Bagian 14 - Alwiranda & Arjuna

50.7K 3.5K 13
                                    

Inilah aku apa adanya. Yang ingin membuatmu bahagia. Maafkan bila ku tak sempurna. Sesempurna cintaku padamu.

(Shiren ft Wisnu - Cinta Kita 🎵)

###

"Awi enggak kenapa-kenapa, kok. Kandungannya juga baik. Tadi cuma kram perut aja mungkin dia. Itu wajar di awal kehamilan. Cuma kalau sakit nya sampai menyebabkan pendarahan, kamu harus segera bawa Awi ke rumah sakit."

###

Arjuna duduk disamping Awi dengan kedua tangannya menggenggam tangan kanan istrinya.

Penjelasan dokter kandungan -teman lama Ibunya- beberapa saat yang lalu membuat ia dirundung rasa sesal.

Merasa lalai dalam menjaga istri juga calon buah hati nya.

Ceklek.

Arjuna menoleh ke pintu, dan melihat Gita berjalan dengan membawa setengah botol Air mineral di tangannya.

"Ngapain lo masih disini?!" tanya Gita menatap tajam Arjuna.

"Awi istri gue. Udah seharusnya gue disini." jawab Arjuna.

"Cih! Istri yang lo sia-sia kan gitu?!" kesal Gita.

"Itu semua salah paham."

"Salah paham gimana, hah?"

"Saya meluk Raina karena . . . ."

Brakkkk!

"Kamu meluk Raina didepan Awi ??!" marah sang Ibu yang entah sejak kapan berada dibalik pintu ruang rawat menantunya.

"Iya. Tapi itu semua salah paham, Mah! Mas bisa jelasin semuanya." ucap Juna membela diri.

"Tunggu sampai Awi bangun. Kalau dia nggak maafin semua kesalahan Mas, Mama juga akan marah sama Mas. Sampai Mas belajar untuk benar-benar menghargai istri!!"

Semua yang ada disana terdiam. Termasuk Ayah Arjuna sendiri.

Ia tidak bisa membela anaknya itu. Tidak juga membenarkan tindakan istrinya yang marah-marah di rumah sakit.

Tidak lama kemudian, muncul sosok remaja laki-laki dan wanita paruh baya masuk ke dalam ruang rawat Awi.

"Nak Gita, gimana keadaan Awi?" tanya Randa menatap khawatir ke arah putrinya.

"Belum siuman. Tapi dia udah enggak apa-apa kok, Bu." jawab Gita tersenyum menenangkan kekhawatiran Ibu sahabatnya itu.

Randa bernafas lega, sebelum akhirnya membalikkan badan menatap anak lelaki yang baru memasuki usia remaja itu. Laki-laki yang menjemputnya dirumah dengan pakaian lengkap sekolahnya.

"Dika, sini masuk." panggil Randa kepada anak tirinya.

Setelah sekian lama tidak pernah mau mengetahui apapun lagi tentang mantan suaminya, baik Awi maupun dirinya mulai untuk membuka lembaran baru.

Hubungan Randa juga mantan suaminya kembali terjalin layaknya sahabat lama. Pun dengan istri dari mantan suaminya tersebut.

Dan ia sudah menganggap Ardika layaknya anak kandungnya.

"Iya, Bu." jawab Dika canggung.

Kemudian mulai melangkahkan kaki, menyalami satu persatu orang yang ada di ruang rawat kakaknya itu.

Arjuna dapat melihat pancaran rindu dari sorot mata adik dari istrinya itu. Kemudian bergeser sedikit, memberi tempat untuk Dika agar bisa disamping Awi.

Awi & Juna (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang