The Manager-nim (GOT7/JJP)[√]

Chapter 18 - Sick

Jaebum's POV

Aku dan Jinyoung kini sedang menaiki mobil yang Mr. Alex yang sudah di siapkan untuk kami bepergian selama di Singapore. Berada di dalam mobil selama perjalanan tanpa berbicara atau menyentuh Jinyoung sangat membuatku frustasi. Setiap kali tanganku mencoba mencari kesempatan untuk menyentuh tubuhnya sedikit saja. Supir di depanku langsung memperhatikan kami dari kaca. 

Jinyoung yang melihat sikapku hanya bisa memberikan senyuman dengan tatapan yang mengatakan "bersabarlah".

Akhirnya kami berdua sampai di The Spring Building, salah satu perusahaan yang bergerak dalam bisnis Export dan Import di Singapura. Seseorang yang berdiri di depan lobby gedung membukakan pintu mobil sebagai rasa hormat dan juga ucapan selamat datang bagi para tamu.

"Selamat Siang Tuan!" ucapnya dalam bahasa Inggris, aku tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Jinyoung yang berdiri di belakangku juga  ikut tersenyum dan membungkukkan badannya karena aku dapat melihat refleksinya di kaca gedung.

Kami berjalan menuju ke front desk, ternyata sudah ada seseorang yang menunggu kami.

"Permisi, apa Tuan adalah Im Jaebum dari Defcorp?" ucapnya, ia memakai setelan kemeja dan juga jas berwarna abu-abu. Sekilas, aku melihat name tag-nya disana tertulis Choi Jongheon, oh dia orang Korea juga? 

"iya anda benar" jawabku, ia mengangguk lalu ia memintaku untuk mengikutinya.

"saya Choi Jongheon" ia memperkenalkan dirinya.

"Mr. Alex sudah menunggu anda di ruang meeting" ucapnya dengan berbahasa Korea, tapi mungkin karena ia sudah lama tidak di Korea, lagam berbicaranya sedikit aneh. Kami dituntun ke lift lalu ia menekan tombol lantai delapan. Beberapa saat kemudian kami sampai di lantai delapan yang merupakan lantai tertinggi dari gedung ini, ia menjelaskan beberapa hal tentang perusahaan dan juga pekerjaannya.

Akhirnya kami tiba di depan sebuah ruangan, ia membuka pintu kayu yang berwarna abu-abu dan mempersilakan kami masuk. Di dalam seorang laki-laki paruh baya, seumuran dengan pamanku sudah menunggu di dalam. Melihat kami, ia langsung bangkit dari duduknya dan menyambut kami.

"Mr.Im !! Im Alex, nice to meet you" ucapnya sambil bersalaman denganku.

"yes Sir..nice to meet you too!" jawabku, lalu ia mempersilakanku untuk duduk.

"this is Park Jinyoung..my assistant" ucapku memperkenalkan Jinyoung, Jinyoung membungkukan badannya "such a honor to meet you Sir"

"jadi bagaimana jika kita langsung saja membahas tentang kerja sama-nya" Aku mengangguk.

"Jadi begini Mr.Alex..." Aku mulai menjelaskannya tentang Project ini, bagaimana sistemnya, apa keuntungannya dan lain sebagainya yang harus aku jelaskan agar mereka tertarik dan setuju dan mau bergabung. Aku juga menjelaskan jika di Asia Tenggara ada 3 negara lain yang akan di ajak untuk bergabung. Ia tampak antusias dengan rencana-rencanaku, ia sangat senang ada perusahaan dari Korea yang mau mengajak perusahaannya bekerja sama. Ia bilang jarang sekali ada perusahaan lagi yang ingin melakukan kerja sama karena mungkin tidak tahu apa keuntungan dari Import dan Export barang. 

Tapi saat aku tanya bagaimana keputusannya, ia tampak ragu-ragu. Entah apa yang membuat ia ragu dengan keputusannya. Padahal tadi ia sendiri yang mengatakan jika ia sangat senang mendapatkan tawaran kerja sama. Disaat aku sedang berusaha untuk meyakinkan keputusannya, tiba-tiba aku mendapat telepon dari salah satu CEO Defcorp. Karena aku takut ada hal penting yang akan mereka katakan, aku segera meminta izin pada Mr. Alex untuk mengangkat telepon.

"Jinyoung..bisa kau temani Mr. Alex sebentar sambil terus meyakinkannya agar ia mau bekerja sama dengan kita ? Aku tiba-tiba mendapatkan telepon dari kantor!"