Because when I say 'I'm Done' , everything is over.
(Me)
###
Lupakan soal ulang tahun. Arjuna sudah pasti tidak mengingatnya.
Mengingat? Mengetahui pun rasanya tidak. Arjuna tidak pernah menanyakan itu padanya.
Awi menghela nafas panjang. Bukan karena ia ingin kado yang luar biasa mahal. Bukan. Bukan itu.
Ia hanya ingin lelaki tersayang nya itu mengingat hari kelahirannya.
Karena sampai sekarang, ia sama sekali tidak pernah merayakan ulang tahunnya bersama pria spesialnya.
Panca?
Spesialkah dia?
Ah Panca. Lagi-lagi Awi mengingat nama laki-laki yang ia sakiti itu.
Mungkinkah Panca masih mengingat ulang tahunnya?
Dddrttt ddrrtttt
Bunyi getar dari ponsel nya, membuat Awi tersadar dari berbagai macam pikirannya.
Senyumnya perlahan tercetak diwajah cantiknya itu. Lalu dengan segera ia mengangkat panggilan tersebut.
"Assalamu'alaikum, Mas." Sapa Awi.
"Wa'alaikumsalam, Istriku." Balas Juna disebrang telpon membuat Awi tersenyum ditempatnya.
"Ada apa, Mas?"
"Kamu hari ini ke rumah Mama aja ya, Wi? Mas ada urusan diluar Kota. Mau ngecek lokasi buat cabang restoran." Ucap Juna to the point.
"Berapa hari, Mas?" Tanya Awi lagi.
"3 hari kayaknya. Mas udah suruh supir Mama jemput kamu ya."
Oke. Awi selalu suka kala Juna mulai membiasakan memanggil dirinua sendiri dengan sebutan Mas.
Tapi.
Tungguuuu!
3 hari katanya? Sedangkan lusa adalah ulang tahunnya.
"Hallo. Wi? Sayang?" Panggil Juna saat tak ada jawaban dari istrinya.
"Eh? Iya kenapa, Mas?"
"Mas 3 hari disana. Mas gak mau kamu sendirian aja di apartemen. Mas udah suruh Mang Jajang jemput kamu ya, Sayang." Jelas Juna lagi.
"Ko Mang Jajang yang jemput aku? Emangnya Mas hari ini nggak pulang dulu? Langsung pergi?"
"Iya, Sayang. Maaf ya nggak bisa anter kamu. Mas langsung berangkat dari resto."
"Terus baju gantinya gimana, Mas? Biar aku bawain ya ke resto?"
"Eh gak usah, Yang. Mas ini udah lagi dijalan. Baju Mas banyak yang ada di resto. Jadi tadi langsung di masukin aja seadanya. Waktunya udah mepet banget. Mas harus segera tanda tangan surat untuk tempat resto baru disana. Harus sore ini juga. Dan besok nya juga harus mantau, sama mendesain konsep resto nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Awi & Juna (Selesai)
ChickLitHighest Rank #4 in ChickLit *** Maaf, pernah membiarkanmu berjuang sendirian. -Arjuna Sakha Iskandar- ---- Cuma penulis amatir yang suka baca dan nulis. 100% karya sendiri. Tulisan masih berantakan. Berisi 75% typo. Bukan orang yang pinter pake berb...