2 | Putus

7.3K 931 125
                                    

"Yong, pulang sekolah bisa pulang bersama? Aku tidak membawa mobil.." ujar Mina.

Taeyong bersenyum, "Boleh, Mina. Nanti kabarin aja aku! Kalau begitu, aku pergi ke kantin dulu.."

Mina tersenyum mengerti. Sebenarnya Mina dan Taeyong itu hanya memiliki status berteman  saja. Hanya Mina yang memiliki perasaan yang beda kepada Taeyong, sedangkan Taeyong tidak.

Mina sadar dengan perasaan Taeyong kepadanya, semua orang juga mengetahui tentang hal itu. Taeyong baik ke semua orang tanpa memandang status ataupun pilih kasih. Dan karena itulah banyak yang menyayanginya.

"Lho? Ada apa dengan Jisoo?" tanya Taeyong heran.

Jisoo menangis dan dipeluk erat oleh Nayeon dan Wendy.

"Di putusin oleh Jinyoung karena Tzuyu." jawab Nayeon.

Taeyong melongo. Hanbin dan Bobby yang baru saja duduk ikutan melongo. Tentu saja mereka heran sekali dengan jawaban dari Nayeon.

"Seriusan? Tahu darimana kau?" tanya Hanbin kesal.

Bobby tertawa, "Yang ada di belakang kau itu siapa?"

Mereka semua menoleh dan terlihatlah Tzuyu dan Jinyoung yang sedang duduk berdua, makan berdua, dan bersikap seolah-olah mereka romantis. Tentu saja, tangisan Jisoo tambah deras.

brak

Hanbin dan Bobby langsung mukul meja kantin dngan kuat, bersamaan. Semua orang terkejut, tanpa terkecuali. Tindakan mereka berdua benar-benar mengagetkan.

"Brengsek kau, Jinyoung! Tidak ada otak sama sekali sebagai pria!" umpat Hanbin marah.

Bobby tersenyum sinis ke arah Jinyoung, "Bangsat! Dasar pria tidak tahu malu kau, Jinyoung?!"

Jinyoung berusaha tenang, padahal dirinya sudah merasa sangat takut dengan umpatan ataupun tindakan dari teman-teman Jisoo. Taeyong menghampirinya dan tersenyum datar.

"Jinyoung, ke atas atap sebentar, ya. Ada yang mau aku bicarakan denganmu.." ujar Taeyong santai.

****

Jinyoung dan Taeyong sudah berada di atas atap. Taeyong duduk dan Jinyoung berdiri. Jinyoung tahu kalau Taeyong adalah salah satu teman dekat Jisoo.

"Ada apa ya, Yong?" tanya Jinyoung berusaha tenang.

Taeyong senyum, "sudah puas?"

"Puas apa, ya? Aku tidak melakukan apapun." tanya Jinyoung heran.

"Dulu, kau memainkan hati Kak Suzy, beberapa taun yang lalu, kau memainkan hati Kak Bomi, kemarin juga memainkan hati Hani, dan sekarang memainkan hati Jisoo.. the next pasti Tzuyu, ya?" tebak Taeyong santai.

Jinyoung mematung. Taeyong ternyata sangat ingat tentang perlakuannya kepada gadis0gadis yang selama ini ia mainkan.

"Kau player, Jinyoung.. dan aku tahu itu.. aku tidak masalah dengan sikap kau seperti ini, toh kau sendiri yang akan menyesal.." kata Taeyong santai.

Jinyoung tersenyum sinis, "Kau suka dengan Jisoo, 'kan?"

Taeyong menatap Jinyoung heran, "Aku? Suka sama dia? Atas alasan apa kau mengiranya begitu?"

Jinyoung ketawa, "Aku ini cowok, Yong.. gue tahu tingkah laku kau dengan Jisoo itu sangat berbeda.. kau sangat menyukai Jisoo."

Taeyong tersenyum, "Aku menyukai Jisoo? Ada masalah buat kau?"

"Kau benar-benar menyukai gadis tak tahu malu itu?" Jinyoung melihat Taeyong kaget, "Jisoo itu ya, Yong.. aku kasih tahu saja sekarang, kau cowok, 'kan? Dia itu tidak suka masuk ke club, di ajak keluar malem tidak mau, anak rumahan sekali, belum lagi dia itu masih virgin.."

Taeyong tersenyum melihat jinyoung, "Kau menjaga gadis apa merusak gadis, sih?"

"Jisoo itu tidak baik untuk kau, Yong! Untuk orang tipikal sepertimu yang punya semuanya, sepertiku.. kita itu harus mencari gadis yang bisa di pakai kapanpun!" ujar Jinyoung santai.

Taeyong tertawa mengejek, "Kau cowok dan aku laki. Berbeda, bro. Kau bocah, aku dewasa. Simple."

"Maksud kau?" tanya Jinyoung heran.

"Aku baik ke semua orang dan tidak ada satupun dari mereka yang aku istimewakan. Mereka butuh, aku bantu kalo aku bisa. Mereka sedih? Aku hibur sebisa mungkin. Tidak ada yang namanya perbedaan di waktu atau tindakanku memperlakukan mereka semua." jelas Taeyong.

"Dan juga, lelaki sejati itu, tidak pernah memainkan hati seorang gadis yang suci. Aku yakin, si pacar baru kau itu, seandainya aku beri sedikit senyuman saja, pasti dia akan berpaling dari kau. Tahu 'kan alasannya kenapa? Tentu saja, karena aku dan kau itu berbeda." lanjut Taeyong yang pergi menjauhi Jinyoung yang masih terdiam.

life ❝✔❞ - taeyong jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang