tarik nafas dulu guys ..
------------------------------------
Jinyoung's POV
Jaebum bangkit dari kasur, memakai jaket dan celana panjangnya dengan terburu-buru. Aku membelalakan mataku dan ikut turun dari kasur. Aku menahan tangannya "Hyung kau mau kemana?" tanyaku.
Aku memperhatikan jika otot di wajahnya tegang, rahangnya menjadi keras dan tatapan matanya tajam membuat seluruh tubuhku lemas karena takut.
"Hyung!?" ucapku pelan, air mata mulai menghalangi pandanganku.
"lepaskan aku Jinyoung!" ucapnya. Ia mencoba melepaskan tanganku dan mengambil sepatu nya.
"Please..Hyung, kau sudah berjanji untuk tidak marah setelah aku mengatakannya kan !!" Aku memegang tangannya dengan kedua tanganku. Tapi tenaga Jaebum bertambah dua kali lipat jika ia sedang marah seperti ini.
"Tapi itu sudah keterlaluan!! Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi !!" Ia berteriak tepat di depan wajahku. Air mata mengalir deras dari mataku.
Ia kembali melepaskan tanganku, dan mendorongku agar menjauh dari jalannya "Hyung aku mohon !" Aku memegang pinggangnya agar ia menghentikan langkahnya.
"Jinyoung!" ia memperingatkanku. Aku menangis sesegukan dan memohon di kakinya "A-aku mo-mohon jangan pergi Hyung..aku mohon jangan marah seperti ini" aku menelan air mataku, tapi ia diam saja.
"Kau-kau sudah berjanji tidak marah kan..kau-kau bohong!!" Aku berlutut di kakinya entah sampai berapa lama sampai akhirnya ia menarik tanganku dan menyuruhku bangun. Tapi aku enggan, jadi aku tetap berlutut di kakinya.
Aku mendengarnya menghela nafas, kemudian ia ikut berlutut..
"Jinyoungie..." ucapnya pelan, ia meraih kedua pipiku dan mengusap air mataku.
"shh..shh baby..don't cry" Ia memeluku dan membiarkan air mataku membasahi bajunya.
"kau sudah berjanji tidak akan marah" ucapku
"kau sudah berjanji Hyung..ta-tapi kenapa ?" Ia menghela nafas lagi, ini pasti caranya untuk tetap bisa tenang.
"baby..aku minta maaf jika aku tidak bisa menahan amarahku dan menepati janjiku, tapi kau harus mengerti apa yang aku rasakan !. Mana mungkin aku tidak marah jika ada seseorang yang akan berbuat hal seperti itu padamu!!"
"Aku mengerti Hyung..tapi kau sudah berjanji"
"okay-okay baiklah baby.. aku bersalah"
Aku menggeleng "tidak Hyung..aku tidak mengatakan jika kau salah, aku hanya ingin kau menepati janjimu."
"okay baby, baiklah aku tidak akan marah dan pergi" ia menyerah.
"tapi baby, aku tidak akan akan tinggal diam saja. Dan kau harus mengerti!!"
"iya Hyung.. asal hari ini kau tidak pergi.. aku akan membiarkanmu melakukan apapun nanti"
Lagi lagi ia menghela nafasnya, ia menarik kedua-tanganku agar berdiri dari kakinya. Tapi aku masih terlalu lemas karena sudah membuang tenagaku untuk mencegah Jaebum pergi tadi. Kaki dan lututku bergetar. Ia akhirnya menggendongku ala bridal style dan mendudukanku di kasur.
Setelah mendudukanku, ia kembali bangkit tapi aku menarik tangannya. Membuat tubuhnya ikut tertarik dan jatuh di kasur.
"mau kemana lagi?" tanyaku."Jinyoung..aku hanya ingin membuka sepatuku?" aku tersenyum dan membiarkannya melepas sepatu. Aku menatap punggungnya yang menghadap ke arahku. Setelah melepas sepatu dan juga jaket, ia kembali duduk di kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Manager-nim (GOT7/JJP)[√]
FanfictionPark Jinyoung seorang mahasiswa dari Yongsan Business College yang sedang menjadi "anak magang" di sebuah perusahaan bernama 'Defcorp' . Bagaimana kehidupan Jinyoung setelah mengetahui jika Manager DefCorp adalah seorang Im Jaebum ?? WARNING! bxb da...