2 :: Luka

21K 892 20
                                    

Siang yang terik membuat berpeluh-peluh keringat Elmi keluar tanpa diundang, para Anggota MOS diberi tugas memecahkan teka-teki yang diberikan Anggota OSIS. 

"Mi , buset gue capek gak bohong." ucap Ani sambil duduk di bangku taman, banyak murid yang duduk di bawah pohon karena saking kepanasan nya, bahkan ada yang bawa kipas elektronik sendiri sambil mengoceh karena teka-teki yang sulit.

"Lah, lu kata gue gak capek?!. Ya Tuhan, 10 teka-teki cuma 40 menit." sinis Elmi.

"Gue tinggal nomor 10 nih, lo udah yang 10?" tanya Ani sambil mengecek lagi bukunya.

"Sama belum juga, "keras , diam , batu , hidup , gerak" . Apa coba? YANG BIKIN JIWANYA TERGANGGU YA?!" teriak Elmi, berharap bisa melepas sedikit kesalnya.

"Udah diam, hidup lagi, mati aja sekalian mah!" lanjut Elmi.

"Gue tahu, Mi! Kayaknya ini orang deh!" ucap Ani sambil menunjukkan wajah semangatnya dan melirik lagi buku catatan mereka.

Berpikir terus sampai pada akhirnya, muncullah jawaban dari pertanyaan nomor 10,

"ALDO!" pekik Ani.

"Astaga Naga," ringis Elmi.

keras , diam , batu , hidup , gerak = Aldo.

Segera mereka menulis nama Aldo di buku masing-masing, lalu mereka berjalan ke kantin untuk membeli es teh lagi, karena udara sangat menusuk panasnya.

"Akhirnyaa, es teh masuk ke lambung gue, lambung gue udah terlalu kering" ucap Ani sambil memejam mata sesaat menikmati sejuknya es teh manis.

"Iya nih, hahahaha." jawab Elmi sekilas dia melirik seorang lelaki yang menggunakan hoodie hitam dan dia tahu itu adalah Aldo si batu.

"Eh! Aldo tuh!" 

"Astaga Mi , lo masih harapin batu kayak dia?!" tanya Ani datar. Pasalnya, sedari tadi mereka bersama, yang ada di otak Elmi seakan hanya ada Aldo, Aldo dan Aldo lagi. Gantengnya bikin suka! begitulah kira-kira yang tidak berhenti Elmi katakan.

"Gue? Nyerah gitu aja? BUKAN ELMI HOI!" sorak Elmi yang ditanggapi wajah datar oleh Ani.

"Gue mau minta nomor HP ah ke dia." ucap Elmi yang langsung dihadang Ani.

"Oit buset! Nekat amat neng! Mama lu ngidam apa pas lu masih di perut?!" Tanya Ani sambil melotot dan memegang tangan Elmi yang nyaris akan pergi.

Elmi tersenyum sambil melepas tangan Ani lalu berjalan ke Aldo.

"Do! Minta nomor telepon dong." ucap Elmi ke Aldo yang meliriknya tajam.

"Sorry? Kenal?" jawab Aldo.

"Kenalin, Anggota MOS, Nelmita Caralyn. Gua minta nomor telepon dong." pinta Elmi sekali lagi tanpa ada nada menyerah sambil menyondorkan ponselnya sendiri.

"Apaan! Ngapain pake minta segala , gak kenal." jawab Aldo sambil melanjutkan main ponselnya sendiri dan tidak mengindahkan kehadiran Elmi.

"Ish! Pelit lo!" sinis Elmi sambil menghentakkan kakinya.

"Gak ada keperluan, buat apa?!"

"Gue suka sama lo! Kurang jelas apa? Makanya gue minta nomor lo!" jelas Elmi dengan wajah super polos nya bagai tanpa dosa.

Ani yang mendengar secara sekilas langsung meringis, Demi para dewa! Bukan temen gue! Asli ga kenal gue, Ya Tuhan!

"Terus?" tanya Aldo.

"Yah lu kasih gue nomornya lah!" paksa Elmi.

"Gue gak mau kasih sayangnya." kata Aldo sambil berlalu menjauhi Elmi dan membuatnya merasa seperti sampah yang dibuang dengan sopan.

Elmi mulai gemas dengan Aldo, dia segera menarik tangan Aldo sebelum keluar dari kantin.

"Do! Jangan pelit kek!" teriak Elmi yang langsung disambut tatapan para murid-murid yang ada di kantin.

"Apa sih! Lepas gak!" ucap Aldo dingin yang langsung membuat Elmi melepas tangan nya.

Elmi langsung mengerucutkan bibirnya sambil menatap punggung Aldo yang menjauh.

----------

"Do! Kenapa sih? Diem aja?" tanya Daniel sambil menyondorkan bola basket ke Aldo , Aldo yang reflek langsung menangkap bola.

"Gue gak napa-napa" jawab Aldo sambil menyusul Daniel ke lapangan.

"Lagi diemm aja dari tadi kek patung." ujar Daniel.

"Emang gue gini oon" jawab Aldo sambil memasukkan bola ke ring.

Daniel yang duduk di pinggir lapangan langsung disusul oleh Aldo, "Ada masalah bilang aja ke gue!" sahut Daniel tanpa menatap Aldo.

"Niel, lo pernah ngerasain cewe bilang suka sama lo secara langsung?" tanya Aldo , karena memang Daniel satu-satunya teman yang dapat dia percaya.

"Hm, pernah lah" tukas Daniel.

"Jangan bilang lo.." tebak Daniel sambil menatap Aldo.

"Gua gampar nih, cuma nanya!" sinis Aldo seakan tau apa yang ada di pikiran Daniel.

Dasar gadis bodoh batin Aldo.

------

"Aduh! Bener-bener lu ya asl--" makian Elmi terpotong bahwa yang hampir menyerempet nya adalah Aldo si pujaan hati.

"Eh sorry" ucap Aldo sambil turun dari motor nya dan buru-buru takut terjadi sesuatu.

Ani yang merasa bingung mengapa Aldo tiba-tiba begitu hanya bisa melihat kelakuan teman nya yang langsung pura-pura terluka. Drama Queen In Your Area.

"Aduhh gila! Sakit banget!" ringis Elmi sambil memegang kakinya.

"Ayo ke UKS dulu" ajak Aldo khawatir ada luka yang serius.

Elmi langsung tersenyum kecil, hatinya sungguh bahagia. Tiba-tiba saja Aldo peduli padanya, siapa coba yang gak senang dipeduliin sama doi?

Ani menatap dari belakang, dia mengikuti Aldo yang memapah Elmi ke UKS.

"Ya Tuhan, Ani gak punya teman kayak dia!"

"Hilangin Ani aja boleh deh!"

"Malu-maluin asli"

---------

"Astaga Elmi, ini cuma luka kecil, bahkan anak TK gak mungkin kesakitan, Miiii" sungut Ani.

"STTT Diem deh, Ani!" jawab Elmi pelan sambil menatap Ani tajam dan meletakkan telunjukknya dibibir.

"Udah. Gue balik." Ucap Aldo seraya berjalan ke pintu UKS.

"Etss tunggu!" cegah Elmi, menghentikkan langkah Aldo.

Aldo langsung membalikkan badan , "Apa lagi?"

"Anterin gue pulang kek! Gak liat lutut gue gini? Masa gue jalan" permintaan Elmi langsung dihadiahi tatapan melotot Ani. Wah gila sih, gak ngerti lagi gua.

"Ya Tuhan Ani gak punya teman kayak dia!"

"Ani malu YA Tuhannn"

"Dia bahkan ga kenal sama Aldo!"

"Astaga Nagaaaaaa"

"ELMI OOOOOOONNNNNNNNN!"

---------
Jangan lupa tinggalin vote dan comment ya:)

Just You [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang