#Beach2
*Capternya panjang :")
------
"Bernafaslah Kong, tolong bernafaslah!" lengan kecil itu masih memeganginya erat, berusaha menarik tubuh Kongpob ke daratan. Sedangkan Kongpob pasrah diseret Arthit begitu saja.
Arthit tak tahu dapat dari mana kekuatannya untuk menarik tubuh Kongpob yang lebih besar darinya itu. Dia panik- cemas- khawatir dan-takut. Arthit hanya berpikir kalau sesuatu terjadi pada Kongpob, dia akan merasa sangat bersalah.
Mereka sampai ke tepian pantai. Arthit membiarkan Kongpob bersandar pada tubuhnya. Dia berusaha menyadarkan Kongpob yang tampak linglung dengan perlakuan Arthit kepadanya.
"Bagaimana keadaanmu? Apa kau terluka? Kau di sengat ubur-ubur atau kepiting?" Tanyanya kawatir.
"Aku baik," balas Kongpob masih terperangah menyaksikan kekhawatiran Arthit kepadanya. Dia terbatuk-batuk karena beberapa kali menelan air laut.
"Kau yakin tidak terluka?" Tanya Arthit lagi.
"Aku baik P" jawab Kongpob sekenanya. Dia sedang bingung, apa mungkin Arthit peduli padanya setelah perdebatan mereka beberapa saat yang lalu?
Ini sungguhan P' Arthit? Seperti bukan dia..
"Bagaimana kau bisa baik-baik saja saat aku bisa melihatmu menghilang di tengah laut?!" Decak Arthit tak percaya. Mana mungkin Arthit mau berlari sekencang itu masuk ke laut jika tak melihat Kongpob tenggelam?
Kongpob terdiam sebentar, "Karena P' menyuruhku untuk pergi mendinginkan kepala, jadi aku sengaja menenggelamkan diriku disana" terangnya.
"KAU GILA??!!" bentak Arthit.
"P'.."
"JIKA AKU MENYURUHMU MATI. KAU AKAN MATI?!!" Sentak Arthit lagi.
"Aku tidak-"
"KAU TAHU SEBERAPA KHAWATIRNYA AKU?! "
"P'Arthit.. Aku- " Kongpob kehilangan kata-kata.
"Pikirkan lagi Kongpob, jangan melakukan apapun yang membuat orang lain berada di posisi sulit.. Kau cukup cerdas untuk membedakan mana perintah yang harus dan tidak harus kau turuti!"
"Jika P' Arthit menyuruhku, aku akan melakukan apa saja karena aku-"
"Cukup Kongpob!" Arthit menatap Kongpob kecewa, kemudian beranjak pergi meninggalkan Kongpob saat melihat banyak orang menghampiri mereka berdua.
Dia mengabaikan pertanyaan orang-orang kepadanya. Arthit kehilangan tenaga, dia sangat panik saat Kongpob menghilang barusan, tapi juga merasa lega karena juniornya tak apa-apa.
Arthit menghempaskan tubuh ke ranjang. Kali ini dia sekamar dengan Bright, sedangkan Prem dan Knott akan sekamar dengan Toota demi mengawasi tingkah teman mereka yang gay itu. Toota suka liar kalau sedang liburan, sebenarnya sama saja dengan Bright- Bright hanya sulit mabuk sehingga masih mudah di awasi.
Dan dia kembali pada pertanyaan yang sejak tadi terngiang di kepalanya, kenapa ada orang sebodoh Kongpob di dunia ini?
Seingat Arthit, Kongpob selalu rela melakukan apa saja yang dia perintahkan.
Kenapa dia harus seperti itu? Apa alasannya? Seperti apapun seorang junior jika disuruh melakukan hal bodoh oleh senior, tidak akan mereka lakukan! Tapi Kongpob selalu menurutinya.Ya, mungkin saja Kongpob itu bukan bodoh, dia gila.
**
"Arthit, bangunlah" Bright mengguncang-guncangkan bahu Arthit yang sedang tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Republish] Another Story of: SOTUS the series
FanfictionNormalnya orang-orang akan jatuh cinta pada seseorang yang baik hati, tidak kasar, punya sikap ramah dan pengertian. Namun manusia mana yang bisa memilih kepada siapa dia jatuh cinta? Itu yang Kongpob alami. Semakin Kongpob jatuh hati pada Arthit...