Kau yang buat ku tegar. Tuk terus bertahan, jalani hidup ini. Aku terlanjur, terlalu bergantung padamu.(d'Masiv - Jangan Pergi 🎵)
***
"Ih, Awiiiii. Ini dedek bayi nya kecil banget ya." ucap Gita dengan mata berbinar saat melihat hasil USG sahabatnya.
Tiga hari setelah mengetahui dirinya tengah mengandung, Awi memang memutuskan untuk memeriksakan kandungannya itu ditemani Gita.
"Yaiyalah, Ta. Orang baru 5 minggu gitu." balas Awi terkekeh kecil melihat ekspresi Gita.
"Laki lo belum tau?" tanya Gita yang langsung mengalihkan pandangannya kepada Awi.
"Belum. Nanti aja pas Mas Juna ulang tahun."
"Kapan emang?"
"4 Maret."
"2 hari lagi dong??"
Alwi mengangguk sebagai jawabannya.
"Temenin gue yuk nyari kado buat dia."
"Kemana?"
"Mall aja deh. Mau cari jam tangan."
"Yaudah. Gue tau tempat jam tangan yang bagus dan murah." ucap Gita yang sukses mengundang tawa kecil dari wanita disamlingnya.
"Oiya. Nanti mau pake cafe lo ya buat tempatnya."
"Sipdeh. Gampang itu mah."
"Tengkyu, sahabatttt." seru Awi seraya menggandeng tangan Gita kemudian berjalan mencari taxi kosong.
###
"Kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi, Rain. Enggak! Kemarin pertemuan terakhir kita. Kamu yang buat aku kayak gini! Minta temenin sepupu kamu. Kan banyak! Aku gak bisa. Istri aku nunggu dirumah. Oke. Ini yang terakhir!"
"Sial!!!"
Arjuna melempar kesal ponsel nya ke jok belakang mobilnya. Sirna harapannya yang sangat ingin makan siang dirumah bersama sang istri.
Juna memutar arah, kemudian melajukannya menuju rumah Raina.
***
"Kamu udah bilang sama Juna kalau mau pergi keluar??" tanya Gita saat keduanya turun dari taxi dan berjalan masuk menuju pusat perbelanjaan yang cukup besar dihadapannya.
"Oiya lupa. Yaudah aku telpon dulu."
Awi merogoh tasnya mencari benda tipis berbentuk segi panjang itu. Setelah di dapatkannya, Awi segera menghubungi Arjuna.
Nomor yang Anda tuju tidak menjawab panggilan ini. Cobalah beberapa saat lagi . The Number you' . . . . .
Awi mendesah kecewa. Suaminya tidak mengangkat telponnya saat sudah berkali-kali mencoba menghubungi Arjuna.
"Gak diangkat?" tanya Gita saat melihat perubahan ekspresi Awi.
Awi menggeleng.
"Yaudah sms aja." ucap Gita, yang langsung dituruti oleh Awi.
###
"Kamu kenapa sih? Biasanya dulu juga kalau belanja, sendiri. Mana pernah ngajak aku." gerutu Arjuna risih saat tangannya terus digandeng wanita itu.
"Ya gapapa sih. Cuma pengen aja." jawab Raina ambigu.
"Mau beli apa coba?"
"Dulu kan kalau apa-apa aku pake uang kamu terus. Sekarang, aku cuma mau beliin kamu kado. Sekalian ngajakin orangnya. Abis bingung mau ngasih apa. Jam tangan, udah pernah. Kemeja, pernah. Ini itu juga udah pernah. Sekaranh kamu pilih sendiri ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Awi & Juna (Selesai)
ChickLitHighest Rank #4 in ChickLit *** Maaf, pernah membiarkanmu berjuang sendirian. -Arjuna Sakha Iskandar- ---- Cuma penulis amatir yang suka baca dan nulis. 100% karya sendiri. Tulisan masih berantakan. Berisi 75% typo. Bukan orang yang pinter pake berb...