(13) Saingan

5.4K 235 24
                                    

"MIKIRIN apa, sih? Serius amat."

Suara Aldi mengagetkan Maddie yang sedang melamun. Maddie menoleh ke sebelahnya dan mendapati Aldi tengah menatap ke arahnya. Entah sejak kapan ia duduk di situ. Padahal tadi Ellen masih mengomel di samping Maddie.

"A-apa?"

"Gue tanya, lo mikirin apa? Muka lo keliatan serius dan flat banget. Tapi nggak pa-pa, tetep cantik," jawab Aldi sambil nyengir.

Tuh 'kan. Untung suasana kelas sedang ramai, jadi Aldi tidak bisa mendengar betapa kencang debaran jantung Maddie.

"Jangan gombal," tampik Maddie, tak lupa dengan sinisme yang selalu ia tampilkan.

Aldi terkekeh. Kemudian, ia teringat sesuatu. "Pancake dari gue, udah dimakan?"

Maddie melirik kotak makan yang ada di laci mejanya. Kontan ia menggeleng.

"Kok belum?" Alis Aldi tertaut. "Kalau dingin nggak enak lagi."

"Nggak sempet," jawab Maddie sekenanya.

"Karena ngelamun, ya?"

"Bukan."

"Terus, kenapa?"

Maddie mengedikkan bahunya, tak peduli dengan Aldi.

Aldi lantas menghela napas. Meskipun ia sudah biasa menghadapi sikap Maddie yang kelampau cuek begini, namun tetap saja rasanya ... sakit.

"Nanti gue makan," ucap Maddie tiba-tiba. Sebenarnya ia menyadari perubahan raut wajah Aldi.

Seperti yang sudah Maddie duga, Aldi langsung tersenyum.

Itu kenapa pake senyum segala, sih. Bikin imej gue rusak aja, batin Maddie sambil menggigit bibir bawahnya pelan.

"Oke, deh. By the way, itu gue yang bikin sama Nyokap."

"Serius?" Mata Maddie berbinar. Masakan Mama Aldi terkenal enak.

Aldi mengangguk. "Makan, ya?"

"Oke," balas Maddie, kembali datar.

"Mau? Berdua sama gue?"

Maddie terdiam sejenak sebelum mengangguk cepat.

"Jadi, lo nggak ke kantin?"

"Hm."

"Beneran?"

"Iya, Aldi," Maddie mencoba sabar.

Aldi terkekeh. "Asik dong. Jadi makin—"

"Makin apa?"

"Makin suka."

Tai kering, batin Maddie dengan detak jantung yang berdegup lebih cepat.

Sementara itu, Kevin dan Ellen hanya terkikik melihat reaksi Maddie. Mereka seperti menonton drama. Menyaksikan Aldi yang pantang mundur meluluhkan Maddie. Menyaksikan Maddie yang masih mengelak akan perasaannya.

My Lovely HatersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang