"Keren!" Talitha menunjukkan dua jempol tangannya pada Prily. "Selamat ya udah menjadi teman sebangkunya Alva."
Kinal tertawa dan menambahkan. "Dan selamat juga karena udah menjadi cewek paling populer di sekolah."
"Populer?" seketika wajah Prily berubah masam.
Prily melihat ke sekitarnya. Saat ini mereka sedang di kantin.
Enggak seperti biasanya, hari ini, untuk pertama kalinya meja-meja di sekitar mejanya dipenuhi oleh cewek-cewek yang terus menerus memandangnya dengan galak.
Gak cuman cewek-cewek, para cowok juga sedari tadi sibuk melihat ke arahnya sambil berbisik-bisik.
Yeah, Kinal benar. Untuk pertama kalinya, setelah dua tahun tanpa banyak orang yang mengenalnya, ia menjadi orang nomor satu paling dikenali di sekolahnya. Dirinya populer.
Tapi, populer bukan karena ia gaul, keren, berprestasi atau apa. Tapi karena ia ADALAH TEMAN SEBANGKUNYA ALVA.
"Ini sih bukan populer, tapi bencana, Nal." Akhirnya Prily ngedumel kesal.
"Laah, Kinal bener kali Pril. Dalam hitungan beberapa jam aja semua murid di sekolah ini kenal ama seorang Prily Salsabila. Ke mana aja lo pergi pasti bakal ada yang kenal dan merhatiin lo."
"Merhatiin buat ngerjain gue sih iya, Tha! Huuaaaa, gue gak mau sebangkuan ama Alva. Bisa habis gue kena kerjain penggemarnya tiap hari."
Bukannya kasihan atau gimana gitu, nyari solusi kek, atau apa kek. Kedua sahabatnya itu malah ketawa ngakak bareng-bareng. Seneng banget kayaknya sahabatnya dapat masalah kayak begini.
Emang bener kata orang, perbedaan sahabat ama teman baik tuh di sini. Ibaratnya tuh ya kalo Prily lagi jatuh pasti seorang teman baik mau nolongin walaupun sekedar basa-basi nawarin pertolongan doang, lah kalo sahabat?? Nolongin juga?? Enggak!
Yang namanya sahabat itu (apalagi sahabat tipe kayak Talitha ama Kinal ini niiih) pasti bakalan nertawain dia, tepat di depan wajahnya, dipikir mereka karena udah kenal luar dalem, gak mungkinlah dia merasa kesel. Kayak sekarang ini, mereka gak hentinya nertawain nasib sialnya, nyebelin banget.
Prily mendengus, ia lantas mengamati piringnya. Bakwan yang tadi dibelinya udah habis padahal ia masih merasa lapar.
Nah, itu, di piring Talitha dan Kinal masih ada bakwan masing-masing satu. Ini niih, sebagai pembalasannya udah nertawain dirinya.
Tanpa ragu secepat kilat Prily menancapkan garfunya ke bakwan milik Talitha lalu ke bakwan milik Kinal dan kemudian memakan kedua bakwan itu dengan rakus.
Tawa Talitha dan Kinal langsung berhenti, mereka langsung heboh, panik melihat bakwan berharga mereka sudah berakhir di mulut Prily.
"Pril, itu kan bakwan gue, tinggal atu-atunya!!!" seru mereka berdua hampir berbarengan. Memandang Prily dengan wajah hopeless.
"Bodo amat!" Prily cuek sambil terus memakan bakwan sitaannya.
"Gue sumpahin lo naksir Alva." Talitha menyumpahi Prily yang sedang memakan bakwan dengan rakus.
Prily tertawa. "Sumpah lo gak bakal mempan. Gue gak akan naksir ama Alva. Tipe cowok gue bukan cowok sadis kayak dia. Gue sukanya ama cowok ramah yang perhatian. Lagian udah cukup gue dibenci penggemarnya gara-gara jadi teman sebangkunya. Jangan sampai gue jadi The Top Hatest Girl di sekolah gue sendiri gara-gara naksir dia"
Kali ini giliran Talitha yang tertawa. "Sekarang mungkin lo bisa ngomong kayak gitu. Tapi liat deh, ntar juga lo bakal naksir ama Alva. Apalagi sampai sekarang lo masih belum punya first love, kan? Hati-hati Pril. Bisa jadi Alva yang bakal jadi First Love lo itu"
Itu gak bakalan terjadi ! seru Prily dalam hati. Lagian kan Alva udah punya pacar, satu sekolah dengan mereka juga!
Tapi, ngomong-ngomong soal cinta pertama. Prily emang kepengen banget punya cinta pertama. Talitha udah pernah naksir seseorang walaupun dia gak bilang siapa cowoknya.
Kinal juga udah pernah jatuh cinta meskipun cintanya cuma sanggup bertahan dua bulan aja. Tapi kan itu artinya kedua sahabatnya itu sudah mengenal yang namanya cinta.
Prily juga pengen seperti mereka. Sayangnya, sampai saat ini ia masih belum pernah merasakan seperti yang Talitha dan Kinal pernah katakan.
Jatuh cinta itu bikin lo merasa semuanya terasa indah. Jantung lo bakalan berdebar-debar di dekat dia. Dan lo juga pengennya ngelihat wajahnya dia melulu... Ini versinya Talitha.
Jatuh cinta itu bikin lo senyum-senyum sendiri. Lo sering curi-curi pandang ama dia. Bahkan lo juga kepengen nyium benda apapun yang habis dia pegang walaupun itu hanya sekedar sampah... Versinya Kinal.
Jatuh cinta? Cinta pertama? Prily yakin cinta pertamanya akan seindah seperti yang Talitha dan Kinal rasakan.
Dan ia juga yakin yang akan menjadi cinta pertamanya bukanlah orang seperti Alva.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
You And First Love
Ficção AdolescenteWARNING!!! Ini adalah novel, bukan wattpad stories biasa. Silahkan keluar kalau kamu bukan pecinta novel ^^ Series Pertama dari antologi 'First Love'. Suara 'pluk' cokelat yang dilemparkan Alva Revaro ke tong sampah membuat semua orang yang ada di s...