Delapan

4.1K 337 35
                                    

#ComeAroundWillYou?

Arthit Cs menghampiri adik semester mereka yang sedang melayani pendaftaran kompetisi freshy day. Sebuah kompetisi yang diadakan khusus untuk para mahasiswa baru dari semua fakultas di kampus. Banyak kompetisi diadakan, yang paling dinantikan adalah pemilihan Moon and Star Universitas, istilah lain dari pangeran dan putri kampus. Tak tanggung-tanggung, mahasiswa baru dengan visual rupawan yang memiliki otak cemerlang lah yang dikirim untuk mewakili fakultas masing-masing.
 
 

Kelima pemuda keren itu: Arthit, Prem, Bright, Knott dan Toota—meminta izin untuk melihat siapa saja mahasiswa baru yang telah mendaftar kompetisi. Bright dan Toota yang bertugas mengecek nama peserta kompetisi basket. Setelah memindai lembar pendaftaran, keduanya mendengus berat. Yang mendaftar untuk kompetisi itu hanya 4 nama.

"Ini sungguhan?? Baru segini yang mendaftar?" tanya Bright pada 2 orang mahasiswa yang bertugas dimeja pendaftaran.

Keduanya mengangguk gugup.

"Hanya segitu P'. Kami sudah menyarankan mereka untuk mengajak teman lain, tapi tidak banyak yang berminat" jawab salah seorang diantara mereka.

Bright menggeleng-geleng cemas, ditatapnya keempat sahabatnya yang kini ikutan cemas.

"Teknik mana bisa bisa menang kalau begini caranya?" keluhnya.

"Lihat, yang mendaftar saja hanya segini. Bisa-bisa tidak diijinkan ikut pertandingan" kata Toota.

"Kita panggil mereka saja kesini ya?" ujar Bright meminta pendapat Arthit, "kita tekankan pada mereka kalau pertandingan ini sangat penting"

"Sepertinya mereka menganggap remeh kegiatan ini. Sial! Padahal kita sudah meliburkan ospek! Akan ku buat mereka menderita setelah ini!" sungut Prem penuh dendam.

"Tenang dulu," ujar Knott.

"Yasudah. Panggil mereka" suruh Arthit pada Toota.

Toota menyanggupi perintah Arthit. Pemuda berkacamata tebal itu berdiri ditengah koridor yang ramai, mengambil toa dari meja panitia kemudian berbicara lantang menarik perhatian sekitar. Toota memberi perintah bahwa maba wajib berkumpul dekat lokasi pendaftaran.

Tak butuh waktu lama untuk mengumpulkan para maba, sebagian dari mereka sudah berdiri disekitar sana—menunggu perintah atau mungkin hukuman. Para maba saling berpandangan, bertanya-tanya soal alasan para senior mengumpulkan mereka. Terlebih lagi senior-senior sedang menatap mereka dengan mata tersirat dendam.

Kongpob salah satu mahasiswa yang sudah berkumpul bersama teman-temannya, Em, Oak, Wad dan Dee.

"Kenapa banyak dari kalian yang tidak mendaftar pertandingan antar fakultas??" tanya Knot dengan suara lantang, berdiri tegap menatap maba satu persatu. Aura Knott berbeda dengan teman-temannya, dia punya kelembutan disamping sisi tegasnya—— membuat banyak junior diam-diam mengidolakannya.

"Kami meliburkan ospek karena berharap kalian semua bisa berparsitipasi dalam kegiatan ini. Tapi kenapa cuma beberapa yang mendaftar?" Lanjutnya lagi.

Kumpulan mahasiswa berseragam putih hitam itu harap-harap cemas. Mulai berdoa dalam hati agar tak ada hukuman yang menanti dibalik maksud para hazer mengumpulkan mereka. Apalagi melihat atmosfir yang dibawa para hazer--- selain Knott-- membuat mereka merinding takut. Tatapan Arthit dan Prem yang paling membuat ngeri, rasanya mereka sudah dihukum hanya dengan melihat wajah bengis kedua senior itu. 
 

"Hari ini aku hanya mau bilang pada kalian bahwa fakultas kita, dari dulu—tidak pernah kalah dalam kompetisi! Selalu jadi pemenang!" suara lantang Arthit akhirnya terdengar, "Jangan biarkan aku melihat kalian menghancurkan tradisi fakultas ini" tambahnya sambil memindai satu persatu mahasiswa baru dihadapannya.

[Republish] Another Story of: SOTUS the seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang