Pagi hari yang cerah , sama seperti Elmi yang senang dan semangat akan bertemu Aldo lagi , sudah berapa bulan yang lalu Aldo sembuh."ALDOOO, "pekik Elmi di ambang kelas Aldo
"Astaga tuh curut ga abis-abis dah!" gumam Joan yang duduk di depan Aldo
"Anjir! Ade kelas tercakep sepajang angkatan" kata Anton yang duduk di sebelah joan
Aldo hanya menatap ponsel tanpa meladeni elmi yang memanggil nya
"Lo alay bego" datar Daniel
Anton menoleh dramatis ke belakang , "Astaga niel hayati tuh ga bisa diginiin"
"Najis." ujar Aldo
"Aldo! Elmi bikinin pudding coklat buat aldo" riang Elmi saat sudah di samping aldo
Aldo menoleh pelan , lalu menekuri ponsel nya lagi.
Senyum Elmi sirna , namun perlahan dia tersenyum lagi. "Elmi taruh disini aja ya"
Seluruh murid di kelas berbisik-bisik , ada yang mengejek , ada yang prihatin , ada yang tak peduli.
Elmi perlahan melangkah keluar , Lo pasti bisa mi! Semangat!
-----------
Ani membanting novelnya, dia kesal. Gimana engga! Dia dari tadi diganggu cowo yang duduk di depan nya ini
"Udahlah ni! Selow gue kan cuma bercanda" sesal Fero
"ISH! Bercanda lu ga lucu!"marah Ani yang sempat menarik seluruh murid , sedetik kemudian murid-murid kembali ke kegiatannya
"Sabar yah , nak" ucap Andi yang duduk disebelah Fero sambil memasang muka menyedihkan
"Laknat lu yah!" maki Fero
Elmi telah kembali dan duduk dengan lesu , "Yaampun demi dewa! Lu kenapa lagi sih , kara?"tanya Fero
"ALDO LAGI?" tanya mereka bertiga--Ani , Fero , Andi--bersamaan
"Ho-oh" jawab elmi sambil menjepit sanggul rambutnya sehingga menyisakan helai-helai tipis
"Saran gue yah mi , lo belajar jauhin dia! Gila aja udah berapa bulan lu deketin dia? Kita hampir jadi kelas 11 buset" jelas Ani panjang lebar
"Tau ikutin aja tuh kata si gorrila," sela Fero
"What...."
"The hell"
Ani langsung mengejar Fero hingga keluar kelas , untung pak Erwan tidak masuk.
Elmi hanya menggeleng kan kepalanya , benar juga apa kata Ani , dia sudah hampir kelas 11 dan dia masih belum dapetin hati Aldo.
Apa dia harus jauhin Aldo? Atau nyerah?
-------
Elmi berjalan sepanjang koridor sekolah , masih memikirkan apa yang dikatakan Ani , benar hampir setahun dia mendekati Aldo dan gada guna nya , semuanya sia-sia!
Rasanya dia mau menyerah , sudah berapa kali dia dipermalukan Aldo! Tapi aneh , hatinya tidak mengijinkan dia menyerah!
"Ish! Elmi pusing" gumam Elmi sendiri
"DUAR!" seseorang mengagetkan elmi dari belakang , Elmi yang kaget langsung teriak histeris
"Ih! Kak Daniel mah," sungut Elmi
Daniel terkekeh , "Lagian siang bolong gini ngelamun! Mikirin siapa sih? Aldo?"
Elmi mengangguk pelan , "iya , kak elmi bingung deh , Elmi harus nyerah atau lanjut , Elmi udah pusing mikirin gitu doang!"
"Elmi," Daniel melembut
"Kakak mau nanya , kemana Elmi yang dulu kakak kenal? Elmi itu ga gampang nyerah , kok sekarang nyerah gitu aja?" tanya Daniel
"Ih! Kak Elmi kan ga bilang Elmi nyerah" jawab Elmi polos
"Elmi, percayalah. Suatu hari ada saat nya bongkahan es akan mencair dengan api yang menyulutnya , dan jika api itu tidak terus menyulut nya dan menyerah , es itu akan mengejar api yang sudah menjadi miliknya" jelas Daniel
Elmi mengerutkan alisnya , "Elmi ga ngerti"
"Suatu saat kamu ngerti." lalu Daniel berlalu meninggalkan Elmi yang berdiri sendiri
-----------
Esok harinya , Elmi berpikir positif bahwa dia bisa mendapatkan hati Aldo! semalam dia sudah memikirkan semuanya dan menepiskan pikiran jahat yang menghantui dirinya
Tadi pagi Elmi membuat sandwich isi untuk Aldo , lalu menyimpan nya di kotak makan , dan sekarang dia sedang berjalan sepanjang lorong kelas untuk memberikan nya ke Aldo
"Aldo" panggil elmi
Aldo yang menekuri bukunya menoleh pelan , lalu kembali membaca bukunya
"Astaga lu dingin amat!"
"Elmi bawain Aldo sandwich , nanti dimakan ya" ucap Elmi
Aldo mengambil kotak makan Elmi lalu meletakkan nya di kolong meja , "hm"
Elmi menatap Aldo , hati dia gundah. Tapi sedetik kemudian dia beranjak dari situ , dan berjalan ke rooftop sekolah nya
Dia menutup matanya sambil merasakan angin yang menerpa wajahnya
"Tuhan.."
"Elmi udah cape , Elmi mau nyerah"
"Elmi rasanya mau mundur aja dan berhenti ngejar Aldo"
"Elmi merasa elmi menjadi hama buat aldo"
Dia rasanya ingin meneriakkan seluruh gundah yang ada di hatinya , meneriakkan keluh kesah nya
"Lo ga jadi hama."
Elmi kaget , sontak dia balik badan kebelakang dan mendapati Aldo yang duduk di sofa sambil membaca buku.
"Aldo yang ngomong?" Tanya elmi , berarti Aldo denger dong?
"Bukan , daniel" jawab aAdo singkat
Elmi senang ternyata dia ga menjadi hama untuk Aldo , dia menyusul Aldo dan duduk di samping Aldo
"Berarti kalo Elmi ga jadi hama Aldo , Aldo mau beliin apa yang Elmi mau kan?"
"Ga" jawab Aldo cepat
"Ck! Aldo mah!" sungut Elmi
Aldo menatap Elmi datar , lucu.
"Aldo?" panggil Elmi , sedetik kemudian Aldo tersadar
"Aldo , menurut pasal Elmi ayat Carralyn , Aldo harus beliin apa yang Elmi mau , kar-"
"Gue bukan bokap lo." jawab Aldo cepat
"Ck! Biasa nya papa Elmi jarang beliin Elmi barang kok"
"Yauda."
"Ish! Ayolah beliin" ucap Elmi sambil mencebikkan bibirnya
Berkali-kali elmi mengatakan hal yang sama , hingga akhirnya aldo menyerah
"Iya-iya" jawab Aldo
"YASSSSS" pekik Elmi senang
Aldo menatap Elmi yang berdiri dan lompat kegirangan , entah ada yang aneh dalam dirinya sejak Elmi mengatakan dia ingin menyerah.
-------------
Jangan lupa vomment 💕
Nat:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [end]
Novela JuvenilAldo Kennedy , seorang cowok yang dengan mudahnya tanpa dia sadari membuat para gadis terpukau. Irit bicara , cuek dan dingin tak mampu menutupi ketampanan nya yang khas. Banyak pepatah yang mengatakan , "Seorang wanita hanya menunggu pria mengungka...