"Pedes." Ucap Visi lalu meminum es kelapa muda dihadapannya. Dengan percaya dirinya cewek itu memesan bakso yang berisi cabai rawit super pedas. Filan dihadapannya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ih ini kepedesan!" Kata Visi. Wajah cewek itu memerah. Bibirnya juga. matanya sudah berair. Visi hanya berharap perutnya tidak bermasalah setelah memakan bakso ini.
"Minum dulu minum. Mau pesen susu?" Kata Filan ketika cowok itu mengetahui bahwa susu dapat meredakan rasa pedas.
Visi menggeleng. Lucu, pikir Filan.
"Kenapa lo senyam senyum? Seneng ngeliat gue kepedesan?" Kata Visi dengan galak.
"Dih. Siapa yang senyum ke elo? Mending ngeliat orang tawuran daripada liat lo." Filan berkata dengan datar. Visi berdecak. Cewek itu menyindir Filan secara terang-terangan. Dalam hatinya, sebenarnya masih ada secuil rasa takut itu. Namun kini, Filan hanya remaja cowok biasa yang sedang mengajaknya untuk makan. Visi bingung.
"Bengong mulu kerjaan lo."
Filan memasukkan sebuah bakso ke dalam mulutnya. Lalu tak lama cowok itu mengambil minumannya.
"Anjrit. Pedes." Katanya lalu meleletkan lidahnya. Filan mengatur nafasnya. Dia sedikit shock dengan ledakan cabai bakso itu.
"Bisanya ledekin orang. Sendirinya kepedesan. Ikan teri aja tau bakso disini pedes."
"Sok tau lo ibu teri." Kata Filan lalu meminum es kelapa mudanya.
"Nyolot gitu ya, mas." Visi berkata dengan ujung bibir yang tertarik keatas. Wajahnya sangat menyebalkan membuat Filan tidak menyangka bahwa cewek yang tadinya dikita 'alim' ternyata malah seperti anak ayam yang menyebalkan.
"Diem lo." Kata Filan lalu dengan tenang melanjutkan memakan baksonya. Filan mengeluarkan cabai yang berada di dalam baksonya. Merasa sudah tidak ada cabai lagi, Filan memasukan bakso itu ke dalam mulutnya. Cowok itu makan dengan tenang. Mulut Visi sangat gatal. Dia ingin meminta penjelasan Filan untuk kejadian hari ini. Tapi Filan menyeramkan.
"Kenapa lo? Kebelet pipis?" Filan menyadari gerak-gerik Visi yang tidak nyaman.
"Bukan. Gue..." Filan tahu apa yang dimaksud oleh Visi. Lantas cowok itu menaruh peralatan makannya dan duduk menyeder sambil matanya menatap tajam Visi. "Apa?" Katanya dingin.
"Ih! Gak usah liatin gue gitu juga dong!" Sewot Visi. Wajah cewek itu memerah. Pasalnya dia menjadi panas-dingin dilihat oleh Filan.
"Ribet banget lo kayak cewek." Kata Filan masih menatap Visi.
"Gue memang cewek!!" Kesal Visi. Filan menarik salah satu sudut bibirnya keatas. Ternyata dia tidak menyangka hal ini. Menggoda cewek yang bernama Visilia sangat menyenangkan. Dan Filan tidak tahu bahwa saat ini dia mulai menjadi dirinya sendiri. Bukan Ando si brengsek dan juga bukan Filan si cowok tukang cabut.
"Lo mau ngomong apa?"
"Mmm.. tadi .." Cicit Visi pelan.
"Hah? Padi?" Kata Filan memajukan tubuhnya.
"Tadi ih!" Visi gemas sendiri. Dia tidak tahu harus mulai dari mana.
"Tadi? Yang lo ngikutin gue diem-diem terus kepergok?"
"Gak usah diingetin bagian kepergoknya juga kali. Dan inget ya! Awalnya setelah ngikutin lo gue gak bakalan berurusan sama lo lagi. Tau-taunya ... sekarang gue malah..." Visi langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afterglow [Completed✔]
Ficção AdolescenteVisi sangat senang ketika ia mengetahui akan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Baru saja hari pertama dirinya sudah dibuat heran sekaligus penasaran dengan seorang cowok yang selalu menunduk sambil memainkan ponsel. Filan, cowok itu terli...