Chapter 12 - Just Right

2.8K 264 7
                                    

Jaebum's POV

Setelah mengucapkan kata-kata itu dan mendengar jawabannya, hatiku kini terasa tenang.. memang mengucapkan rasa cinta di rumah sakit kurang pas rasanya. Aku juga belum membuat hubungan kami secara resmi...ya kau tahu maksudnya. 

Mungkin setelah Jinyoung pulih nanti, aku akan mengajaknya kencan..dan disana aku akan mengutarakan perasaanku secara benar.

Jinyoung meraba-raba tanganku "Manager-nim, sekarang jam berapa?" tanyanya, aku menuduk karena ingat jika jam tangan kesayanganku sudah berpindah tangan.

 Aku melepaskan tangan kiriku dan merogoh saku celanaku untuk mengambil hp "jam 5 sore" jawabku, matanya terbelalak dan segera bangun dari posisi tidurnya.

"Ya Tuhan..aku sudah meninggalkan rumah lebih dari 8 jam! Youngaje dan Appa pasti khawatir padaku" 

Aku mendorong tubuhnya yang hendak turun dari kasur "shhh Jinyongie tidak apa-apa,  Youngjae tahu bagaimana keadaanmu.." Ia berkedip tak mengerti, aku tersenyum.

"Coba lihat disana..ia sepertinya tertidur karena menunggumu siuman" ucapku sambil menunjuk kearah Youngjae. Ia tertidur dengan kepala yang tersandar ke belakang dan mulutnya sedikit terbuka. Jinyoung tertawa kecil "anak itu memang bisa tidur dimana saja" Jinyoung menggeleng.

"tidakk..dia hanya lelah karena terus menangis dan mengkhawatirkanmu" aku mengusap tangannya, ia menunduk dan menatap tangan kami yang bersentuhan lalu tersenyum.

"terimakasih Manager-nim.."

"terimakasih karena selalu menolongku..kau adalah pahlawanku" matanya berkaca-kaca. Aku segera memeluknya "sudah menjadi kewajibanku untuk selalu melindungimu Princess" ucapku sambil menunduk, ia tertawa dengan wajah yang memerah.

Setelah kondisi Jinyoung cukup kuat dan dokter memperbolehkannya pulang, aku mengantar Youngjae dan Jinyoung kembali kerumah. Saat kami datang, Appa mereka sudah menunggu di depan rumah, wajahnya khawatir. Ia berjalan kearah kami saat aku membopong Jinyoung menuju rumah.

"Jinyoung ?? kau kenapa nak?" tanya laki-laki paruh baya itu. Jinyoung tersenyum lemah "aku tidak apa-apa Appa..aku hanya sedikit lelah" jawabnya. Tuan Park menoleh padaku "ah Manager-nim..apa yang terjadi?" tanyanya.

Aku menggeleng "tidak ada yang terjadi, ia hanya terpeleset saat kami berjalan-jalan di bukit" jawabku, aku melirik ke Youngjae dan berkedip "benarkan Youngjae?" ia mengangguk.

"iya Hyung"

"kalau begitu aku akan mengantar Jinyoung dulu ke kamarnya" Tuan Park mengangguk dan mempersilakan aku masuk.

"su-sudah cukup Manager-nim aku bisa sendiri.." ucap Jinyoung saat aku mendudukannya di kasur.

"yah!! kau ini masih lemas, jangan terlalu banyak bergerak" 

Ia menahan tawanya "okay baiklah Manager-nim" kami saling pandang satu sama lain.

"kau sebaiknya jangan dulu masuk kantor jika kau masih tidak enak badan. Pulihkan saja dulu kondisimu.."

"tapi bagaimana dengan noona?"

"sudahlah jangan dipikirkan..lagipula aku ini bossnya kan?" aku pura-pura memutar mata.

"yaa..ya tentu saja kau bossnya.." Ia tersenyum lebar lalu menatapku.

"Manager-nim?" 

"hmm?"

"kenapa kau masih mengenakan pakaian yang kau pakai kemarin?" aku membuka mulutku.

"kenapa rambutmu berantakan..daaaann maaf, kau sedikit bau alkohol"

The Manager-nim (GOT7/JJP)[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang