27 :: Drama Queen

8.8K 386 0
                                    

     Elmi melepaskan pelukan Andi , "Jangan ganggu gue" kemudian dia melangkah menjauh.

Tetapi Andi masih belum menyerah dan menarik lengan Elmi sehingga tubuh Elmi yang mungil bertabrakan dengan badan Andi.

"Kalau gue bilang jauhin dia buat kebaikan lo , bisa ga sih lo ngerti?"

"Jangan kayak bocah"

Elmi mendesis , kemudian melepaskan tangan nya dari cengkraman Andi.

"Ini yang disebut bocah! Hal yang sepele bisa buat kita ribut! Gue gamau yang memperbesar masalah yang cuman sejentik jari" dingin Elmi , tidak dia rencanakan bahwa dia bisa sedingin itu.

Mood nya yang hancur dipertambah dengan Andi yang begini , benar-benar membuat hari nya itu hancur lebur.

"Di! sahabat gunanya apa sih? Gue mau tau dari lo!"

"Bisa-bisanya lo nyuruh gue jauh dari Aldo yang lu sendiri aja tau kalo gue sayang sama dia! Lo ga ngerti apapun tentang itu apa gimana sih?"

"Gausa berpura-pura seakan lo gatau gue sayang dia! Karena kepura-puraan lo , ga berujung baik" sinis Elmi.

Andi bergidik pelan , Elmi jika sudah kesal memang tak bisa ditandingi. Sepolosnya dia , walau dia tak bisa kasar , tapi omongan nya lumayan pedas jika sudah marah.

Kemudian Elmi menyeka matanya , sedikit demi sedikit air mata itu lolos. Tapi Elmi tak mau terlihat lemah didepan siapapun apalagi dalam kondisi sekarang.

"Peran lo cuma satu disini , dukung gue sampai akhir. Gue ga butuh saran lo , selagi itu menyakiti diri gue sendiri"

Selangkah demi selangkah Elmi pergi , menjauhi Andi yang termenung meratapi ucapan nya tadi.

Aish , gue ga ngerti ya tu orang kena samber apa!rutuk Elmi sepanjang perjalanan nya sambil mengusap matanya.

Yang dia butuhkan sekarang adalah sandaran , bahkan rasanya dia tidak mau masuk pelajaran apapun hari ini.

Pertengkaran nya dengan Andi benar-benar berefek besar untuknya , yang biasanya curhat , entahlah nanti seperti apa.

"Lo kenapa? Astaga gue nyari lo sepenjuru sekolah! Dan lo disini?" serbu Ani tiba-tiba.

Elmi mengusap matanya cepat , dan tersenyum tipis. "Hahahah , sorry gua abis nyari pak Ahmad tadi" sambil menunjuk ke belakang.

"Gue ke wc dulu ya" ucap Elmi kemudian langsung pergi dari hadapan Ani.

"Halo? Dia ke wc"

----

"Bro! Kolor lu ketinggalan di rumah nya si Daniel"

"Anjing! Gausa di omongin disini bego" kesal Joan seraya menggeplak kepala Anton.

Anton terkikik geli , "Lagian , punya kolor gambar spiderman di belakang aja belagu"

"Si kutu kebo! Bangsat lo ya" seru Joan.

Seketika kelas terbahak-bahak , mendengar keributan dari belakang.

"Aduh! Ini ada apa sih? Kerjakan tugasnya didepan dengan benar dong!" seru guru yang mengajar di depan.

"Hehehe bucan , ini si Joan masih pake celana dalam gambar spiderman kayak anak kecil pinggir kali mau berenang bu" ungkap Anton.

Bu guru itu pun terkekeh singkat , lalu kembali fokus ke tumpukan buku murid-muridnya.

Joan menatap Anton sinis , "Pulang! Mobil lo ga selamat" dingin nya.

Anton hanya terbahak-bahak , "Ngakak so hard weh ahahahhahaha"

Toktoktok

"Permisi bu?"

Just You [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang