Hayyy mohon maaf ngaret padahal pengennya kemarin tapi sayangnya ada halangan hiks hiks
Langsung aja yaa, happy reading guys hope you like this chapter :* ^^
🍁🍁🍁
Pagi ini semua sedang sarapan di meja makan. Suasana rumah ini ramai dengan anak-anak. Raka yang mendapat teman-teman baru jadi semakin aktif dan tidak bisa diam.
Fian memangku Raka yang sedang dia suapi. Di dekatnya Rain juga sedang menyuapi putrinya sedangkan di sebrang ada Keyla dan Rasya yang makam dengan Fatar.
Gavyn keluar dari kamar dengan Stella, wajah mereka tampak lelah dengan kantung mata yang terlihat jelas. Fian terkekeh geli, dia menyenggol Putri yang duduk di sampingnya. "Noh liat kalau lo abis nikah, ntar lo juga gitu," bisik Fian.
Putri mengerucutkan bibirnya, dia menjitak kepala Fian. "Sialan lo! gue sama lo nggak beda jauh sekarang.. sama-sama jomblo!"
Fian memutar bola matanya, dia menatap Gavyn dan Stella bergantian. "Apa kalian tidak tidur semalam?" tanya Fian penasaran.
Rain terkekeh, dia menggelengkan kepalanya. "Kamu ini suka sekali menggoda orang," ucapnya. Fian tertawa geli masih dengan menatap pasangan itu.
"Tentu saja tidak tidur, ini semua karena dia! ahh kepalaku pusing.." keluh Stella.
"Woww.." ucap Fatar.
Gavyn mendengus kesal, dia duduk di samping Fatar dan memakan rotinya dengan santai. Dia langsung menyumpal mulut Fian yang terbuka dengan roti yang dia ambil tadi. "Jangan berpikir yang tidak-tidak, aku dan Stella tidak tidur karena dokumen rapatku hilang dan hari ini aku harus meeting dengan beberapa klien," jelasnya.
Fian mengerutkan keningnya. "Lalu?"
"Terpaksa aku membantu dia mengetik ulang semuanya," keluh Stella. Fian meringis, malam pertama pernikahan dihabiskan untuk mengetik materi rapat. Mereka memang aneh.
Hari ini Gavyn tetap pergi ke kantor meskipun Fian sudah melarangnya. Maksud Fian, ayolah pria itu kemarin baru saja melangsungkan pernikahan. Setidaknya hari ini harus menjadi hari libur.
"Kamu tidak apa Gavyn kerja?" tanya Fian.
Stella menggeleng. "Dia memang kerja setiap hari kan? lalu apa masalahnya?" tanya Stella. Yahh dia sudah salah bertanya pada Stella, tentu saja itu bukan masalah besar bagi gadis itu.
Hari ini Fatar dan Putri ikut dengan Gavyn ke kantor. Awalnya Fian bingung kenapa Putri ikut, tapi sahabatnya itu bilang, dia memang sedang bertugas di kantor cabang Bengkulu. Yahh alasan yang masuk akal karena Putri memang bekerja di kantor Karel.
Fian duduk dengan Rain sembari mengawasi anak-anak yang asik bermain di taman belakang. Meski sudah mulai siang mereka sepertinya masih semangat untuk bermain. "Raka aktif yaa?" ucap Rain sembari menatap Raka yang sedang berjalan pelan mendekati Rasya.
Fian terkekeh, dia menganggukan kepalanya. "Yahh begitulah," jawab Fian. Dia bersyukur Raka adalah anak yang aktif dan yang terpenting anaknya ini jarang sekali sakit.
Ponsel Fian bergetar, nada tanda panggilang masuk berbunyi. "Yaa hallo??" sapa Fian.
"Ahh yaa Fi boleh aku minta tolong? dokumenku tertinggal di meja, bisa kau datang kemari sekarang?" tanya Gavyn disebrang.
"Kamu ini bagaimana sih? oke aku ke sana sekarang," ucap Fian.
"Ajak semuanya, setelah rapat nanti kita akan pergi jalan-jalan." Fian mengerutkan keningnya, dia ingin bertanya tapi telfonnya sudah ditutup seenaknya oleh Gavyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Dream Wedding
RomanceSUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU TERDEKAT. Ini bukan pernikahan impianku, jika aku tidak bisa menikah dengan orang yang kucintai setidaknya aku harus bisa menikah dengan orang yang sangat mencintaiku. Sedangkan pernikahan ini? tidak sama sekali. Kami t...