MADDIE menggerutu karena Aldi yang menggodanya. Dia langsung menyesal telah mengakui semuanya pada Aldi. Menjadi cewek yang cemburuan memang bukan tipe Maddie.
"Minum obat dulu ya, Tan," ucap Aldi seraya merogoh kantong berisi botol obat yang diberi tahu Ellen tadi. Setelah kembali dari sekolah, Aldi singgah dulu membeli obat.
"Kok bisa tau obat gue?" tanya Maddie heran.
"Tau, lah."
"Serius, Al."
"Tadi dikasih tau Ellen."
"Oh," timpal Maddie sambil mengangguk-angguk.
Aldi menyodorkan sendok yang sudah dituangi obat dan hendak menyuapi Maddie. Tapi Maddie menolak dan memegang sendok itu sendiri. Aldi menghela napas.
Setelah menelan obatnya, Maddie menenggak air putih dengan ekspresi yang lucu karena rasa obat yang aneh. Aldi langsung terkekeh.
Maddie mengecek jam dinding. "Udah jam setengah 6, Al. Gue mau pulang. Eh, tapi mobil gue di sekolah, ya?"
"Nggak. Ada di bawah."
"Oh, tadi pulang pake mobil gue?"
"Nggak. Pake mobil gue."
"Kok bisa... Lo balik lagi ke sekolah?"
"Iya, Tania. Udah ya, nanya-nanyanya."
"Ih, tunggu dulu. Lo naik apa ke sekolah? Jangan bilang naik ojek."
"Memang naik ojek."
"Beneran? Lo nggak diliat sama orang-orang, 'kan?" tanya Maddie khawatir. Tidak heran dia khawatir, mengingat penggemar Aldi yang sangat banyak.
"Nggak, Sayang."
Maddie diam tanpa ekspresi. Walau sebenarnya dia ingin menabok Aldi karena baper.
"Oh, jadi dipanggil 'sayang' dulu baru bisa diem, ya? Oke, oke," ucap Aldi seraya mengangguk-angguk.
Maddie memasang wajah yang lebih datar lagi dari sebelumnya. Ia tidak tahu harus membalas apa lagi. Maddie hendak berdiri tapi rasa sakit kembali muncul di perutnya. Ia meringis.
"Eh, kenapa Tan?" Aldi memegangi pundak Maddie. "Masih sakit?"
"Sedikit," ucap Maddie. "Gue pulang aja, Al."
"Lo di rumah sama siapa?"
Maddie berpikir sejenak. Ia sendiri di rumah.
"Sendiri. Nyokap gue lagi ada kegiatan di luar kota. Kakak gue balik kuliah lagi."
"Lo punya kakak?"
"Iya. Malvin. Cowo rese yang waktu itu ngebajak gue pas salah kirim ke lo."
Aldi merasa lega. Dia pikir Maddie sedang bersama cowok lain saat itu.
"Kalo gitu lo nginep sini aja, Tan. Lo tidur di sini, gue di kamar tamu. Mama sama Papa lagi ke luar kota, kok."
Eeh, tunggu. Kok dia malah ngerasa lega kalo orangtuanya keluar kota dan gue nginep? Berasa mau ngelakuin sesuatu aja, batin Maddie.
"Gak usah, Al. Gue pulang aja. Besok pagi juga udah baikan."
"Ya udah. Gue aja yang nginap di rumah lo," usul Aldi santai. "Kalo lo sakit lagi tengah malem 'kan ada gue."
"Tapi, Al, besok lo sekolah."
"Apalah arti sekolah tanpa ada Tania. Kalo lo belom sembuh, gue gak sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Haters
Fiksi RemajaApa yang kalian pikirkan kalau denger nama Aldian Trevor? Itu lho, cowok ganteng blasteran yang sekarang populer karena debutnya dalam film layar lebar. Tapi dia punya haters. Cowok imut kayak dia, siapa yang bisa benci sih? Nggak percaya? Kenalan...