Chapter 18 : Holidays

70 14 22
                                        




           Liburan pun tiba, Sharon masih terbaring di kasurnya, matanya tidak lagi terpejam namun badannya males untuk bangkit walau hanya sekedar untuk mandi atau turun sarapan, matanya mengedar keseluruh ruangan jam di dinding menunjukkan jam setengah Sembilan pagi, Sharon belum bangkit sejak subuh tadi, setelah ia sholat subuh tubuhnya kembali ia rebahkan di kasur, hari ini memang hari pertama liburan semester satu, tangan kananya meraba-raba meja kecil disebelah kasurnya, meraih hape yang tergeletak disitu. Kemudian men-scroll timeline twitternya, tidak ada notifikasi, lalu mengecek messengernya, lagi-lagi tidak ada notifikasi dari siapapun, entah itu dari temannya , Sharon mendengus kesal dan meletakkan hapenya sembarang, tiba-tiba ketika ia akan bangkit dari kasur, hapenya bergetar tanda ada pesan masuk, dengan malas Sharon mengambil lagi hapenya dan membuka pesan, dahinya mengeryit melihat ada pesan dari nomer yang tak dia kenal, matanya berkedip-kedip untuk yang kesekian kalinya
"woi bangun", siapa nih? Gumam Sharon, Sharon tak berniat untuk membalas pesan itu karena ia tak mengenal nomer pengirimnya, Sharon trauma dengan nomer-nomer nyasar yang kononya suka nyulik cewek-cewek muda yang lengah, kemudian Sharon melempar lagi hapenya ke kasur, dua detik kemudian hapenya bergetar kembali, Sharon kembali mengambil hapenya, kali ini dengan emosi
"bales kebo!"
kali ini Sharon mulai penasaran dan mulai mengetik tulisan di hapenya
"siapa nih?"
"enak aja gue di bilang kebo!" semenit duamenit belum ada balasan
"ngaku nggak? Kalo enggak gue laporin komnas HAM nih!" Sharon berpikir kemana-mana, mau ngelaporin ke komnas HAM lah, emang dia kira ini kasus pelanggaran HAM?
tanpa pikir panjang Sharon memencet tombol hijau pada hapenya, setelah beberapa detik berbunyi tuuut tuut tuut hingga akhirnya terdengar suara berat dari seberang
"Hhm?"
"Alga ? ini Alga ya? Dari suaranya sih Alga" Sharon hapal dengan suara berat itu, kali ini bukan nebak, tapi ia yakin seratus persen bahwa itu Alga
"iya"
"ada apa pagi-pagi nelpon gue ? jangan-jangan lo kangen gue ya?  gila! Ini masih hari pertama liburan dan lo udah kangen gue? Waah.. ternyata gak Cuma Ruby yang kangen gue, masak iya tadi malem dia nelpon gue bilang kalo dia kangen, maho emang dia " Sharon nyerocos seperti kereta listrik yang remnya blong tanpa memberi Alga kesempatan untuk berbicara, kemudian Sharon mengambil napas panjang dan melanjutkan ocehannya
"wahahaha... oke oke gue capek ngomong terus dari tadi, langsung to the point aja, ada apa lo nelpon?"
"gue mau balik ke Australi". Kalimat Alga mencekat tenggorokan Sharon, detak jantung Sharon terasa bedetak lebih cepat, entah mengapa hatinya merasa panik tanpa dikomando.
"terus?" Sharon berusaha terdengar tenang namun hatinya terus bertanya-tanya kenapa Alga akan ke Australi
" ya gue Cuma mau ngasih tau, keberangkatan jam sepuluh"
"lo sampek kapan disana?" bibir Sharon bergetar
"Cuma dua minggu"
"lo mau nganter nggak?!" lanjut Alga dengan nada yang cuek, Alga jaga image dan sebisa mungkin tidak terlihat seperti sangat berharap
"i-iya gue usahain"
Telepon terputus, Sharon terdiam sejenak kemudian meletakkan kembali hapenya di kasur dan turun ke bawah, berusaha tidak terlalu berpikir tentang Alga.

🍂🍂🍂

   Seperti hari liburan biasanya, acara pagi-pagi yang biasanya Sharon lakukan adalah nonton teve sambil makan cemilan, tontonannya pun sama, kartun spongebob atau doraemon karena jarang-jarang Sharon dapat menguasai teve sepenuhnya yang biasanya di gawangi oleh mamanya yang gila India dan papanya yang pecinta bola.
bosan mulai melanda Sharon, kemudian tangan Sharon meraih buku dimeja dan membuka buku leceknya yang seperti buku bon warung nasi pecel diujung komplek perumahannya, buku yang ia tulis beberapa tahun yang lalu, Sharon lupa kapan tepatnya karena Sharon tak ingat sepenuhnya tentang masa kecilnya, dicovernya tertulis 'planning liburan sekolah Sharon' buku itulah yang akan ia baca ketika liburan telah datang, mulai dari kegiatan yang serius hingga kegiatan yang tak penting ia tulis disitu, tak jarang ia akan menambah 'koleksi' kegiatan yang akan dilakukannya lebih tepatnya ritual absurdnya, kapanpun ia menemukan ide gila ia akan langsung menuliskannya dibuku note tebal tersebut, menurutnya kegiatan aneh bin ajaib yang mirip kegiatan dukun menjalankan mantra itu adalah penghilang stress dari dikesibukan yang notabenenya hanya belajar dan belajar, tapi rasa stressnya udah ngalahin papanya yang sibuk ngantor, lama-lama mungkin ia akan menyusul kebotakan papanya karena terlalu stress, dibukanya lagi lembar demi lembar buku itu, membacanya saja sudah membuat hatinya terhibur, disitu tertulis berderet-deret kegiatan yang ingin ia lakukan selama liburan semester ini. Jarinya menurun menelusuri setumpuk tulisan yang menunggunya untuk dicawang lalu dikerjakan oleh Sharon, bikin kue...Sharon menggeleng dengan mantap, benaknya membayangkan bagaimana ekspresi Sandy ketika melepeh kuenya dengan ekspresi jijik, membuatnya trauma untuk bereksperimen lagi, mancing bareng papa.., lagi lagi Sharon menggeleng, ia tahu ayahnya super sibuk sekarang dan kegiatan itu semacam kegiatan impossible, matanya masih berjelajah dibukunya, nguras bak mandi pake sendok teh.. keningnya berkerut ,dibacanya ulang untuk memastikan, tulisan tangannya berbeda sendiri dengan miliknya, ini pasti kerjaan Shanon, kakaknya yang satu spesies dengannya, bibirnya tersenyum, kepalanya geleng-geleng ringan seakan sudah tau kelakuan kakaknya yang menurutnya aneh, padahal kalau dibanding-bandingin, Sharonlah yang lebih aneh, hanya saja ia masih enggan mengakui itu. Jarinya masih sibuk membaca kegiatan-kegiatan yang akan ia lakukan, namun tak ada yang cocok dengan situasinya saat ini, nyolong mangga pak Somad ?  Sharon menggeleng pasrah, umurnya sudah tidak cukup untuk melakukan yang begituan, apalagi sekarang pak Somad menjabat menjadi ketua RT, killernya pun nambah, bahaya kalo ketahuan, bisa-bisa Sharon dirujak bareng mangga-mangganya, membayangkannya saja sudah ngeri, Sharon meggeleng keras. nangkepin capung dilapangan bareng temen Sandy (ya kalo bukan musim capung, nangkepin ikan yang ada kakinya disawah), Sharon tercengang melihat tulisan polosnya yang satu itu, lengkap dengan kegiatan optional yang diberi tanda kurung agar Sharon tak putus asa ketika tak ada satupun capung dapat ditangkap, Kali ini Sharon tak kuat menahan tawanya, ia tertawa terpingkal-pingkal hingga jatuh ke lantai, baru kali ini ia menertawakan kegiatannya yang biasanya ia lakukan dulu, gak dulu banget sih, sejak SMA baru berhenti nangkepin capung-capung yang tak berdosa itu, Sharon ingat betul kapan ia menulis kegiatan itu, itu ketika dia masih SMP kelas satu, waktu itu nangkepin capung dan kecebong masih nge-hits bangetsz dijamannya, sekarang ia harus berubah, sekarang ia bukan anak smp atau bahkan anak sd lagi, yang hobinya nangkepin mahluk-mahluk tak berdaya seperti itu. Sharon menghela napas panjang dan membenarkan posisinya kemudian memilih untuk tak melanjutkan membaca buku ritual-ritualnya dan meletakkan buku itu kembali ke meja. Jenuh mulai menyelimutinya
kini matanya tak bisa fokus ke teve lagi, film kartun tak bisa menghiburnya, Sharon menarik lehernya dan melihat jam yang tergantung di dinding, pukul sepuluh kurang  sepuluh, Sharon menggigit bibir bawahnya, ia teringat akan kalimat Alga tadi, Alga meminta Sharon untuk mengantarnya, dilema yang Sharon rasakan, dilihatnya handphonya yang bergetar untuk yang kelima kalinya, panggilan dari Alga. Sharon tak ingin menjawabnya
"hape lo geter-geter tuh, angkat gih" Shanon datang dari dapur dan langsung menyambar remote di tangan Sharon
"gak penting itu"
"kalo gak penting gak mungkin nelpon Bo"
"bisa nggak sih nggak usah manggil gue kebo? Gue tadi pagi bangun lebih pagi dari lo !" Sharon meraih hapedan beranjak pergi ke kamarnya, malas berdebat dengan kakaknya yang satu itu, rasanya seperti berdebat dengan  sepuluh Juned

(Hello guys... Author mau ngomong sesuatu, please ya beloved readers baca cerita ini jangan loncat-loncat yah... Dari chapter 1 next chapter 2 next chapter 3 until the last chapter, bukannya apa... Kan gak seru kalo bacanya gak urut and jump-jump alias loncat-loncat hahahaha *garing* )
Soooo........ Start from now after you read this notice..... Keep reading frequently ok? Chapter by chapter. Dont choose by the title of the chapter. 😂😂😂😂

With love
앨비라
Author

RemindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang