8 - Trusting

6.2K 423 1
                                    

"Mau ngapain?" Kata Filan ketika melihat Visi pergi kearahnya. Untuk pertama kalinya, Filan memutuskan untuk duduk lebih lama didalam kelasnya.

"Kok lo gak buru-buru lagi sih?" Kata Visi terang-terangan. Cowok itu terkekeh pelan.

"Karena elo."

"Ke-kenapa?" Visi berjalan mudur sambil menatap wajah Filan penuh ketakutan.

"Karena kejadian kemaren. Kakak gue gak nelepon minta ketemuan sama gue lagi. Thanks to you."

"Kok?"

"Lo gak balik? Mau bareng gue?" Kata Filan lalu bangun dari tempat duduknya dan memasukkan ponselnya ke saku celananya. Cowok itu membenarkan jaket hitam yang ia kenakan dan membawa tas ranselnya. Lalu untuk sesaat cowok itu tersenyum kecil ke arah Visi. Visi tertegun. Manis.

"Kok bengong? ayo balik." Filan mendorong pelan lagi dahi Visi. Cewek itu mengerutkan alisnya bingung. Sebentar, sepertinya otak Visi masih menganalisa hal barusan.

"Eh! Nggak! Gue balik sendiri!" Kata Visi lalu mencekal lengan Filan yang sudah jalan mendahului ke ambang pintu. Sesaat mereka saling eye contact, detik berikutnya Visi langsung melepaskan cekalannya dari lengan Filan.

"Yakin? Gak takut kalo ketemu Roland dijalan?"

Rolan, nama cowok itu.

"Eh, emang dia ada disekitaran sini?" Filan mengangguk dengan wajah penuh keyakinan. Entah mengapa Visi merasa gelisah. Dia sendiri heran dengan otak dan jantungnya. Mengapa Filan cowok itu, yang dulunya sangat ia hindari namun kini Visi merasa bahwa Filan dapat menyelamatkannya dari Roland? Padahal dulu mind set cewek itu adalah Filan cowok brengsek yang suka ke club. Tapi kini buktinya dia seperti mengharapkan perlindungan dari cowok itu. Padahal Filan dan Roland sama-sama cowok semacam itu.

"Salah gak sih kalo gue suka berubah pemikiran?" Filan menaikkan sebelah alisnya. Tanda ia tidak mengerti.

"Menurut gue dulu lo adalah hal yang harus gue hindari. Tapi kok kesannya sekarang gue malah...."

"Itu tandanya lo percaya sama gue."

Visi terdiam. Visi? Percaya? Dengan cowok semacam Filan?

"Gue kan udah bilang, selama ada gue, gue bakalan jaga keselamatan lo. Jadi mungkin pemikiran lo udah berubah semenjak gue bilang gitu. Lo udah mulai percaya sama gue." Kata Filan lalu berbalik pergi.

Tubuh Visi menegang. Cewek itu tidak tahu harus berbuat apa. Dilain sisi dia tahu ini salah. Namun disisi lain, ini adalah hal yang benar. Jadi Visi harus bagaimana?

"Jadi gak?" Tawar Filan lagi. visi menatap mata Filan dalam-dalam. Apakah dia bisa percaya dengan orang semacam Filan?

"Iya."

Jika saat itu aku tidak datang menghampirimu, akankah kita akan sedekat ini?

###

"Kata nyokap lo, dua hari ini lo dianter cowok gak dikenal." Baru saja Visi keluar dari kamarnya, Ikky sudah menghujaminya dengan tatapan tajam penuh selidik.

"Apa?" Kata Visi pelan.

"Si Filan?" Kata Ikky lalu tak lama Visi mengangguk.

"Kan udah gue bilang lo harus hati-hati sama dia!" Bentak Ikky. Sebenarnya Ikky hanya khawatir saudaranya itu bergantung kepada laki-laki yang salah. Takut jika Visi kebawa-bawa dengan pergaulan bebas yang dilakukan Filan.

Afterglow [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang