Jinyoung's POV
Setelah ia pergi, aku jatuh terduduk. Aku mungkin terlihat diam, tapi jantungku berdetak sangat kencang. Aku memegang bibirku, disana masih terasa bagaimana bibir Jaebum meyentuh bibirku.
Aku memejamkan mataku, apa ini benar-benar terjadi ? Aku masih belum percaya.. seorang Jaebum tiba-tiba menciumku.
Apa yang harus aku lakukan saat kami bertemu besok..
Setelah merasa cukup untuk berjalan, aku bangkit dari tempatku dan mengambil tasku. Keluar dari ruangan dan masuk ke lift.
Jaebum's POV
Saat aku kembali ke ruangan, aku sengaja tak menyapanya..Melainkan langsung duduk di mejaku dan fokus pada laptopku.
Sebenarnya ini hanya pengalih saja agar diriku tidak terus-terusan memperhatikannya.Tapi sekuat apapun aku menahannya, aku tetap tidak bisa. Disela-sela kesibukaanku pada laptop, aku selalu mencuri pandangan kearahnya.
Ia kembali serius dengan tugas yang aku berikan sebelumnya, sesekali dahinya berkerut. Kuperhatikan lagi bibirnya, ia selalu membasahi dan menggigiti bibirnya jika ia merasa nerveous atau bingung.
"Arghh.. aku seharusnya bisa menahan ini karena aku tahu ini salah tapi..Ah aku tidak bisa sebelum rasa penasaranku hilang"
"Jinyoung bisa kau bantu aku ?" Ucapku tanpa menoleh. "Y-ya Manager-nim" ia kaget karena aku tiba-tiba berbicara.
"Tolong cari buku bisnis berjudul 'Business Empowerment' di rak buku" ia mengangguk dan bangkit dari kursinya.
Karena ia tidak tahu dimana aku menyimpan bukunya, ia mulai mencari dari rak yang paling kanan dekat sudut ruangan.
Ia mencari dengan cukup lama, sepertinya ia benar-benar kebingungan. Aku memutuskan untuk membantunya, jadi aku berjalan pelan kearahnya.
Aku berjalan terlalu pelan, hingga ia tidak sadar jika aku ada tepat di belakangnya. Aku bisa melihat lekukan badannya dengan jelas. Jika ini bukan di kantor mungkin aku sudah melakukan sesuatu padanya.
"Jinyoung.." panggilku. Sepertinya ia baru sadar kehadiranku, aku bisa melihat ia menjadi menegang.
"Ma-manager- nim?" Ia mendadak gugup.
"Mengapa kau lama sekali?" Tanyaku, ia kembali mengigit bibirnya.
"A--aakuu"
"Seharusnya kau bertanya jika kau tidak tahu" ucapku sambil menaruh tangan kiriku di rak lemari dengan santai tapi ini membuatnya terjebak diantara dinding dan tanganku. Lagi-lagi ia menggigit bibirnya, aku mulai kehilangan kontrol diriku.
"Aku takut jika mengganggumu.. jadi aku tak berani untuk menanyakannya" ia menjawab. Ha..Aku tahu dia hanya mencari alasan, padahal sebelumnya aku sudah mengatakan untuk tidak sungkan bertanya padaku.
Ia membasahi dan mengigit bibirnya lagi. Ah hilang sudah kesabaranku..
"Bisakah kau berhenti membasahi atau menggigit bibirmu?" Ucapku frustasi.
"Ke-kenapa?" Lalu ia melakukannya lagi.
"Kau-!!!!" Ucapku sedikit berteriak, sepertinya ia takut karena ia tak berani menatapku. Uh.. I hate this.
Ia terus menunduk, hingga aku harus memaksanya melihat wajahku. Aku menarik dagunya hingga aku bisa melihat wajahnya dengan jelas.
Aku memperhatikan wajahnya yang sempurna itu. Matanya, hidungnya.. dan bibirnya. Pipinya yang lembut uh..Aku ingin mengusapnya.
Dari pada aku penasaran, jadi aku mulai mengusap pipinya dengan jempolku. Ia kaget tapi tak menolaknya. Sepertinya aku mendapat lampu hijau. Aku menelusuri setiap inch kulit pipinya hingga kesudut bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Manager-nim (GOT7/JJP)[√]
FanfictionPark Jinyoung seorang mahasiswa dari Yongsan Business College yang sedang menjadi "anak magang" di sebuah perusahaan bernama 'Defcorp' . Bagaimana kehidupan Jinyoung setelah mengetahui jika Manager DefCorp adalah seorang Im Jaebum ?? WARNING! bxb da...