(22) Rasa

2.8K 168 24
                                        

KAYAKNYA, Aldi nggak salah langkah dengan menyatakan perasaannya pada Maddie waktu di UKS dulu. Aldi sempat berpikir, apa dia terlalu terburu-buru? Dia 'kan nggak tahu harus bagaimana. Habis, dia belum pernah suka sama cewek hingga dia bertemu Maddie.

Hobi Aldi akhir-akhir ini adalah menggoda Maddie. Sungguh, ngeliat Maddie melotot aja, rasanya Aldi seneng banget. Aldi jadi heran. Karena perasaannya ini, dia jadi alay begini. Kira-kira kalau Mama tahu, Aldi bakal diledek apa, ya? Mungkin, kalimat klise seorang Ibu seperti, "wah, anak Mama udah besar ternyata," atau, "wah, anak Mama udah cowok."

Ehm, jadi ... selama ini Aldi bukan cowok?

Tapi Aldi senang kok, diledek seperti itu.

"Heeh, itu kenapa guling-guling kayak orang kesemsem?"

Baru aja dipikirin, batin Aldi.

"Siapa yang guling-guling? Orang Aldi diem doang."

"Mama liat, ya! Kenapa? Udah jadian?"

Aldi langsung duduk tegak. Ia menggeleng-geleng. "Tapi kayaknya dia udah suka sama Aldi."

Mama mengernyit. "Emang dia bilang apa sama kamu?"

"Aldi cuma menafsirkan sikap dia ke Aldi gimana. Dan setelah Aldi telaah baik-baik, kayaknya dia suka Aldi deh, Ma."

"Gaya amat sih kamu. Pake ditelaah segala. Gini ya, kalo kamu emang udah telaah baik-baik, ngapain masih pake 'kayaknya'?"

"Hm," Aldi berpikir. "Iya juga sih, Ma. Tapi Aldi masih nggak yakin."

"Cewek tuh memang susah ditebak, Di. Makanya, jangan buru-buru ambil kesimpulan. Nanti kamu sakit hati, lho," ucap Mama.

"Mah, Mama udah kepala empat, Mah! Sadar! Gak usah baca-baca quotes ABG lagi, deh," kata Aldi, dengan mimik wajah yang didramatisir.

Mama melotot. "Mama juga tau, kali. Memang Mama nggak bisa gaul juga?"

Aldi mencibir. "Udah ah, Aldi mau pergi aja. Males bergaul sama Mama."

"Durhaka kamu, ya!"

***

"Aduh!"

Suara ringisan terdengar tak lama kemudian. Tapi bukan dari orang yang sama yang mengadu kesakitan.

"Dari dulu sampe sekarang, masih aja gini, ya?"

Abby langsung memperbaiki posisinya. Kalau sebelumnya ia dalam posisi tengkurap di lantai, sekarang dia duduk sambil memeluk kakinya.

"Kenapa sih, kalo tidur nggak bisa diem?" ucap orang itu lagi. Ia meremehkan Abby.

Abby terdiam sejenak, lalu sontak berdiri.

"Bacot," timpal Abby ketus. "Ngapain lo ke sini?"

Cewek itu--Amy--terkekeh. "Chill aja mbak."

"Kalau nggak penting, tolong keluar. Gue capek, besok juga masih ada syuting."

Abby bergerak mendekati Amy dan hendak mengusirnya keluar.

"Eh, tunggu dulu!" cegah Amy setengah kesal. "Gue ada berita tentang Aldi."

Abby menurunkan tangannya dari bahu Amy. Mana bisa Abby mengusir Amy kalau cewek itu punya berita tentang orang yang ia suka?

My Lovely HatersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang