36 :: Stop!

7.9K 378 0
                                    

Happy Reading :)
Diperingatkan!
Karena ini teenager , hal berbau remaja pasti ada. Jika ada bahasa kasar masa kini , mohon di maklumi. Jangan dicontoh! Ini hanya novel fiksi.

Author tetap peringatkan :)) terimakasih yang udah mengerti :D
----

"Ka-kan Elmi cuma bercanda" ucap Elmi , kenapa dia selalu jadi posisi jelek di depan Aldo?

"Mencairkan suasana tuh ga salah loh , kak. Malah berkah bikin orang seneng" gurau Elmi lagi-lagi terlihat konyol.

Aldo meraih tangan kanan Elmi , "Bercanda nya ga lucu , jadinya ga berkah"

"Aldoooo"

Rahang Aldo mengeras ketika dia mendengar suara yang dia hapal betul.

"Akhirnya aku temuin kamu disini , kamu kemana aja sih? Kok ga ada di kelas?" tanya Keisha beruntun , sambil mengandeng lengan Aldo dan meletakkan kepala nya di bahu Aldo.

Ya , siapa lagi kalau bukan medusa?

"Jauh-jauh!" dingin Aldo sambil menepis tangan Keisha.

Elmi hanya bisa menunduk , dia merasa tak punya hak di antara mereka. Apalagi mengingat gosip yang dulu sempat dia dengar.

Bahwa , Kei bertunangan dengan Aldo. Dan bodoh nya , dia belum menanyakan nya langsung.

"Ah , lo lagi! Gue udah cape ya ngomongin lo! Si anak yang ga punya mama" bentak Keisha ke Elmi yang bersandar.

Dengan cepat , emosi Elmi naik. Apa ini? Kenapa jadi mama nya yang ikut campur?

"JAGA BICARA LU , ANJING!" gertak Aldo yang kemudian mencengkram kerah Keisha.

Keisha menyinis , "Bisa-bisa nya tipe lo kayak dia , Do. Gue ga nyangka" ucap Keisha , tak ada lagi embel aku-kamu. Muak sudah dirinya.

"Cewek jablay , cabe , caper , tolol kayak dia lo pertahanin? Terus di mata lo gua apa?" tanya Keisha meninggikan suaranya.

Mata Aldo menggelap , hilang sudah kesabaran nya , tak lagi tersisa.

Elmi yang awalnya marah , malah panik melihat kedua orang di depan nya ini saling mengibarkan bendera perang , terlebih Aldo yang sudah dia lerai tapi tetap kukuh.

"Diem lu , bangsat!" kesal Aldo ke Keisha.

Keisha menghela nafas nya , cengkraman Aldo sudah lepas karena Elmi yang membujuk. Tetap saja dia masih benci walau sudah diselamatkan.

"Huh , gua ga ngerti lagi sama otak lo! Udah di racunin sama sifat dia yang kayak bocah!" ungkap Kei

"Stop! Jangan ngomong sebelum gua selesai ungkapin apa yang ngeganjel selama ini! Benci yang bahkan tertanam dari kita kecil!" ucap Kei tajam , sambil menangkat tangan nya ke Aldo yang sudah emosi.

"Ya! Gue Kei , gua anak kecil yang jatuhin lo pas lu lari , gue anak kecil yang ngambil buku gambar lo dan menggambar nya ulang berharap Aldo bakal muji gue"

"Gue anak kecil yang numpahin jus jeruk ke baju mama lo secara sengaja , sehingga lo yang kena batu nya!" tajam Keisha sambil menunjuk Elmi.

"Dan terakhir , gue adalah anak kecil yang meletakkan bubuk cabai di teh mama lo! Ya , makanya mama lo koma pas itu. Tapi gua kesel , kenapa ga sekalian mati?" ucap Keisha santai sambil bersandar.

"LO ANJING! ANAK JALANG LO YA! BANGSAT!" umpat Aldo , tangan nya sukses menampar bolak-balik pipi Kei.

Dengan cepat , Kei mendorong Aldo hingga punggung Aldo mendarat mulus di tembok. Dan dia mengeluarkan pisau yang sudah di saku rok nya sejak tadi.

Sambil mengacungkan nya ke Elmi , Kei tertawa licik.

"Gue penasaran , apa yang bakal terjadi sama pasangan ini?!" pekik nya dengan nada yang begitu licik.

Dia kembali fokus ke Elmi , pisau masih setia tertodong ke Elmi.

"Penasaran kan? Siapa dalang di balik kesialan bocah lo?"

"Gua! Gua sadar gua itu brengsek , licik , apapun itu yang jelek."

"Tapi apa lo tau hah? Gue lakuin demi dia!" ucap Kei dengan nada rendah yang tajam sambil menunjuk Aldo yang sudah berkilat tajam.

"Bahkan , gua muak liat muka lu! Apa sih yang bagus dari wajah lu? Dari kecil! Gue benci sama lo dari kecil." dingin Kei , pisau nya semakin maju.

Aldo bergerak maju , "Stop! Atau gue bener tusuk leher dia!" ucap Keisha tajam.

Keadaan mencekam , panas , semua nya bercampur aduk. Kepala Elmi berputar-putar , dia takut. Dia takut dengan pisau.

"Kenapa? Aduh! Gue udah tau , lo takut sama pisau , itu kenapa pagi-pagi gue harus ke dapur dan ngambil pisau ini diam-diam" ucap Kei seakan tahu apa yang dipikirkan Elmi.

Pisau sudah menyentuh leher Elmi ,

"Sumpah demi apa! Sekali lu majuin tuh pisau! Keturunan lo ga selamat, Kei! Jauhin pisau nya!" teriak Aldo.

"Lo emang bangke ya!" pekik seseorang.

Aldo segera memeluk Elmi , dengan erat. Gadis itu menangis , dengan semua kata Aldo menenangkan Elmi.

Ya , terlihat Ani datang bersama Anton , Joan dan Daniel.

Anton yang menahan Keisha , Ani yang membungkam mulut Keisha dengan sapu tangan , sedangkan Daniel mengambil pisau Kei.

Kemudian , mereka menarik Keisha keluar. Perbuatan nya sudah di luar batas , Keisha harus berhadapan dengan ketua yayasan.

"A-aldo , aku ta-takut" ucap Elmi terbata-bata.

"Shh , udah ya. Ada aku" ucap Aldo menenangkan , tangan nya masih membelai rambut halus Elmi.

Itulah kenapa dia marah tadi , Elmi pasti takut dan nangis. Tangan nya sudah gatal ingin membunuh Keisha.

Aldo membawa Elmi ke UKS , kejadian tadi pasti masih membawa trauma ke diri Elmi. Hal yang baik sekarang adalah membiarkan dia tenang.

Aldo duduk tenang di sebelah Elmi yang menutup mata nya ,

Indah

Satu kata yang menjabarkan mata Elmi yang lentik.

"Aldo tunangan sama Kei?"

Aldo melongo , "Ngigo ya?"

Elmi membuka matanya perlahan , "Engga , Aldo tunangan?" tanya Elmi lagi.

Aldo menggeleng , "Ga mungkin"

"Gosip"

Elmi menghela nafas lega , "Huft.. kirain"

Aldo mengacak rambut Elmi , "Kalau aku tunangan , ngapain jatuh cinta sama kamu?" ucap nya terkekeh.

Elmi tersenyum tipis sambil menunduk malu ,

"Bener ya , makin lama. Aldo yang makin ga tau malu" seru Elmi.

Aldo mendatar , "Bodo"

Elmi merutuk dalam hati , dia benar-benar nyesel bilang seperti tadi!

"Still here , with me"

----

Hai :)

Selamat bahagia buat kalian :D #apasih

Maaf ya kalo aku bikin nya belum ngena , kalo ada typo tolong beri tahu , saran diterima👌

Oiya , masih mau mengingatkan. *tepok jidat*

Baca cerita ku yang ke 2 ya
PONY

Thankss :D

Nat:)



Just You [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang