Sebab mencintai tanpa hukum timbal balik itu menyakitkan.
###
"Kamu dimana?"
"Rumah. Kenapa Mas?
"Oh gapapa. Kangen aja."
"Lagian baru seminggu keluar dari RS. Sekarang udah ke resto lagi."
"Ini juga buat kamu, Sayang. Buat keluarga kecil kita."
"Heem. Yaudah aku kesana yaa?"
"Ngapain? Sama siapa?"
"Bawain makan siang buat Mas. Naik taksi juga bisa, Mas."
"Yaudah. Hati-hati ya, Sayang."
"Iyaaa. Aku siap-siap dulu. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Setelah panggilan telpon terputus, Awi bergegas menyiapkan makanan yang akan ia bawa untuk Arjuna. Baru setelah itu ia berganti pakaian.
###
"Masuk."
"Assalamu'alaikum, Papa." Seru Awi seraya melangkahkan kakinya ke arah Arjuna.
Arjuna tersenyum kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri istrinya.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Arjuna.
Awi tersenyum sebelum akhirnya mencium punggung tangan suaminya dibalas dengan kecupan dari Arjuna di keningnya.
Kemudian Arjuna membawa sang istri untuk duduk di sofa yang ada didalam ruang kerjanya tersebut, setelah sebelumnya ia mengunci pintu terlebih dahulu.
"Mau langsung makan, Mas?" Tanya Awi yang dibalas gelengan oleh Arjuna.
"Sini." Pinta Juna menepuk tempat kosong yang menjadi jarak antara keduanya.
Awi menurut, kemudian mendekat ke arah suaminya.
"Kenapa?" Tanya Awi lagi.
Arjuna menggeleng lagi seraya tersenyum, ia kemudian memeluk Awi dengan erat tanpa melukai calon anaknya yang ada dalam kandungan Awi.
"Aku sayang kamu." Bisik Juna tepat ditelinga Awi, membuat Awi memekik kegelian.
"Iya Mas aku tahu. Kamu kenapa sih tiba-tiba gini?" Tanya Awi bingung, namun tetap tangannya melingkar erat pada punggung kokoh milik Arjuna.
"Gak tahu. Lagi pengen aja."
"Kamu ngidam?" Tanya Awi yang membuat Arjuna melepaskan pelukannya kemudian mengendikkan bahunya tidak tahu.
"Kamu bawa apa?" Tanya Juna seraya membuka beberapa tutup tuperware yang dibawa istrinya itu.
"Kesukaan kamu." Jawab Awi seraya membantu Arjuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awi & Juna (Selesai)
ChickLitHighest Rank #4 in ChickLit *** Maaf, pernah membiarkanmu berjuang sendirian. -Arjuna Sakha Iskandar- ---- Cuma penulis amatir yang suka baca dan nulis. 100% karya sendiri. Tulisan masih berantakan. Berisi 75% typo. Bukan orang yang pinter pake berb...