"Gak lah ... aku lagi penasaran sama tuh pasangan," tunjuk Mae pada pasangan di toko bayi tersebut.
"Kaya familiar tapi lupa," sambung Mae.
Meyla yang penasaran pun mengalihkan pandangannya, melihat ke arah yang ditunjuk oleh jari Mae.
Meyla terdiam, dia sekarang tahu kenapa sikap Putra berubah, dia tidak hangat lagi. Putra tidak lagi membalas kejahilan Meyla. Putra mempunyai wanita idaman lain. Lebih menyakitkan lagi adalah mereka berada di toko perlengkapan bayi sambil tertawa.
Sakit ... perih ... dan retak, itulah kata yang bisa dirasakan Meyla sekarang.
Di cafe
Meyla hanya bisa terdiam, tertunduk dengan meneteskan air mata. Dia tidak tau apa yang akan dia perbuat, bingung ingin melakukan apa. Apakah dia harus menghampiri Putra dan wanita itu di toko seberang atau dia cuma diam pura-pura tidak tau.
Mae yang berada di meja yang sama pun hanya bisa mendekat dan memeluk tubuh Meyla sambil berkata semua akan baik-baik saja.
"Mungkin itu cuma teman Putra kali La ..." kata Mae mencoba menenangkan.
Meyla pun hanya bisa mengangukan kepalanya. Satu sisi pikiran nya mengatakan 'mungkin itu cuma teman atau keluarga jauh Putra' tapi bagian hatinya mengatakan 'Putra ada something dengan wanita itu'.
"Eh ... ingat gak loe ama Robby?" tanya Mae berusaha mengalihkan pembicaraan dan pikiran Meyla dari Putra.
"Ya ... ingatlah cowok dengan rasa cewek itu kan?" tanya Meyla sambil mengelap air matanya dengan tisu dari tasnya.
"Iya ... cowok cantik," jawab Mae sambil tertawa "Dia buka butik baru nohh, katanya sih bagus tuh butik, kita ke sana yuk abis makan" sambung Mae sambil sesekali menyedot jus mengkudu yang dia pesan.
Meyla tak juga menjawab, dia melamun pikirannya tetap tertuju ke toko di seberang cafe ini.
"Ehh ... lah ditanya malah ngelamun, mau ya?" tanya ulang Mae.
"Mau apa sih?" ucap Mayla dengan muka polos pengen nabok.
"Mau gak loe jadi pacar gue," balas Mae.
"Ehh ... Noo, gini-gini gue masih suka batang" balas Meyla jijik.
"Batang apa? Batang pohon?"
Dan mereka pun tertawa terbahak-bahak karena percakapan aneh mereka yang menjurus ke hal yang nista. Dalam hatinya Mae bersyukur setidaknya Meyla dapat melupakan kejadian tadi sebentar, walaupun dia tak yakin jika nanti sampai di rumah hati Mayla akan baik-baik saja.
**********
Di rumah
Tepat pukul 5 sore Meyla sudah sampai di rumah. Walaupun hatinya sakit dan perih dia tetap ingat tugasnya sebagai seorang istri. Dengan terburu-buru dia membersihkan diri kemudian turun menuju dapur untuk mempersiapkan makanan untuk suaminya yang akan pulang dari bekerja. Oh bukan ... bukan pulang dari bekerja tetapi pulang dari jalan-jalan bersama wanita lain.
Sambil membuka lemari pendingin, Meyla mempersiapkan makan malam untuk suaminya. Dia bingung memilih menu apa yang akan dia masak. Apakah dia harus memasak nasi goreng setan atau soup iblis, iya Meyla sangat sebal dan marah sampai-sampai dia ingin memasukkan seluruh cabe yang ada di kompleks ini untuk hidangan makan malam Putra.
Kalau nanti Putra sakit perut dan keluar masuk kamar mandi gimana? Dan yang lebih parah lagi bagaimana jika Putra pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Aishh dasar otak Meyla yang tidak tegaan untuk menyakiti orang lain.
Akhirnya otak malaikat Meyla lah yang menang. Dia hanya memasak makanan yang biasa tanpa ada tambahan cabe, obat pencuci perut, dan racun.
Makanan yang Meyla sajikan pun biasa saja hanya ada ayam goreng dan oseng-oseng tempe dan hati. Sekarang sudah hampir jam 7, Meyla sudah selesai memasak. Sekarang tinggal menonton televisi untuk membunuh waktu.
Meyla menuju ke ruang keluarga, mengambil remote televisi dan memencet channel secara acak. Dengan di temani hot choclate dan cemilan kentang Meyla menonton gosip.
"Sang model internasional dan juga model dari pakaian dalam terkenal dunia, Angela Tan telah pulang ke Indonesia. Di kabarkan bahwa kepulangan Angela dikarenakan dia ingin bertunangan dengan pengusaha yang bernama Putra Dewa Angga"
Itulah suara pembaca berita gosip tersebut. Tapi yang lebih membuat hati Meyla remuk adalah nama suaminya ikut disebut. Memang benar mereka baru menikah secara agama dan hanya di hadiri keluarga. Ternyata manfaat resepsi pernikahan itu sangat penting agar semua orang tahu dia milikku dan aku miliknya. Sekarang Meyla hanya meruntuki kebodohannya. Kenapa dia mau saja cuma dinikahi dan sampai sekarang dia belum juga menyelenggarakan resepsi pernikahan.
Baru saja Meyla berencana untuk melempar remote ke arah layar televisi. Meyla dikejutkan oleh suara sepatu. Meyla menoleh ke arah suara, Meyla melihat suaminya sudah pulang dari kantornya. Dengan cepat Meyla bangkit dari sofa dan menghampiri Putra yang sangat-sangat lelah, hal itu terlihat dari rambut dan kemeja yang berantakan.
Meyla mengambil jas dan tas Putra kemudian ke kamar untuk menyiapkan air panas untuk mandi Putra. Ingin rasanya dia mencerca Putra tentang perempuan yang dilihatnya tadi siang di cafe dan tentang gosip yang baru saja dia dengar. Tapi dia tidak mungkin langsung bertanya pada Putra, itu sama saja dengan menyiram air ke tubuh harimau yang sedang tidur. Meyla harus mencari waktu yang pas.
Meyla kemudian turun menuju dapur untuk menghangatkan makanan dan menata makan malam mereka. Meyla turun sedangkan Putra naik, ketika mereka saling berpapasan Meyla menampilkan senyuman manisnya tapi Putra malah membuang mukanya.
Nyess ... mak jebleb ...
Itulah yang dirasakan hati Meyla, rasanya ada panah kasat mata yang menembus dadanya. Andai saja hati Meyla dari kaca, mungkin sekarang sudah retak seribu dan tidak bisa di selamatkan lagi.
**********
Setelah selesai mandi, Putra melangkah ke ruang makan. Dia seperti terlihat ada yang dipikirkan. Dia berjalan seperti mayat hidup sampai-sampai dia ingin menabrak kursi makan. Meyla yang melihat itu pun hanya bisa tertegun.
Putra dan Meyla pun makan dalam diam. Asik dengan makanan dan pikirannya masing-masing. Ketika Putra selesai makan, dan ingin bangkit dari duduknya Meyla bersuara "Siapa wanita yang kamu temani tadi siang di toko perlengkapan bayi?"
Putra yang mendengar itu hanya terdiam, terdapat pancaran keterkejutan dari raut mukanya.
Ketika Putra ingin berjalan pergi dari hadapan Meyla. Meyla kembali bersuara "Kapan hari kamu tunangan dengan Angela Tan?" dengan wajah yang tertunduk. Meyla dicuekin dan rasanya itu seperti kamu cuma remahan roti yang tak terlihat.
Putra tidak juga menjawab pertanyaan Meyla. Putra kembali ingin berjalan ke arah kamar tetapi terhenti karena suara gelas jatuh.
Putra berbalik badan dan ....
TBC
Thanks yang udah votement dan masukin reading list kalian. I Love u
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasanganku Aneh
HumorPutra harus berhadapan dengan wanita cantik tapi sangat aneh. Wanita satu-satunya yang percaya dengan mitos di zaman modern. Tapi bukankah cinta tak hanya bisa menerima lebihmu, tapi dia juga harus bisa memeluk kekurangamu. Cinta tak hanya membuatmu...