Bagian 30 - End.

59.7K 2.4K 51
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pukul 01.00 pagi, waktu dimana Awi terbangun dengan rasa haus yang mengganggunya.

Ia bangun lalu bersandar pada kepala ranjang seraya memainkan ibu jarinya pada wajah Arjuna.

Senyumnya mengembang seketika, satu kecupan diberikannya pada kening sang suami sebelum ia beranjak turun dari ranjang.

"Mau kemana?" Tanya Arjuna dengan suara serak khas orang baru bangun tidur itu.

"Mas kebangun gara-gara aku ya?" Tanya Awi yang merasa perbuatannya tadi membuat Arjuna terbangun.

Juna menggosok kedua matanya dengan tangannya. Lalu bangun dan menggeleng kearah Awi.

"Aku enggak tidur nyenyak, Yang. Kamu mau kemana?" Seru Juna mengulang pertanyaanya.

"Dapur. Haus, tiba-tiba kepengen jus alpukat." Jawab Awi.

Arjuna mengangguk sebelum akhirnya mendekat ke arah istrinya.

"Yuk. Aku yang buatin." Ucap Juna mengulurkan tangan kanannya.

Awi tersenyum kemudian mengangguk, ia menerima uluran tangan suaminya dengan senang hati.

Sepasang suami istri itu pun keluar kamar menuju dapur.

"Kamu duduk aja. Tunggu 10 menit." Ucap Juna menarik kursi dimeja makan untuk Awi.

"Iya." Jawab Awi.

Arjuna mengecup sekilas pelipis istrinya sebelum akhirnya berjalan membuka kulkas, lalu mengambil dua buah alpukat disana.

Tak sampai 10 menit, segelas jus alpukat sudah tersaji dihadapan Awi.

"Makasih, Mas." Seru Awi seraya meneguk pelan jus buatan suaminya tersebut.

"He'em." Jawab Juna.

"Mas enggak mau?"

"Udah tadi, nyicip aja sedikit. Kalau masih mau, dikulkas masih ada sisanya." Ucap Juna yang langsung menghapus sisa jus yang ada di sudut kiri dan kanan bibir istrinya.

"Kembung." Seru Awi mengusap perutnya.

". . . Mas duluan aja. Aku mau taruh gelas dulu."

Arjuna mengangguk, kemudian berjalan duluan meninggalkan dapur.

Namun tidak langsung ke arah kamar, pandangannya terhenti pada sebuah piano yang terletak diruang tamunya.

Kakinya melangkah membawa nya tepat berada dihadapan piano tersebut.

Ia menarik kursinya lalu duduk, jemarinya mulai menekan tuts piano yang langsung mengeluarkan nada-nada indah.

Arjuna mulai menyanyi sebuah lagu dengan iringan piano tersebut.

Ajari aku 'tuk bisa
Menjadi yang engkau cinta
Agar ku bisa memiliki rasa
Yang luar biasa untukku dan untukmu

Arjuna menoleh sekilas saat kedua tangan melingkari lehernya. Memberikan senyum terbaik pada perempuan tersayangnya.

Ku harap engkau mengerti
Akan semua yang ku pinta
Karena kau cahaya hidupku, malamku
'tuk terangi jalan ku yang berliku

Hanya engkau yang bisa
Hanya engkau yang tahu
Hanya engkau yang mengerti,
semua inginku

Permainan selesai, diakhiri dengan suara tepuk tangan dari balik tubuhnya.

"Bagus." Seru Awi menatap kagum suaminya.

"Apanya? Piano nya?" Tanya Juna seraya berbalik menghadap Awi.

Awi & Juna (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang