Alga menggeser layarnya dan muncul wajah Juned sedang menatap hapenya dengan ketus bibirnya komat-kamit merutuki sinyal. Tampaknya Juned tak mendapatkan banyak sinyal
"oh ini udah muncul" ucap Juned kegirangan
"lo dimana man? Ini udah jam delapan dan lo belum ada disekolah gue pikir lo ketangkep bu Reni karna telat, tapi sampek jam segini lo belum muncul juga" oceh Juned tanpa titik koma dan dengan satu tarikan napas. Kemudian Juned mendekatkan wajahnya pada layar hapenya. Sehingga menampilkan dua buah lubang hidung pada layar hape Alga.
"buset ya gusti! Lo kok gak pake seragam?! Lo bolos lagi lo?" Sambung Juned yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Alga.
"makin makin ni anak, iye gue tau bolos itu kayak zat adiktif, sekali lo coba lo pasti pengen lagi. Tapi-"
"ada apa sih?" Alga memotong jalur pembicaraan Juned.
Juned tersenyum kecut. "enggak ada apa-apa sih gue cuma iseng dan kelebihan kuota aja"
"gak penting gue tutup"
"eh tunggu... ini penting Al! pak Joko atmojo sutejo kagak masuk jadi dia ngasih kita mandat untuk mengerjakan soal yang bisa dibilang lumayan gak begitu sedikit, alias banyak. Tar gue kirim soalnya biar lo bisa ngerjain dan biar gue bisa nyalin"
"yaudah tar kirim aja. Mumpung lagi nganggur nih gue"
Juned mengerutkan keningnya "lo gak biasanya deh gini. Kalo lo ada masalah cerita aja. Gue gak ember atau empang kok"
"oiya" Juned mengarahkan hapenya kearah Sharon yang sedang mengerjakan soal dibangku pojok milik Sharon itu. Kemudian diarahkannya lagi ke wajahnya "keliatan?"
"siapa? Sharon?" Tanya Alga setengah penasaran
"yup, dia khawatir banget sama lo, dari tadi nanyain terus ke gue udah gitu pake acara maksa lagi. Gue udah bilang gak tau juga tetep aja dia ngeyel. Yaudah gue bilang aja gue mau VC an sama lo. Lah dianya malah balik kebangkunya, tanpa sepatah kata pun dan langsung diem nan anteng kayak Bleki abis gue kasih susu" parah si Juned nih Sharon disama-samain sama kucing tetangganya yang nakalnya minta ampun.
"terus dia bilang apa?"
"udah gue bilang dia cuma main nyelonong tanpa bilang apa-apa, suka heran saya. Udah gitu wajahnya kayak orang abis ke-gep. Gugup-gugup gimana gitu" jelas Juned berapi-api
"gue kayaknya bakalan gak masuk beberapa hari. Bilang aja ke dia kalo Alga gak papa. Gue takut dia khawatir. Terus nanti kalo dia gak ngerjain tugas pak Joko kasih aja buku lo biar dia nyalin. Terus kalo dia tidur lagi dikelas tolong tutup gordennya soalnya silau banget." Ucap Alga yang bagi Juned itu terdengar seperti mandate kedua setelah mandat dari pak joko.
"salut gue Al sama lo. Biarpun diluar keliatan cuek tapi didalem lo tuh care banget, coba Sharon tau, pasti.." Juned memberhentikan ucapannya karena ia speechless dengan sikap Alga yang begitu Gentle dimata Juned "Yaudah deh gue matiin. Dan gue pasti jagain dia dari Geri cokolatos itu. Bye" kemudian Juned memutus panggilan dengan damai.
Alga meletakkan kembali hapenya kedalam saku celananya lalu kembali masuk ke kamar bundanya dengan semangkok bubur dan segelas susu.
"Bunda makan dulu" Alga duduk dan mulai menyuapi bundanya dengan bubur.
"Bunda sakit apa?" Tanya Alga dengan penuh kekhawatiran sambil menatap kedua bola mata bulat itu.
Wanita itu malah memutar-mutar manik matanya mencari objek lain, kemudian fokusnya terarah pada sebuah vas berisi bunga kesukaannya. Matanya berbinar melihat bunga yang anggun itu. "Aster sama baby breath itu kamu yang beli?" tanyanya sekedar formalitas dan pengalihan pembicaraan karena ia tahu pasti Alga yang membelinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remind
Novela JuvenilSharon bertemu dengan serpihan kecil masa lalunya yang sama sekali tak ia ingat, kenangan tentang Alga sahabatnya selalu menghantuinya, Sharon mencoba merangkai kembali memori yang sudah hilang, tentang sebuah misteri masa kecilnya Alga bertemu deng...
