Meyla istri aku," ucap Putra.
"Hai Meyla ... aku Dewi salam kenal ya," ucap Dewi sambil mempersiapkan alat-alat untuk memeriksa keadaan Meyla.
"Hai juga Dew ..." sapa Meyla dengan senyuman dan raut wajah sedikit pucat.
"Sekarang aku akan periksa keadaan kamu ya ..." ucap dewi sambil meletakkan stetoskop di dada Meyla. Dan setelah beberapa waktu menunggu akhirnya pemeriksaan selesai. Sambil menghela napas Dewi mengatakan
"Kamu gak apa-apa Mey ... kamu cuma kecapeaan, kamu butuh istirahat dan makan secara sehat dan teratur."
Putra yang mendengar itu bersyukur dalam hati karena Meyla baik-baik saja tapi dia merasa bersalah karena beberapa hari ini berlaku cuek pada Meyla.
"Tapi ..., " ucapan gantung dari Dewi membuat muka mereka berdua tegang.
"Kenapa wi?" tanya Putra yang tak sabar.
"Tapi ... kalian harus mengurangi aktivitas ranjang kalian, karena Meyla butuh istirahat dalam beberapa hari Put," lanjut Dewi dengan terkikik geli.
"Yah ... padahal aku mau itu malam ini," kata Putra dengan kesal padahal dia hanya bercanda.
"Kan puasanya cuma 2 sampai 3 hari, ciee yang gak sabar jadi ayah." itulah sahutan dari dokter Dewi.
Putra yang mendengar perkataan Dewi hanya tersipu malu sedangkan Meyla terlihat bingung, 'sedang akting kah Putra' karena Putra yang ada di hadapannya berubah seratus delapan puluh derajat dari Putra yang makan bersamanya tadi.
"Oke ... ini dia resep untuk Meyla," kata Dewi sambil menyerahkan kertas kecil yang tulisannya seperti cacing menggeliat karena kepanasan. Ternyata tulisan tangan tak secantik orangnya.
"Banyak istirahat dan minum obat yang aku kasih secara teratur ya ... dan kamu Put harus puasa 2 sampai 3 hari, oke?" saran Dewi.
"Oke ... oke wi," jawab Putra malas.
"Karena tugas aku dah selesai, aku pamit pulang. Bye Mey ..." ucap dewi sambil berjalan diikuti oleh Putra keluar kamar.
Sekarang di dalam kamar tinggalah Meyla seorang diri memikirkan kenapa Putra berubah begitu drastis, apakah dia harus pingsan dulu agar Putra peduli. Semakin Meyla berpikir semakin kepalanya Pusing. Akhirnya dia berhenti memikirkan dan lebih memilih tidur.
Entah berapa jam Meyla tertidur, dengan susah payah dia bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi. Belum juga dia berhasil menuju tempat tujuannya, kepalanya kembali berdenyut-denyut. Meyla ingin terjatuh lagi tapi dia merasa ada tangan yang memegangi tubuhnya agar tidak menghantam lantai.
"Kamu mau kemana?"
TBC
JAN LUPA VOTEMANT ... LOVE U ALL
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasanganku Aneh
HumorPutra harus berhadapan dengan wanita cantik tapi sangat aneh. Wanita satu-satunya yang percaya dengan mitos di zaman modern. Tapi bukankah cinta tak hanya bisa menerima lebihmu, tapi dia juga harus bisa memeluk kekurangamu. Cinta tak hanya membuatmu...