Chapter 13 - If you do

2.5K 258 35
                                    

Jinyoung's POV

"Jinyoung..hati-hati dengan sepupuku ya..sepertinya ia terlalu memperhatikan bibirmu. Dia mungkin akan menciummu setelah aku pergi" bisik Nayeon, berkedip padaku dan melangkah keluar. Seketika wajahku memerah, aku yakin itu..

"apa yang Nayeon bisikan padamu?" tanya Jaebum tiba-tiba dan kini berdiri di depan mejaku. Dengan cepat aku menggeleng dan mencoba tidak melihat wajahnya.

"Yahh..Jinyoung-ah, cepat katakan apa yang ia bisikan padamu?"

"dia tidak mengatakan apa-apa Manager-nim" ucapku pelan sambil merapikan kertas di depanku. Aku tak melihat wajahnya mendekat, saat aku akan mendongakkan wajahku dan melihat kenapa Jaebum tak memaksaku lagi.

Wajahnya tepat di depan wajahku, dan apa yang dikatakan Nayeon memang terjadi. Bibir Jaebum sudah mendarat mulus di bibirku tanpa aku sadari. Aku tidak membalas ciumannya, tapi aku hanya tersenyum mendapat ciuman sepagi ini dari Manager-nim. 

"i miss you" ucapnya saat melepaskan ciumannya, wajahku memerah. Ia meraih wajahku dengan tangan kanannya dan mengusap pipiku.

"tidak bertemu denganmu selama tiga hari membuatku gila. Rasanya aku tidak bisa bernafas dengan lega..tapi sekarang kau disini, aku sangat senang"

Aku menutup mulutku karena terharu "aku juga rindu padamu Manager-nim.." Ia menatapku dengan sangat lembut, hingga matanya hanya berbentuk garis.

"heyy..Manager-nim apa kau sudah selesai menatapku?? aku harus bekerja dan menyelesaikan apa yang aku tinggalkan selama 3 hari kan?" godaku. Ia menggeleng "tidak, aku tidak akan pernah selesai..aku bisa menatapmu seharian jika aku mau" jawabnya sambil berkedip, aku berdecak.

"makan apa kau semalam Manager-nim ? pagi-pagi sudah menggodaku seperti ini"

"ahh sepertinya aku makan rindu "Ck aku harus segera menghentikannya, kami akan terus seperti ini jika ia tidak diberhentikan. 

"Manager-nim..please hentikan" aku memohon.

Ia menggeleng "tidak mau"

"Manager-nim please ?" 

"don't wanna"

"argghh please..aku janji aku akan membiarkanmu melakukan ini atau apapun itu asal jangan sekarang..bagaimana jika seseorang masuk dan melihat kita seperti ini?"

"aku akan menyuruhnya tutup mulut"

"Manager-nim" aku memperingatkannya, ia mengehela nafas sambil memejamkan mata.

"okay okay." Ia berjalan pelan, kembali menuju mejanya.

Ia membuka laptopnya dan langsung sibuk mengerjakan sesuatu.

"Manager-nim?" panggilku, ia tak menjawab.

"Manager-nim..apa kau marah?" Aku mulai berkeringat.

"tidak" jawabnya dingin. 

"hmm baiklah"

Sepertinya aku melakukan kesalahan di hari pertamaku kembali bekerja, semenjak kejadian tadi pagi. Ia sama-sekali tidak mengajaku bicara, bahkan ia tidak melihatku seperti biasanya. Saat ia harus pergi keluar, ia juga tidak pamit atau mengatakan sesuatu. 

Ia terus memberiku tugas ini dan itu, tapi tanpa sepatah instruksi pun. Ia hanya menaruhnya di meja lalu pergi. Menghilang dan kembali dengan membawa tugas lain. Ini sudah hampir jam 4 dan satu jam lagi waktu kantor akan berakhir. Tapi ia masih duduk di depan laptopnya dengan pandangan serius, rahangnya mengeras seperti menahan sesuatu, dan dahinya berkerut.

The Manager-nim (GOT7/JJP)[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang