Chapter 24 : Menjauh

63 13 14
                                    




🎶Sungguh kau buatku bertanya-bertanya

Dengan teka-teki teka-tekimu

Mungkinkah ku temukan jawaban

Teka-teki teka-tekimu🎶

Suara Raisa mengalun lembut di telinga Sharon yang sedang menatap langit pada malam itu di balkon kamarnya, potongan lirik itu menggelitik hati Sharon, benaknya langsung teringat akan Alga, seolah lagu tersebut memang di ciptakan untuknya, Sharon menarik senyum dibibirnya, tangannya terangkat dengan reflek mengikuti beat lagu Raisa, kemudian jarinya menari di langit menarik huruf A diantara bintang-bintang kemudian menulis nama Alga dari bintang-bintang
"gue kenapa sih kok mellow banget ya?" Sharon memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya di kursi goyang tiba-tiba hidungnya terasa gatal dan mulai bergetar
"hattchuuu...." Sharon terkaget dengan bunyi bersinnya sendiri, dirinya belum siap untuk bersin namun bersinnya keluar begitu saja, kemudian Sharon mengucuk-ucek hidungnya yang mulai berair itu dan kembali memejamkan matanya
"please guys... yang ngomongin gue stop dulu, gue mau isirahat" Sharon bergumam sambil memejamkan mata, karena hidungnya kembali terasa gatal
"atau mungkin karena dingin ya?" Lanjut Sharon mengeratkan jaket yang ia kenakan

Di tempat lain.....

"apa masalah lo?" Tangan Alga mengepal bersiap untuk meninju orang yang tengah duduk santai disebelahnya

"gak ada sih, sensi banget sih lo"

"Geri please, apapun masalah yang lo punya sama gue, gausah bawa-bawa Sharon!" Alga bangkit dan menatap Geri yang tengah duduk dikursi taman di ujung komplek itu

"hahaha... I know your weakness. Dari kecil lo gak mau banget gue deket sama Sharon, asal lo tau sejak itu gue benci banget sama lo, apapun yang Sharon bilang lo turutin, kemana pun Sharon lo pasti ada. Gue geli liatnya jadi ngerjain Sharon dikit gak masalah kan?"

"gue bilang gak usah bawa-bawa Sharon ke masalah kita! Udah cukup lo bikin Sharon ketakutan dulu. Lo pikir itu lucu? Gue gak mau dia inget itu! So please jauh-jauh dari dia"

"hahahaha... cemen banget lo, lo pikir gue bakal berhenti?" Geri menatap Alga dengan tatapan menantang. "Ini baru dimulai" lanjut Geri.

Alga yang tampaknya emosi dengan Geri kemudian menarik kerah kemeja yang di kenakan oleh Geri dan mendaratkan sebogem tinju ke rahang geri sehingga bibir Geri luka dan mengeluarkan darah, Geri hanya tersenyum sinis sambil menatap Alga

"tcih" Geri membuang ludah
"ngapain lo nonjok gue? Sharon udah gak ngelarang lo buat ngeladenin gue lagi? " lanjut Geri sambil melepas paksa genggaman tangan Alga

"heran gue! Lo tu suka sama Sharon hah?! Gausah gitu caranya!" Alga mendorong pundak Geri

"Gue gak pernah suka sama Sharon dari kecil! Tapi gue gak suka sama lo sejak kecil! lo inget pas gue mau temenan sama Sharon dulu pas SD, lo suruh Sharon buat jauhin gue. Aslinya lo yang cari gara-gara duluan, sejak saat itu gue benci banget kalo liat kalian berdua. Eneg gue!"

"kalo lo jauhin Sharon gue gak bakal gangguin dia, itu kan yang lo mau?" lanjut Geri sambil menunjuk wajah Alga dengan jari telunjuknya

Alga tertunduk mendengar kalimat Geri, walaupun itu sederhana tapi itu akan sangat sulit bagi Alga. Alga bingung akan keputusannya namun mengingat bagaimana Geri akan mengganggu Sharon seperti dulu membuatnya tak tega. Bayangkan untuk seukuran anak SD, Geri cukup keterlaluan dulu. Apalagi ia sudah SMA pasti Geri tidak segan-segan melakukan sesuatu yang lebih parah. Alga menghembuskan nafas frustasi
"lo pikir gue percaya lo gak bakal ngapa-ngapain dia?" Tanya Alga pasrah

RemindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang