Chapter 2 - Hard Carry

3.8K 390 25
                                    

Author's POV

Setelah membukakan pintu untuk Jinyoung, Jaebum pergi ke sisi lain mobilnya dan masuk.

"jadi dimana rumahmu?" Ia memasang seatbelt dan menyalakan mesin mobil.

Akhirnya Jinyoung mengatakan alamat rumahnya, walaupun di dalam hatinya ia masih bertanya-tanya tentang motif Jaebum yang bersikap baik padanya.

"belok mana?" tanya Jaebum, membuyarkan lamunan Jinyoung.

"u-uh belok kiri di depan"

🍑🍑

Setelah berkendara lebih dari 45 menit, akhirnya mereka berdua sampai di depan rumah Jinyoung. Jaebum yang sepertinya baru pertama kalinya datang ke daerah itu memperhatikan sekelilingnya.

"kenapa ia melihat rumah-rumah disini dengan cara seperti itu? apa ia belum pernah melihat perumahan sederhana sepanjang hidupnya?"

"oh tentu saja begitu, ia kan orang-"

"kau tidak turun ?" tanya Jaebum.

"apa kepalamu pusing ? apa aku harus harus mengantarkanmu hingga pintu?" lanjutnya sambil membuka seatbelt.

"t-tidak usah Manager-nim, a-aku tidak apa-apa" ucap Jinyoung sambil buru-buru melepas seatbeltnya dan turun dari mobil tapi sebelum turun ia ingat untuk mengatakan terimakasih karena ia tidak mau hal itu terulang lagi.

"oh iya Manager-nim, te-terima kasih sudah menolongku hingga mau mengantarkanku hingga rumah. Jujur seharusnya kau tidak perlu melakukan ini padaku tapi bagaimanapun aku akan tetap berterimakasih. Maaf telah merepotkanmu!!" Jinyoung membungkuk.

"Yah Jinyoung.. kan sudah kubilang jika aku tidak merasa direpoti lagipula ini adalah caraku bertanggung jawab atas ketidaknyamananmu di hari pertama kerja" Jinyoung mengangguk.

"baiklah kalau begitu sampai bertemu esok hari Jinyoung-ah"

"oh iya Manager-nim, boleh aku tanya sesuatu?"

"hmm??"

"begini..soal waktu Magang.. seharusnya hari pertama diriku magang adalah bulan depan. Tapi aku-"

"ah ya, aku mengerti. Anggap saja hari ini adalah hari percobaanmu dan hari officialmu adalah bulan depan. Kau tidak perlu datang tiap hari sebelum itu dimulai. Sebagai latihan, aku akan memberikanmu beberapa tugas untuk dikerjakan di luar kantor. Jadi kau bisa tetap mendapatkan ilmu, bagaimana?" Jinyoung mengangguk, ia jadi merasa tidak enak karena terus saja merepotkan boss-nya itu.

"sekali lagi maafkan aku Manager-nim jika terus saja merepotkan-mu. A-aku berjanji jika ini adalah yang terakhir"

"tidak apa-apa Jinyoung, jika kau mau tahu..mahasiswa lain yang melakukan magang di kantorku lebih merepotkan darimu. Itu karena mereka terlalu sungkan berbicara padaku. Aku sangat mengapresiasi keterbukaanmu. Karena jujur merupakan hal yang penting di dalam sebuah Perusahaan"

Setelah berbicara sedikit mengenai "aturan tambahan" Jinyoung pamit dan keluar dari mobil. Ia menatap mobil Jaebum menghilang di persimpangan. Ia yang terlalu serius sampai tidak menyadari jika ada seseorang yang memperhatikannya dari tadi.

"Siapa itu Hyung?" tanya Youngjae tiba-tiba. Jinyoung memegang dadanya karena kaget "Yahh !!! kau mengangetkanku, sejak kapan kau disitu?"

"ya cukup lama hingga kau tak menyadari kehadiranku, karena terlalu serius menatap mobil itu"

"kau ini..selalu mengagetkanku..mau jadi apa kau besar nanti? penguntit??"

"hmmm mungkin seperti itu.. aku akan mengikutimu kemanapun kau pergi" Youngjae menjulurkan lidahnya.

The Manager-nim (GOT7/JJP)[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang