WHAT??! Gue gak suka makanan manis katanya??
Prily tercengang plus melongo mendengar kalimat itu keluar dari mulut Alva.
Bisa-bisanya tuh cowok ngomong sekasar itu. Ngomong sama cewek lagi. Keterlaluan. Dasar cowok sadis!
Prily melemparkan pandangan kesal pada Alva yang beranjak dari sana.
Prily kemudian menoleh pada cewek cokelat, benar dugaannya, kalo tadinya cewek itu cuma berdiri membeku saking kagetnya, sekarang tuh cewek udah hancur berkeping-keping yang kepingannya berserakan di lantai. ( Cieee bahasa gue, gelas kali #abaikan haha xD )
Cewek cokelat itu menangis dengan keras di bahu temannya. Sebagai sesama cewek, melihatnya terluka dan dipermalukan macam tadi membuat Prily merasa iba.
Seandainya ia akrab dengan cewek itu ia pasti memeluknya. Menenangkannya.
Merasa gak terima dengan perlakuan Alva yang kasar pada temannya, teman si cewek cokelat itu langsung meneriaki Alva.
"Heh, brengsek lo!! Lo pikir lo itu siapa, hah? Artis?? Idola?? Lo gak pantes bersikap kasar sama cewek. Dasar cowok sadis!!"
Tempat itu kembali senyap sesaat setelah Alva menghentikan langkah dan membalikkan badan, menatap orang yang meneriakinya.
Kehebohan yang tadi memenuhi sekitar mading itu berkat lemparan cokelat Alva, sekarang sunyi persis seperti kuburan.
Tiba-tiba saja semua orang mendadak merasa tegang. Terlebih pandangan Alva ke cewek itu sangat menusuk.
Wah, bakalan runyam nih urusannya. Prily mengalihkan matanya pada Alva, mengira-ngira apa yang akan dilakukan oleh cowok itu.
Namun lagi-lagi sikap Alva sangat jauh dari apa yang diperkirakan oleh Prily. Prily mengira Alva akan marah. Tapi cowok itu lagi-lagi nyengir tipis. Penuh keangkuhan.
"Cowok sadis? Gue?? Kalo lo tau gue ini cowok sadis, harusnya lo larang teman lo itu naksir gue. Udah tau gue sadis, kenapa masih naksir?"
Ouw jleb banget tuh. Oke, Alva emang keterlaluan. Tapi yang diucapkannya tadi juga nggak salah. Udah tahu sadis kenapa masih naksir?
Prily yakin cewek yang meneriaki Alva tadi nggak bakalan bisa melawan ucapan Alva.
Dan benar, Prily menoleh pada cewek itu dan menemukan cewek itu sedang bengong. Skakmat total.
"Kalo lo merasa gue salah. Oke, sorry. Dan..." Alva menghentak-hentakkan bola basketnya ke lantai dan lantas melemparkannya ke cewek itu.
"Buat temen lo. Anggap aja sebagai pengganti cokelatnya tadi."
Alva kemudian membalikkan badan. Pergi.
Lima menit setelah kepergian Alva. Suasana kembali heboh. Khususnya para cewek yang ANEHNYA justru klepek-klepek karena aksi lempar bola basket dari Alva tadi.
Bahkan si cewek cokelat yang tadinya nangis, sekarang malah nyengir lebar sambil memeluk bola basket.
Prily jadi bingung. Ini yang salah otaknya atau otak mereka? Cowok kasar macam Alva kok dipuja? Diiih...
"Lo udah liat?" tanya Talitha yang sekarang berdiri berhadapan dengan Prily. "Gitu tuh kesadisannya."
"Itu bukan sadis, Tha. Tapi gak berperasaan!" Prily bergidik. Seolah ngeri pada Alva. "Gue sih ogah naksir sama yang begituan."
Talitha dan Kinal langsung tertawa mendengarnya. "Ciyus nih, gak bakalan naksir? Alva cakep lhoo..." Talitha menggodainya.
"Ciyuslah. Kayak gak ada cowok lain aja."
"Hati-hati lho sama omongan lo. Bisa-bisa lo dapet karma trus cinta pertama lo malah si Alva. Hayooo lo kan belum pernah fall in love, Pril." Kinal ikut-ikutan menggoda.
Prily tergelak. "Alva jelas bukan tipe gue, sis. Lagian ya gue heran, kok bisa ya si cewek nekat kayak tadi.",
"Namanya juga demi cinta. Kalo orang jatuh cinta tuh ya tai kucing pun bisa jadi rasa cokelat haha..." Talitha menimpali sambil tertawa. Sehingga mereka bertiga kembali tertawa.
Prily cs kemudian kembali membaca daftar pembagian kelas di mading. Dan beberapa detik kemudian mereka bersorak senang.
"Yeeee kita satu kelas lagi!" Mereka serempak saling berhigh five.
Mereka lalu berjalan beriringan menuju kafe depan sekolah untuk merayakannya. Dan obrolan tentang Alva pun terlupakan.
Hari itu Prily emang bisa mengatakan kalimat seperti tadi. Dia gak pernah tahu bahwa semuanya akan berubah. Dimulai sejak besok, saat semester baru kelas IX di mulai.
Cinta pertama yang seharusnya semanis permen, malah akan dirasakannya seasam asam jawa. Asem banget....
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
You And First Love
Teen FictionWARNING!!! Ini adalah novel, bukan wattpad stories biasa. Silahkan keluar kalau kamu bukan pecinta novel ^^ Series Pertama dari antologi 'First Love'. Suara 'pluk' cokelat yang dilemparkan Alva Revaro ke tong sampah membuat semua orang yang ada di s...