21 :: Protective

9.7K 466 2
                                    

          Elmi mengambil Iphone nya , mencari nomor Aldo di kontak nya , seraya menunggu Aldo menangkat telepon nya Elmi menggigit jari-jari nya gugup.

"Halo?"

Elmi tersentak , "Ha-halo do?"

"Kenapa?"

"El-elmi mau jujur deh soal tadi siang , Elmi gamau boong sama Aldo" jawab Elmi

Aldo terdiam beberapa menit , "Gue jemput lo. Kita bicara di café"

Elmi mengangguk dalam diam , lalu mematikan panggilan nya secara sepihak.

Sedetik kemudian , Elmi menyambar sling bag nya lalu mengambil jaketnya.

"KAKAKKKKKK!!!" pekik Elmi

"Apaan? teriak-teriak kek di kebun binatang" jawab Ricky dari kamar nya

"Gue keluar bentar bareng Aldo!" seru Elmi dari bawah

"Jangan pulang malemmm"

"Iya , papa kemana?" pekik Elmi

Ricky keluar dari kamar nya ,  "Keluar kota bareng om Darren"

"Sip , gue keluar yaa byee kak"

Elmi berlari keluar rumah , ternyata di luar sudah ada Aldo yang menunggu di motor nya.

"Loh? Aldo kok cepet?" tanya Elmi

Aldo hanya terdiam dan memberi Elmi isyarat untuk naik ke motor. Elmi segera naik ke motor Aldo. Motor Aldo mulai melaju keluar dari komplek.

15 menit kemudian , motor Aldo berhenti di parkiran café. Elmi segera turun dari motor Aldo dan masuk ke café.

Aldo menyusul Elmi dan duduk di hadapan Elmi , "Mau apa?"

"Cappucino ice" jawab Aldo

"Mbak" panggil Elmi , bermaksud mencegah Aldo yang memanggil , Aldo hanya terdiam. Dan menatap Elmi lucu.

"Rapsberry Pancake 1 , Cappucino Ice 2" pesan Elmi

Pegawai tersebut menganggukkan kepalanya dan langsung berjalan ke dalam.

Elmi menghelas nafas , sebagian dari dirinya lega karena Aldo tak lagi ditatap dengan tatapan memuja oleh para pegawai.

Tapi sebagian dari dirinya masih cemburu karena banyak gadis yang berada di café yang menatap Aldo , atau bahkan memanggil Aldo.

"Dasar gatau malu!" gumam Elmi

"Kenapa?" tanya Aldo

"Ah , engga kok." elak Elmi

"Jadi? Kenapa?" tanya Aldo

Elmi menghelas nafas nya , "Tadi siang itu ada yang taroh surat gitu ke loker Elmi , sampai pintu loker Elmi rusak"

"Surat apa?" tanya Aldo

"Ancaman gitu , yah awalnya Elmi kira cuma bercanda. Tapi Elmi masih kepikiran gitu , soalnya dia ngancem keluarga Elmi" cerita Elmi

"Lo bawa?"

Elmi mulai merogoh tas nya , "Nih!"

Aldo membaca surat nya , sorot matanya sedetik kemudian berubah jadi tajam. Tatapan nya yang sudah dingin malah semakin dingin.

Elmi menciut , "Kenapa kak?"

"Gue simpen"

Kemudian datang pegawai mengantar kan pesanan mereka , "Maka-"

"Etsss Aldo diem" cegah Elmi sambil menaikkan tangan nya sebelum Aldo melanjutkan lagi kalimatnya

"Makasih mbak!" tegas Elmi , Aldo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Just You [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang