16 :: Pilihan Hati

10.1K 457 5
                                    

Aldo melihat langit-langit UKS , elmi hanya terdiam dan berusaha pelan-pelan agar tangannya dilepaskan namun bukannya makin lepas malah semakin erat.

"Aldo! Sengaja ya" elmi mencebik kesal udah satu setengah jam dia begini

"Tanggung , 5 menit lagi pulang" jawab aldo sambil menatap elmi

Dia tertawa kecil karena wajah elmi yang berubah karena kesal.

"Elmi?" Panggil aldo

"Kalau gue biarin cewe nunggu lebih lama , apa cewe itu bakal nyerah?" Tanya aldo

Elmi mendongkak , "Maksud aldo?"

Aldo menghela nafas pelan lalu melepas tangan elmi , "udah , lu kalo mau balik ,balik aja"

Elmi mengangguk pelan , "Pu-pulang dulu kak"

Aldo hanya menatap langit-langit UKS dan memikirkan mengapa dia menahan tangan elmi tadi?

Bodoh!

"Lo gamungkin suka dia do! Sadar! SADAR!"

"ARGHHHH!!"

--------------------

Pagi ini , SMA Cahya Abadi kedatangan seorang tamu , yang membuat para guru harus menemui tamu tersebut untuk menjaga martabat sekolah , hari ini seperti surga bagi para murid.

"Elmii , liat dah gue dibeliin Fero novel baru yayyyyyyyy" curhat Ani ke Elmi yang malah sibuk melamun

Elmi masih belum mendengar apa kata Ani , "WOI! KACANG MAHAL" pekik Ani

"Yaampun Ani , apaan sih" gerutu Elmi sambil mengusap telinganya

"Gue dibeliin novel" ucap Ani lagi sambil memamerkan novelnya

"Sama?" Tanya Ani

Ani mengarahkan bola matanya ke arah Fero sambil tersenyum miring.

"Aelah , sogokan itu mah , bentaran juga minta isi tugas" sahut Elmi sambil menatap Ani datar

"Woi! Gue ikhlas nih , mana beli nya di bazar mahalan" tukas Fero membanggakan diri setelah dirinya di fitnah Elmi.

Ani menoyor kepala Fero , "Bego , kalo ikhlas lu ga bakalan bilang beli bazar mahalan"

Fero hanya cengengesan , "Bacot nih Andi , nyosor aje kek tukang nikung"

"Buset , nih anak belajar kata dari mana?" tukas Donny yang duduk di belakang Elmi

Fero melongo , "ANAK MARIO TEGUH YANG ASLI" pekik Fero

"Goblok hahaha" kata Ani sambil memukul lengan Fero

Andi menggelengkan kepalanya sambil mengusap lengan kanan Fero , "Nyatanya hidup itu ga seperti drama korea , sekali tes DNA langsung keluar yang asli"

"Ketuleran sinetron dia , tes DNA di tuker hahahahahha" tawa Donny

Elmi menghela nafas , coba dirinya bisa sebebas sahabat-sahabat nya rasanya kalo setiap hari patah hati udah seperti orang dewasa.

"Eh , gue ke wc dulu ya" pamit Elmi ke Ani

Ani mengangkat satu jempol nya , dia masih fokus ke novelnya

Elmi berjalan ke luar kelas , untuk sekian kalinya dia menghela nafas. Dia berjalan ke arah rooftop. Ya , sebenarnya dia tak ingin ke toilet

Dia hanya ingin menjauh beberapa menit dan menghilangkan keganjelan yang merasuk.

Elmi melangkah ke pintu rooftop , mencoba menghilangkan memori saat aldo memaksa nya menjawab.

Deru nafas nya tak terkendali ingin dia menangis saat itu juga , Elmi mengambil nafas dalam , semilir udara merasuki paru-paru Elmi

"Masalah hidup?"

Elmi menoleh ke belakang , "astaga rey , ngapain sih?"

Reyhan tersenyum tipis , "Curhat aja"

Elmi menggeleng pelan , dia malu. Bagaimana mungkin dia memberitahu Reyhan kalau dia menyukai Aldo?

Reyhan menghela nafas dan menatap luasnya daerah sekolah yang terhampar bebas di matanya , "Terkadang apa yang kita pikir bodoh , malah semakin membuat kita terpojok"

Elmi menaikkan satu alisnya , "Maksud lo apa?"

"Elmi , gue suka sama lo"

Elmi terkejut , "Rey gue ga bercanda"

"Apa gue terlihat bercanda?" Tanya Reyhan sambil menunjuk dirinya

Sebelum Elmi sempat menjawab Reyhan sudah memotong nya , "Besok , gue tunggu jawaban lo"

Lalu dia pergi dari rooftop , meninggalkan Elmi yang masih syok. Dia baru beberapa bulan mengenal Reyhan , dan sekarang Reyhan menyatakan bahwa dia menyukai nya? Elmi sama sekali tidak mengerti jalan pikirnya.

Elmi kemudian melangkah keluar , dia berjalan sepanjang koridor menuju kelas. Kelas aldo.

Setelah melewati siswa-siswi di sekolah Cahya Abadi dia telah sampai di depan kelas Aldo sekarang , mencoba menetralkan nafasnya sebelum menemui Aldo yang sendiri di kelas

"Kak?" Panggil Elmi pelan bahkan dia sendiri tak yakin bahwa Aldo mendengarnya.

Namun Elmi mengumpulkan lagi sisa-sisa keberanian nya di depan Aldo , "Kak!" Panggil Elmi lantang.

Aldo menoleh , "Apaan sih"

"G-gue mau nanya" ucap Elmi

Aldo tidak memperdulikan Elmi , dia kembali membaca bukunya tanpa menganggap Elmi yang berdiri di dekatnya.

"Aldo belum suka ya sama Elmi?" Tanya Elmi

"Aldo?" Bahkan aldo tidak menjawab Elmi sedari tadi , membuat Elmi semakin gencar menanyakannya ke Aldo. Berkali-kali Elmi menanyakan hal yang sama.

"Kak aldo!" Panggil Elmi untuk ke sekian kalinya

"Apaan sih!" ketus Aldo , dia sudah jengah dengan sederet pertanyaan tak berarti Elmi.

"Elmi nanya Aldo udah suka Elmi belum?" tanya Elmi lagi.

"Pertanyaan lo bodoh tau ga!" kesal Aldo

Elmi menarik nafas pelan , "Beneran? Aldo tau ga , Reyhan bilang dia suka Elmi , dia mau jawaban Elmi besok" cerita Elmi

"Yauda terus apa urusan nya sama gue?" jengah Aldo

Elmi menggigit bibir bawahnya , "A-Aldo ga cemburu?"

"Engga lah" jawab Aldo

"Elmi harus terima gitu?" tanya Elmi

Aldo memutar kedua bola matanya , "Terserah lah sama lo , ngapain nanya gue?"

"Tapi Elmi ga pernah sama sekali suka sama Reyhan" sahut Elmi

"Dan itu juga bukan urusan gue" ketus Aldo

Elmi mengepalkan kedua tangan nya , menahan air mata yang sebentar lagi membanjiri pipi mulus nya. Rasanya jantung nya serasa ingin copot.

Dia menutup matanya rapat-rapat , berharap bahwa yang dikatakan Aldo hanyalah sebuah mimpi buruk. Dia berharap Aldo segera membangunkan nya dan mengatakan

"Suatu saat , lo bakal ngerasain kehilangan yang menyakitkan atau menunggu yang lebih menyakitkan"

------------------

Jangan lupa vomment❤
Ajak temen-temen nya yuk buat baca Just you juga.

Follow juga ya , biar ga ketinggalan :v

Nat:)







Just You [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang