27. Sidang Perceraian

95.1K 5.2K 1K
                                    

Hayy semuaa yg udah nunggu huehee indah dateng lagi bawa part selanjutnyaa *apadah.

Langsung aja yakss happy reading guyss! semoga sukaa.. Aamiin :)

🍁🍁🍁

Fatar masuk ke rumah orang tuanya. Karena sekarang sudah siang, anak-anaknya tidak ada di rumah dan hanya ada ibunya saja. Dia menyalami Amanda seperti biasa.

"Ada apa sayang?" tanya Amanda.

Fatar menghela nafas berat, "anak-anak akan tinggal di sini sementara waktu Bu sampai aku mendapatkan rumah baru," katanya.

Amanda mengusap lembut lengan Fatar dan itu seperti menyalurkan kehangatan untuk Fatar meski sebentar. "Sebesar apa masalahnya sampai kalian pisah rumah?"

Fatar tersenyum kecil dan menggenggam tangan wanita yang telah melahirkannya itu. "Aku gagal membimbing Rain, jika suami tidak bisa menjalankan tugasnya dan istri tidak bisa menjaga dirinya apalagi yang harus dipertahankan?" tanya pria itu dengan getir.

Amanda langsung mengerti arah ucapan Fatar karena beliau beberapa kali juga mendengar rumor tidak enak dari menantunya itu. "Apa tidak bisa diselesaikan dengan baik-baik? ingat Keyla dan Rasya sayang," ucapnya.

Fatar menundukan kepala, ia tau dengan jelas maksud ibunya. Dalam hal ini yang menjadi prioritas adalah kedua anaknya tapi dia benar-benar sulit memaafkan Rain, hatinya terlalu sakit. Butuh hati yang besar untuk memaafkan dan kembali menerima Rain.

"Aku tidak bisa memaafkan Rain," gumamnya.

Amanda menghela nafas, dia tau Fatar sangat kecewa karena pengkhianatan Rain sekarang tapi dia juga tidak ingin Fatar menyesal. "Pikirkan Keyla dan Rasya sayang.. mereka butuh ibunya."

Fatar tau itu, kedua anaknya sangat membutuhkan Rain tapi untuk kembali menjalani rumah tangga dengan Rain dia tidak sanggup. "Aku akan menceraikannya," gumam pria itu. Tidak dia sangka kalau rasa cintanya yang terlalu besar kini justru menikamnya hingga membuat dirinya jatuh sedalam mungkin. "Dan aku akan mengambil hak asuh anak-anak," lanjutnya.

Amanda menggeleng pelan, "jangan mengikuti ego sayang! mereka membutuhkan ibunya.." ucapnya dengan penekanan.

Fatar mendongak dan tertawa sumbang. "Ibu macam apa dulu yang dibutuhkan? jika ibu yang baik aku memakluminya, tapi Rain? dia bahkan tidak memikirkan kedua anaknya saat berselingkuh." Ini adalah pilihan yang terbaik untuk semuanya. Masalah Keyla dan Rasya biar nanti dia yang akan menjelaskan saat waktunya tiba.

"Baiklah, semua keputusan ada ditanganmu. Jika ini memang terbaik Ibu ikut denganmu, jangan lupa hubungi orang tua Rain dan kembalikan dia ke orang tuanya dengan baik-baik karena dulu kamu yang memintanya dengan baik-baik pula," kata Amanda.

Fatar mengangguk dan pergi ke kamar yang dulu adalah kamarnya. Dia merebahkan diri dan matanya terpejam, kejadian semalaman ini benar-benar menguras hati dan tenaganya.

Sorenya saat terbangun tubuh Fatar tampak lebih segar. Dari luar samar ia mendengar suara anak-anaknya yang sedang bermain. Senyumnya mengembang, ada rasa nyeri dihatinya.

"Maaf karena Papa harus memisahkan kalian dari Mama," gumamnya.

Fatar keluar dari kamar dan langsung menghampiri Rasya yang kebetulan berdiri di dekat pintu kamar Fatar. "Hay jagoan.." ucapnya.

Rasya mengerutkan keningnya. "Kapan Papa datang? Mama mana?" tanya anak itu.

Keyla ikut menghampiri keduanya dan merangkul leher Fatar. Bibir mungilnya menciumi pipi Fatar dengan manja. "Paa Key kangen.." rengek gadis kecil itu.

Not A Dream WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang