3 | Salah

6.2K 846 63
                                    

"Min, kau dimana?"

"Aku sudah pulang tadi, Yong. Ayah menjemputku. Hehe. Maaf ya, tidak bisa pulang bersama-sama."

Sebenarnya, Taeyong juga melihat Ayah Mina menjemputnya. Belum lagi Taeyong yang telat pulang, karena adanya perkumpulan dengan anak basket.

"Jisoo?"

Setelah menelepon Mina tadi, Taeyong melihat Jisoo yang sedang berjongkok di dekat pagar sekolah. Jisoo menoleh dan wajahnya sangat merah.

"Taeyong.."

Taeyong juga ikut berjongkok, "Kau sedang apa di sini seorang diri?"

"Taeyong.. aku di tinggal sama Jinyoung.." Jisoo berusaha tersenyum.

Taeyong menghela napas, "Pulang denganku, yuk? Sudah hampir gelap."

Jisoo terdiam di saat Taeyong mengajaknya pulang. Sebenarnya, Taeyong jarang sekali mengajaknya pulang bersama karena statusnya yang masih menjadi kekasih Jinyoung.

"Aku laper, Yong.."

****

"Kau tadi makan banyak 'kan, Jisoo? Ini aku bawakan makanan untuk kau juga. Aku yakin kau pasti akan berlarut-larut menangis di saat menonton drama Kora." kata Taeyong.

Jisoo terdiam. Baru kali ini dirinya merasa ada seorang lelaki yang sangat baik memberinya makanan kesukaannya yang tentu saja mahal dan banyak, serta tahu kebiasaannya untuk menonton drama kesukaannya.

Bahkan, (mantan) kekasihnya si Jinyoung, tidak suka dirinya menonton drama korea, karena menurutnya hal itu sangatlah norak. Hanya Taeyong yang dengan tenang berbicara seperti itu dan tak pernah lupa untuk tersenyum lebar.

"Makasih ya, Yong.." ujar Jisoo tulus.

Taeyong mengacak rambut Jisoo, "Aku tahu kalau kau masih sakit hati dengan perlakuan Jinyoung denganmu dan aku juga tahu kalau kau tidak pernah mengatakan menyerah untuk membuat Jinyoung sadar kalau kau menyayanginya.

Tapi, ada yang tidak bisa kita paksakan, Jisoo. Jinyoung memang lelaki seperti itu dan tidak akan berubah dengan mudah. Dan ada saatnya hati kau untuk berhenti mengejarnya, karena menyadari bahwa perjuanganmu sangatlah sia-sia."

Jisoo terdiam mendengar ucapan Taeyong. Dirinya terharu. Baru kali ini juga, ada lelaki sedewasa Taeyong. Taeyong yang mengerti perasaan Jisoo, walaupun dirinya tak pernah merasakannya.

"Lee Taeyong, terima kasih untuk semuanya."

*****

"Pagi kak Taeyong.."

Taeyong tersenyum lebar dan membalas sapaan kepada orang-orang yang menyapa di pagi hari yang sangat cerah ini. Ya, setiap harinya, dirinya tak pernah tak di sapa oleh siapapun yang ada di sekolah.

"Setiap pagi di sapa terus oleh orang, Yong. Kapan kau di sapa oleh dia?" tanya Hanbin.

Taeyong tertawa, "Aku yang seharusnya bertanya kepadamu, Bin. Kau sudah di sapa juga oleh dia?"

"Dia Hanbin siapa? Putri duyung di sctv?" canda Wendy.

"Jangan terlalu jujur.." kata Lisa.

"Lho? Kok tumben kau di kelas, Lis?" tanya Bobby.

Lisa tertawa, "Ten bilang, dia bosan kencan di luar kelas. Penggemarnya selalu ada di saat kami berduaan, sih."

"Tolonglah, ya~ kita jomblo, nih~" nyanyi Hanbin.

Mereka masih tertawa di saat mendengar nyanyian Hanbin, tetapi tawa itu perlahan terhenti ketika melihat Jisoo yang baru saja datang dengan baju seragam yang sangat basah. Bukan hanya seragamnya saja yang basah, tetapi jaket yang ia pakai juga basah.

"Ada apa, Jisoo? Apa yang terjadi?" tanya Nayeon panik.

Jisoo tersenyum.

"Ulah Tzuyu, ya?" tebak Taeyong.

Jisoo terdiam.

"Eh~ kalian jaga Jisoo, ya.. aku mau melabrak si Tzuyu itu!!" ujar Lisa kesal.

Ten mencegah Lisa, "Jangan.."

"Kenapa, sayang? Kamu mau diam saja di saat teman kita basah kuyub seperti itu?" pekik Lisa kesal.

Ten dan Lisa beradu mulut. Jisoo duduk di tempatnya dan menggunakan earphone-nya, walaupun tidak ada yang ia dengar sama sekali.

"Jisoo, cerita samaku. Tzuyu berbuat apa saja kepadamu?" tanya Taeyong perlahan.

Jisoo terdiam dan ia tidak menjawab ucapan Taeyong. Jisoo berpura-pura bernyanyi selayaknya ia mendengarkan lagu dari earphone-nya.

"Jisoo.. kita temen kau. Jangan seperti ini.." pinta Jennie.

Yuta menatap Jisoo sedih, "Aku dan yang lain akan menjagamu, Jisoo."

"Jisoo, tidak usah berpura-pura mendengarkan lagu. Kita tahu kebiasaan kau yang setiap hari seperti ini." kata Rose.

"Jisoo, kau tidak apa-apa? Berceritalah kepada kami.." ujar Jaehyun.

Plug

Sebuah jaket berwarna biru terlihat di tubuh Jisoo. Jaket itu adalah jaket milik Taeyong. Jisoo mematung di saat ia mencium parfum jaket Taeyong dan menyadari bahwa jaket yang ada di tubuhnya adalah milik Taeyong.

"Biar kau tidak masuk angin." ujar Taeyong.

Jisoo terdiam dan melihat teman-temannya yang sedang mengelilinginya. Matanya sudah memerah, karena menahan tangisan.

"Apakah aku sangat bersalah karena berteman dengan kalian? Hanya karena aku yang jelek dan aku menjadi teman kalian, apakah aku sangat salah?"

Jisoo menangis di saat ia selesai mengucapkan kata itu. Teman-temannya sudah mengepalkan tangan mereka sekuat mungkin, tentu saja mereka tidak pernah menerima orang-orang yang berusaha memisahkan pertemanan mereka.

Pluk~

Taeyong memeluk Jisoo di hadapan mereka secara tiba-tiba. Dan tentu saja tindakan Taeyong membuat mereka melongo bersamaan dan Jisoo semakin menangis dengan sangat deras.

life ❝✔❞ - taeyong jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang