20. It's Too Late.

10.6K 1K 43
                                    

Chapter baru untuk 'judul' baru!

Selamat membaca ^^
.
.
.
There's always one stupid mistake that changes everything - @ihatequotes

Semilir angin meniup terbang rambut Rika yang tergerai panjang saat ia berjalan melalui lorong sekolahnya yang mulai ramai dengan murid-murid yang baru berganti baju olah raga. Sebulan lagi sekolahnya akan mengadakan lomba olahraga tahunan yang di adakan satu bulan sebelum bazar dan pentas seni diselenggarakan.

Yang uniknya dari lomba olah raga ini dibandingkan sekolah lain, setiap kelas akan dibagi menjadi dua regu, Regu A dan Regu B berdasarkan hasil undian. Masing-masing regu akan berisikan murid kelas sepuluh sampai duabelas. Jadi, perlombaan ini hanya akan mempertarungkan dua regu saja dalam berbagai macam olah raga.

Olah raga yang di adukan simpel saja, seperti lomba lari jarak jauh, basket, volly, sepak bola, tarik tambang, renang  jauh, dan lainnya. Setiap regu akan mengirim perwakilan mereka sesuai jumlah dan keahlian yang dibutuhkan.

Sekolah ini memang tergolong agak bebas. Sebulan sebelum lomba dimulai, pelajaran diatas jam duabelas ditiadakan agar setiap anggota regu dapat berdiskusi dan berlatih sampai waktu sekolah selesai.

Sebenarnya kalau bagi orang luar, memenangkan atau kalah dalam lomba nanti, bukanlah hal yang besar. Tapi tidak bagi murid-murid Indonesia International School ini. Perbedaan keuntungan antara menang dan kalah itu bagaikan bumi dan langit.

Ada alasan kenapa setiap Regu akan berusaha all-out untuk memenangkan pertandingan itu nanti. Karena...

"Kita tidak boleh kalah!!!" Seru Brian yang berdarah Afrika dengan kepala plontos dengan semangat empat limanya melambungkan kepalan tangannya tinggi.

"Tentu saja! Aku sudah memiliki janji kencan dengan pacarku yang akan datang dari Australia. Tidak lucu kalau ia harus menemaniku menjaga stand atau mengisi acara." Lilian, orang berdarah Indonesia asli tapi besar di Australia.

"Tenang, kita pasti akan memenangkan lomba ini." Sahut Mike santai dan memberi senyum pada semua anggota Regu B yang sedang mengadakan rapat dadakan di kelas sebelas Sains satu, kelas Mike.

"Justru kami mengkhawatirkanmu!" Seru Yoshi, perempuan berdarah Jepang seperti Rika.

"Kalah atau menang, itu tidak berarti apapun bagimu. Karena kau selalu bisa bersama Rika!" sahut Bruce menyikut Mike yang tergelak tertawa. Semua mata sekarang tertuju pada Mike dan Rika yang duduk tidak berjauhan.

Ya, Benar sekali. Aku dan Mike secara keajaiban bisa menjadi satu regu akibat hasil dari undian. Sebenarnya Rika merasa beruntung karena setidaknya ia tidak perlu satu regu dengan Rei.

Keuntungan yang akan didapatkan oleh pemenang setiap tahun adalah menikmati bazar dan pentas seni tanpa perlu terbebani tugas apapun. Sedangkan yang kalah... Mereka harus turun tangan membantu menjaga stand yang akan memenuhi bazar di sekolah, dan juga mengisi acara pentas seni. Dengan kata lain, yang kalah tidak bisa menikmati pensi dan bazar itu dengan gratis.

Mike berjalan mendekati Rika yang duduk dengan wajah memerah akibat sorakan seisi kelas dari kelas sepuluh sampai dua belas. Penerimaan cinta Rika di kantin, menjadi topik hangat di sekolahan, ditambah dengan berubahnya penampilan Rika yang secara mengejutkan dapat diterima dengan baik oleh mereka semua.

Mike kemudian merangkul Rika dan tersenyum pada orang-orang dihadapannya. "Kalian tidak boleh sirik. Ini adalah bukti kalau takdir juga berpihak pada kita berdua." Ejek Mike yang kemudian dihadiahi jitakkan oleh Bruce dan Brian.

Rika tersenyum kaku menanggapi gurauan Mike. Sudah hampir tiga minggu ia resmi menjadi pacar Mike. Namun Rika masih tidak bisa merasakan getaran itu. Rika kadang merasa jahat kalau ia mengingat alasannya menerima cinta Mike adalah untuk keegoisannya sendiri.

She's (Not) My FianceeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang