28 :: Waiting For Love

9.4K 420 8
                                        




Rintik hujan turun membasahi tanah , bau khas dari hujan terus menerus keluar seiring tetes demi tetes turun.

Elmi yang sedang menunggu kakaknya di halte , rambutnya yang cokelat berterbangan kembali , namun dia tidak lagi benci mengingat Aldo tadi.

Rasanya kupu-kupu ingin berterbangan di perutnya , semburat pipi keluar hingga menghangat , jantung yang berdegub begitu keras seperti bisa terdengar seluruh dunia.

"Astaga kak , lama banget sih" gumam Elmi sambil melihat kanan kiri.

Cipratan hujan hang mendarat di sepatu Elmi semakin banyak , membuktikan bahwa hujan semakin deras.

Semakin banyak pula murid-murid yang ada di halte menunggu jemputan , ada yang sudah di jemput , ada yang membawa payung atau diantar pacarnya.

Elmi masih menunggu sambil memegang ponselnya erat , makin lama maka semakin gelap juga.

"Belum pulang?" tanya seseorang

Elmi menengok dengan pelan , dia takut kalau itu seorang yang tak dikenal dan ingin membawanya.

"Aldo? kok belum pulang?" tanya Elmi balik.

Aldo duduk di samping Elmi , "Lu sendiri?"

Ponsel Elmi bergetar , dan menunjukkan bahwa kakaknya menelfon.

"Halo kak?"

"Lah? Terus gimana? Gapapa kan? Ga parah kan?" tanya Elmi bertubi-tubi , air matanya langsung keluar deras seperti hujan.

Aldo menoleh dan tetap terdiam , mengamati perubahan eskpresi wajah seorang gadis yang duduk di sebelahnya.

"Yaudah , Elmi ke sana. Gapapa sendiri" ucap Elmi lalu menyeka air matanya.

"Ada apa?"

Elmi menoleh ke Aldo , "Papa.. dia pingsan tadi"

Aldo bangun , "Yaudah gue anter"

"E-eh , gausah. Ini udah malem , nanti Aldo telat sampai ke rumah lagi"

Aldo menatap Elmi serius , rahangnya sedikit mengeras. "Ayo"

"Tapi masih hujan?"

"Gue bawa mobil"

Elmi bingung , "Lah kita ke mobil nya gimana?"

Aldo menarik tangan Elmi lalu memeluk Elmi seraya berjalan beberapa meter dari halte , dimana mobil nya dia parkir tadi.

Karena badan Elmi yang mungil , dengan gampang nya Aldo memeluk Elmi dan menutup kepala Elmi hingga sebagian dari tubuh nya basah.

"Aaaldooo , kamu basah nantiiiii" pekik Elmi panik.

Beberapa menit kemudian , mereka sudah di dalam mobil , "Ish! Bilang-bilang kek kalo mau narik tadi! Kak Aldo basah kan! Nanti sakit aja" omel Elmi seraya meniup-niup tangan Aldo.

Aldo menarik tangan nya , perasaan canggung langsung hinggap di dirinya. Tapi tidak dengan Elmi yang malah menatap Aldo tajam.

"Itu tangan udah putih pucet , sini!" Elmi menarik tangan Aldo lagi dan kembali meniup nya agar sedikit hangat.

Aldo hanya tersenyum tipis , sangat tipis hingga rasanya hampir tak terlihat. Sedikit ada rasa tenang saat melihat Elmi yang panik karena dirinya.

"Hei , udah sih" ujar Aldo kembali menarik tangan nya.

Elmi mengangguk , lalu terdiam dan menatap manik mata Aldo. Mata yang selalu dia rindukan setiap malam , mata yang dimiliki oleh seorang cowok yang Elmi perjuangkan.

Just You [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang