33 :: Tamparan

8.4K 406 2
                                    

    Elmi selesai mengikat tali sepatu nya , hari ini adalah hari pertama dia kembali ke rumahnya setelah dia nginap di rumah Aldo kemarin.

Alih-alih ke arah mobil , kakaknya ternyata memanggil dari belakang.

"Elmi!! Bekal lo! Gua udah bikinin juga"

Elmi mendengus , "Lu bikin apa?"

"Nasgor ala carte" pamer Ricky.

"Najong , nasgor lu ga enak kak. Udah ah gua pergi" tajam Elmi kemudian melangkah ke mobil dan mobil pun mulai berjalan.

Ricky menyipitkan matanya , "Adek durhaka!"

----

    Sekolah nya penuh dengan murid , hari ini memang tidak ada pelajaran karena hari ini lah bazar di laksanakan.

Elmi telah siap untuk acaranya hari ini , dia sudah siap dengan baju yang santai.

6 lagu yang harus dinyanyikan , bukanlah hal yang mudah. Tapi itu semua akan terbayar dengan bangganya sekolah dia.

"Heh, Ngelamun aje lu" seru Ani diikuti Fero dan Andi.

Elmi menoleh , "Gua belum sarapan" rengeknya.

"Tadi kak Ricky nelfon , bekal lu ga dibawa. Jadi nyuruh gua pada ngajak lu makan" sahut Fero.

Elmi menghela nafas , "Andai Fer , lu bisa rasain gimana rasanya nasgor kak Ricky"

"Rasanya ga jauh sama keju basi"

Mereka bertiga terbahak-bahak mendengar pernyataan Elmi.

"Jangan gitu luh" sergah Ani

Andi mendelik , "Lo suka ya sama kak Ricky?"

"Lu kalo ga di filter!" omel Ani sambil menoyor kepala Andi.

Di tengah asik nya ke empat sahabat itu , ada sekumpulan cewek yang mengamati mereka sambil memasang wajah licik.

"Gua yakin , senyum lu bakal berubah. Jadi tangisan sedih mungkin?" seru cewek itu ke teman-teman nya sambil tertawa licik.

Sedangkan , Elmi dan teman-temannya sedang di kantin. Menunggu pesanan mereka datang.

"Nanti lu mulai jam berapa?" tanya Fero.

Elmi melirik jam yang melingkar di pergelangan nya , "Jam 8 an. Abis lomba gambar SD"

"Oh iya , seharian gua ga liat Aldo , Mi" goda Ani sambil mencoel pipi Elmi.

Elmi mulai mengingat kejadian kemarin , pasti pipi nya sudah memerah sekarang.

"Ah , itu. Gua gatau di kemana" jawab Elmi mencoba tenang.

"Ada yang aneh ya sama lo" ucap Ani tiba-tiba

"Lo jadian ya sama Aldo?" pekik Ani.

Elmi menggeplak kepala Ani , "Sama! Lu kalo ngomong ga pernah di filter"

"Boleh gua pinjem Elmi?" tanya seorang gadis.

Sontak mereka berempat menoleh , dan mendapati Keisha yang datang dengan senyum palsu nya.

"Ga!" ucap mereka bertiga kecuali Elmi.

Keisha tersenyum miring , "Mi , gua mau ngomong"

Elmi terdiam , kemudian mengangguk.

Ani menahan tangan Elmi , dan memberi kode supaya Elmi menolak ajakan Keisha. Elmi manatap Ani dengan tatapan udah , gue gapapa kok.

Kemudian , Elmi mulai mengikuti Keisha yang mengarah ke belakang ruangan perlengkapan.

Keisha bersedekap , "Gua udah cape ya! Ngasih tau lo supaya lo ngajauhin Aldo!"

"Kemarin gue liat lo di lapangan bareng Aldo!"

Elmi membuka mulut untuk menjelaskan kesalahpahaman ini.

"Udah! Gue gabutuh penjelasan lo! Jelas-jelas gue liat! STOP DEKETIN ALDO , NGERTI KAN?" bantak Keisha.

Elmi terdiam , dia tak sanggup mendengar suara bentakan Keisha tapi dia berusaha kuat.

"Hak gue! Ini hidup gue bukan hidup lo!" gertak Elmi , dia bertekad akan melawan gadis gila di depan nya ini.

Kesiha menyinis , "Lo ga jauh dari debu di mata Aldo!"

"Dan lo apa? Ga lebih dari perempuan murahan"

Keisha melongo , "WHAT?"

"Nyali lo kuat juga ya!"

Selanjutnya , tangan Keisha melayang dan berhenti tepat di pipi Elmi.

Merah sudah pipi Elmi , perih , panas.

Elmi mendengus , "Main tangan kan pas udah ga ada kata-kata" sinis nya tajam.

Elmi tersenyum miring , "Pengecut"

Plakk

Keisha kembali menampar Elmi , kepala Elmi sudah pusing. Dia terjatuh , bibirnya robek. Apalagi dia belum makan.

"Cih , kalo gua pengecut lo apa? Jagoan?" sindir Keisha.

Elmi bangun dengan susah payah , mendengar ucapan Keisha yang meremehkan nya , membuat semangat Elmi bangkit.

"Gue udah kenal Aldo bertahun-tahun , gue suka sama dia lebih lama dari lo! Jadi gausah munafik deh!" lanjut Keisha.

Elmi kembali menyinis , "GUE LEBIH LAMA KENAL ALDO! DARI OROK AJA KITA UDAH BARENG! Jadi tolong! Jangan jadi spesies manusia yang terlalu sok tau , lu tau ga? Menjijikan!"

Keisha menjambak rambut Elmi kebelakang , menarik nya hingga kepala Elmi ikutan ke belakang.

"Lo! Ngibul jangan disini! Lo lebih menjijikan asal lo tau! Lo udah jadi penghalang antara gua dan Aldo"

Elmi menepis tangan Keisha , tak lagi mau berurusan dengan Keisha. Lemas sudah badan nya , apalagi kepala.

"Udah ya! GUE UDAH CAPE BERURUSAN DENGAN ORANG KAYAK LO!"

Kemudian , Elmi balik ke belakang. Tiba-tiba langkah nya terhenti.

Ada Aldo disitu sambil memegang bola basket di sebelah tangan nya , dan bersender di dinding sambil menutup mata.

Keisha kaget , baru saja dia ingin menarik tangan Elmi kembali. Dia menemukan sosok Aldo disitu.

"Oh? Udah ya?" tanya Aldo.

Dia mendekati Elmi , menarik tangan Elmi dari genggaman Keisha dan menyuruh Elmi ke belakang.

Kondisi Elmi benar-benar tidak bisa di tolerir , bibir yang robek , rambut yang berantakan , ditambah pipi nya yang memerah.

Aldo berhenti tepat di depan Keisha , menatap nya tajam dengan mata elang nya. Membuat gadis di depan nya bergidik.

"Lo lebih buruk dari jalang" dingin nya.

Lalu menarik Elmi pergi.

"Karena aku akan terus mempertahankan apa yang jadi milikku"

----

Pendek ya part yg ini..

Jangan lupa vomment :D

Nat:)

Just You [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang