Chapter 10 : close by accident (2)

53 17 2
                                    

           

***

  Mata Alga masih fokus pada buku yang ia pegang dan tak merespon pertanyaan Sharon yangdari tadi Sharon ucapkan, Sharon mengembungkan pipinya karena yang diajakbicara tidak merespon. Badannya kembali menghadap kebelakang, mengahadap Alga.Tangan Sharon menarik paksa buku yang Alga pegang. Lalu di genggamnyaerat-erat. Alga hanya menarik napas panjang kemudian mulai angkat bicara, AgarSharon tak mengganggunya lagi

"iya ada apa? " Tanya Alga gemas

"Nah gitu dong... biar gue gausah bertindak anarkis ngambil buku lo biar lojawab pertanyaan gue"

"iya apa gue gak denger tadi" Alga masih judes

"hape juned gimana? Besok kan disuruh diambil bokap lo" Sharon mengulangipertanyaannya untuk yang kesekian kalinya

"bodo"
kemudian Sharon memukul kepala Alga dengan buku yang digenggamnya. Algamengaduh kesakitan

"ouch.. ya bodo amat! Itu bukan hape gue" Alga mengelus-elus kepalanya yangsukses menjadi pelampiasan Sharon. Sharon gemas kepada Alga karena sikap Algayang seakan tidak peduli kepada Juned, memang dulu Juned sempat tidak sukakepada Alga karena eksistensinya  dikalahkanoleh Alga, ya mau kemana-mana cewek lebih milih Alga ketimbang Juned, pernahdulu Juned hampir memukul Alga karena Alga menghentikan kerusuhan yang dibuatJuned dikelas, seperti biasa mengganggu cewek-cewek dikelas, waktu itu Juned emangketerlaluan, masa iya kalo ada cewek lewat samping bangkunya Juned narik roknyapake kaki sampek keangkat, parah banget kan kayak anak SD aja.  Juned itu emang keterlaluan. Dia hobi bangetngusilin orang terutama  Dewi, karenasebenernya Juned itu ada rasa buat Dewi, namun Dewi tidak menerimasinyal-sinyal yang di tebar oleh Juned. Sharon hanya menggeleng pasrah

"Yo mamen...." Tiba-tiba Juned muncul entah dari mana, tangannya langsungmerangkul leher Alga dengan mesra mirip seperti pengantin baru, Alga melepastangan Juned dengan paksa, ekspresinya seakan-akan jijik melihat mahlukjadi-jadian yang tengah berdiri disampingnya itu

"gausah ekspresi jijik gitu dong.." ucap Juned merasa terzalimi dengan ekspresiAlga,  Juned  menyodorkan sebotol kiranti kepada Alga dengan perlahan, sebelum itu ia melihat keadaan sekitar, kepalanya menoleh kekanan kiri, dirasanya aman kemudian meletakkan sebotol kiranti itu ditangan Alga dengan paksa, Alga menoleh kepada Juned dengan mata melotot, Juned merasakanhawa dingin menusuk tubuhnya ketika melihat tatapan Alga yang penuh emosi, kemudian direbutnya kembali kiranti yang masih berada di tangan Alga

"Gausah maksa deh, bokap gue gak bakal dateng. Itu resiko lo" Alga merebut kembali buku yang tadi direbut oleh Sharon, kemudian memalingkan perhatiannya kembali ke buku itu, membenamkan matanya pada sebaris tulisan dibuku itu

"ayolah, gue semata-mata minta bantuin lo karena lo kan ketua kelas gue, loharusnya ngelindungin gue, yakan? Yakan?" Juned meminta persetujuan kepada Sharon dan Mamat dengan menaik-turunkan alisnya ditambah matanya yang dikedip-kedipkan seperti orang kejer, Mamat hanya mengangguk polos

"lama-lama gue resign juga jadi ketua kelas, capek gue ngurusin mahluk-mahluk macem kalian"

"jangan gitu dong man, gini deh.. sebagai gantinya gue bakalan piket seminggupenuh. Oke gak?" suatu kalimat yang luar biasa bertolak belakang denganrealita, boro-boro piket, megang sapu aja jatuhnya gak nyapu, malah dibuat gitar terus naik keatas meja sambil nyanyi lagu rhoma irama satu album.
Alga tak merespon.

"sebulan deh sebulan" Juned menelan ludah lalu meletakkan pantatnya dikursi sebelah Alga yang sedang kosong, Juned menatap mata Alga serius,
Alga masih diam tak merespon

Juned mengatupkan bibirnya, rasanya mulai Juned sudah putus asa. Juned menyandarkan punggungnya lalu tiba-tiba tersentak sendiri "please lah.. Gue rela deh jadi kacung lo, demi apapun gue bakal nurut sama lo, asal lo bantu gue ngambil hape gue lagi. Bakalan berabe kalo sampe itu hape kagak balik, bisa-bisa gue tidur di amperan toko, ayolah" wajahnya dibuat lebih memelas.

"gatau deh, liat besok aja" Alga membuang muka lalu pergi meninggalkan mereka bertiga kemudian disusul oleh Sharon yang juga bangkit dari kursinya dan mengekor dibelakang Alga
tanpa panjang lebar Juned menarik tangan Mamat agar duduk dikursi Alga

"gue bilang apa? Gue sama Alga itu udah soulmate-an dari kecil man, buktinyadia mau bantu gue" dengan bangganya Juned menceritakan hayalannya kepada Mamat, Mamat tau bahwa itu hanya hayalan Juned semata, Mamat sudah mengerti betul sifat Juned yang memiliki kemampuan berimajinasi yang liar, bukan hanya liar tapi kelewat liar

"eh serius gue" ulang Juned karena melihat ekspresi Mamat yang seakan tak percaya dengan ucapannya

"iya percaya gue, udah gausah diulang-ulang. AKH" Mamat tampak bosan dengan dongeng Juned yang selalu diulang-ulang, lama-lama kuping dan otaknya tidak bisa lagi mentoleransi ucapan Juned yang ngawur.


(keep reading--keep reading until its done yah^^)
•jangan lupa di vote dan di comment ya guys... Jangan hanya dibaca, tapi di apresiasi ya^^•

RemindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang