Chapter 10 - Back to me

2.5K 272 22
                                    


  Back back back to me Back back back to me
I can't even breathe without you
Back back back to me Back back back to me
Let's go back to the good days  

---------------------------------------------------------------------

Jinyoung's POV

Setelah aku masuk kedalam rumah, aku tidak mau melihat  Appa dan Youngjae yang memperhatikan semenjak aku masuk. Aku segera masuk ke kamar dan mencari hp-ku. Aku harus menghubungi Manager-nim..aku tidak mau ia salah sangka dengan kehadiran uhh mantan kekasihku.


*flashback

Aku mencari Wonpil di setiap ujung sekolah, tapi aku tidak juga menemukannya. Aku menghubungi teleponnya, tapi ia juga tak menjawabnya. Aku mencarinya kerumah, saat aku bertanya pada ibunya..ia pun tidak mengetahuinya. Sore itu, harusnya menjadi aniversary hubungan kami yang ke satu tahun. 

Aku pulang, dengan wajah masam..aku mengira saat aku sampai dirumah Eomma, Appa atau Youngjae akan bertanya kenapa wajahku dilipat begini. Tapi nyatanya, aku disambut dengan isak tangis Youngjae di depan rumah. Aku segera berlari kearahnya "Onje..ada apa? mengapa kau menangis??" tanyaku khawatir, bajunya sudah basah karena airmata.

"Mana Eomma? bukannya dia seharusya sudah pulang?" tanyakku lagi, ia semakin menangis. Aku hanya diam tak mengerti. Ia tersedak air matanya "hik..hikk Eommma..eomaa huaaa" ia menangis lagi.

"onje tenanglah..ceritakan apa yang terjadi pada eomma" 

"eom-eommaa..."

"eommmaa...eommaa ditabrak mobil huaaa..sekarang ia sedang dibawa kerumah sakit" rasanya bagai keruntuhan langit, lututku lemas menndengar apa yang Youngjae katakan. Dengan cepat aku menarik Youngjae dan pergi ke rumah sakit. Tepat saat kami datang, ambulan yang membawa eomma juga baru sampai. Kami berlari menyusul perawat yang mendorong brankar dari dalam ambulan. Tangisanku sudah dahulu sebelum kami sampai.

Aku berteriak dan menangis saat eomma dibawa masuk ke UGD. Entah berapa lama kami menunggu eomma diluar. Tiba-tiba Dokter keluar dan mengatakan jika eomma butuh banyak darah, tanpa pikir panjang aku mengajukan diriku sebagai donornya. Aku pergi ke dalam untuk diperiksa terlebih dahulu, sedangkan Youngjae aku suruh tunggu di luar hingga Appa datang. Saat itu aku tidak tahu kenapa Appa pulang sangtat lama, aku tak mau memikirkannya..yang penting Eomma harus selamat dulu.

Akhirnya aku diperbolehkan untuk mendonorkan darah, beberapa jam kemudian Eomma dibawa keruang perawatan. Tapi, sepertinya takdir mengatakan jika Eomma memang harus pergi. Saat aku, Appa dan Youngjae sedang menunggu Eomma siuman, Dokter dan beberapa perawat berlarian kearah kamar Eomma. Kami langsung panik dan mengikut Dokter, mereka bilang jika hasil donornya sia-sia karena tubuh Eomma menolaknya. Aku tidak tahu kenapa itu bisa terjadi, saat aku sedang mendengarkan penjelasan dokter. Suara dari mesin di dekat kami menadakan jika detak jantung eomma melemah. Beberapa detik kemudian, dolter mengatakan jika Eomma tidak dapat diselamatkan.

Seketika pandanganku kabur, dan aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku bangun dengan guncangan di sekitar pundakku. Disampingku Youngjae, sedang menangis dan di belakangku perawat memegang sebuah tabung oksigen. Apa aku baru saja pingsan?

Aku melihat kearah kasur, tubuh Eomma sudah ditutupi kain putih. Aku hanya bisa menangis dan terus menangis saat tubuh dibawa ketempat lain. Appa menarikku dan menyuruhku pulang bersama Youngjae. Dirumah aku dan Youngjae hanya bisa terus menangis, kami bahkan tak merasakan haus, lapar atau lelah. Aku hanya tahu, jika keesokan harinya saat bangun aku masih memeluk Youngjae.

The Manager-nim (GOT7/JJP)[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang