"Plis deh, Visi. Jangan moto muka gak kobe gue mulu!!" Teriak Ina, teman sebangku Visi. Visi meringsut pergi ke arah belakang kelas. Teman sebangkunya yang bernama lengkap Ina Revita itu menatap Visi dengan bengis.
Bisa dibilang memang Visi suka mengumpulkan foto teman-temannya. Menurutnya, foto itu adalah hal yang sangat berharga. Memiliki foto untuk disimpan dan dikenang dikemudia hari. Visi tahu betul dia memang selalu siap siaga dengan kamera ponselnya. Memfoto dam memvideo setiap hal yang mampu ia tangkap. Menyimpannya di sebuah file di laptop kesayangannya. Namun, Visi tidak tahu. Apakah ada orang lain atau temannya yang menghargai kenangan seperti dirinya? Adakah temannya yang menyimpan foto-foto tidak kobe dirinya? Mungkin tidak. Untuk saat ini, Visi memilih menjadi seorang fotografer yang tidak menampilkan wajahnya selain nama saja.
"Bagus kok." Kekeh Visi. Ina mencebik kesal.
"Bagus dari Hong Kong! Muka gue ileran ituuuu!!!!"
"Nggak, Ina. Percaya deh sama gue." Visi segera mengeluarkan aplikasi foto dari ponselnya. Cewek itu menaruh ponselnya di saku roknya.
Tiba-tiba dari arah pintu kelas terdapat suara ribut-ribut. Visi dan anak-anak kelas XII IPA 2 itu langsung melihat ke arah pintu. Dimana sudah terdapat beberapa anak-anak geng Ikky yang dengan anehnya memakai berbagai macam jenis seragam.
"Assalamu'alaikum!!!!!" Teriak Ikky dari arah pintu mengenakan jaket kulit berwarna hitam, tak terkecuali kain yang diikat menghiasi kepalanya.
"Wa'alaikum salam!" Jawab anak-anak IPA 2.
"Minta waktunya sebentar boleh?" Ikky berkata sambil menampilkan cengirannya. Visi menaikkan sebelah alisnya. Geng Ikky memang biasanya dihiasi dengan anak-anak yang sikapnya tidak jauh beda dengan kebanyakan badboy lainnya. Dan mereka bangga dengan itu. Saat ini, ada yang memakai jas hujan, jas pemadam kebakaran yang entah didapat dari mana. Ada juga yang memakai jas ala-ala bos mafia.
"Sok aja." Jelas Ketua Kelas.
"Oke. Kami dari Layanan Masyarakat Sejahtera Kece ingin mengadakan penyuluhan. Cuma kurang dari lima menit kok!"
Salah satu geng Ikky berkata demikian. Lantas anak-anak kelas XII IPA 2 langsung kebingungan. Visi mengeluarkan ponselnya lagi. Tidak mau melewatkan momen kocak di tingkatan terakhir pendidikan di sekolah menengah atas.
"Guru les gue bilang, kita jangan berharap sama SNM. Berharap sama Mantan aja!"
"Eh bego! Sesat anjir." Celetuk Ina dengan cukup keras membalas perkataan Ikky.
"Nggak sesat. Namanya juga mantan terindah." Curhat Ikky. Namun segera temannya yang lain memukul kepala Ikky hingga membuat Ikky kembali fokus. Anak-anak IPA 2 sudah mulai tertawa kecil.
"Jadi gini. Kalian pasti tau kan kuota SNM dikurangin jadi lima puluh persen AJA?" Kata Ikky menekankan kata'aja' diakhir kalimatnya.
"Taulah bege! Guru BK udah bilang, di internet rame." Celetuk siswa lainnya.
"Nah,. Karena itu bagi yang tidak lulus SNM masih ada SBM dan UM. Dan masih ada Perguruan Luar Negeri."
"Perguruan Luar Negeri apaan anjir? Kuliah di Negara lain?" Tanya Ina sambil mengunyak bakwan yang ia beli tadi jam istirahat.
"Swasta, sayang. Ih! Kugigit juga kamu ya! Makan tuh bakwan, jangan makan temen!"
"Tubir sia jeung aing!" Ina ikut menyolot. Lantas cewek itu menelan bulat-bulat bakwan yang sudah ia kunyah di mulutnya. Memelototi Ikky.
"Tukats kaka. Abaikan aja si Ina mah. Nah gini nih temans!" Seru Ikky. Lalu cowok itu mencari-cari spidol diatas meja guru. Mencoba beberapa spidol yang sudah habis tintanya. "Ih gembel amat nih spidol." Ungkapnya. Namun setelah itu dia menemukan satu spidol berwarna hijau yang bisa digunakan.
"Ijo-Ijo ya? Mengingatkanku akan kue cubit green tea." Curhat Ikky yang dibalas kekehan kecil dari yang lainnya.
"Jadi SBM. SNM. SUKSES." Ikky menuliskan tiga kata itu besar-besar di papan tulis.
"Kalo misalnya SNM, lo tinggal lurus aja." Lalu Ikky membuat garis lurus yang menghubungkan kata SNM dengan SUKSES. Lalu cowok itu membuat tanda bintang diujung kalimat SNM. Kelas sudah ramai dengan tepuk tangan.
"Kalo lo ikut SBM. Emang ribet. Tapi bakalan sukses juga." Ikky membuat garis melengkung yang menghubungkan kalimat SBM dengan SUKSES. "Emang sih banyak rintangan." Ikky membuat gambar hutan-hutan lebat ditengah-tengah garis lengkungan itu. Kelas kembali ribut.
"Tapi kita bisa sukses bor." Ikky mengakhiri kalimatnya dengan cengirannya.
"Kalian pada ngapain ini?" Tiba-tiba datang seorang guru yang tidak diundang.
"Bentar bu. Lagi penyuluhan?"
"Penyuluhan apaan? Eh, bukannya belajar kalian! Sana ke kelas kalian!" Usir guru itu.
"Ampun, Bu. Bentar lagi ya? Capek nih bu harus penyuluhan di Sembilan kelas." Ungkap Ikky.
"Heuh! Dikasih tau malah ngeyel! Yaudah Ibu ke kantor dulu. Lima menit belom beres ibu jemur dilapangan!"
"SIAP GERAK!" Ikky dan kawan-kawan langsung melakukan gerakan hormat dengan penuh percaya diri.
"Nah yok kembali lagi ke laptop. Tadi iklan bentar." Ikky berdeham.
"Tapi SBM emang lama. Belom lagi kalo lo ikut UM." Lanjutnya. Seisi kelas mengangguk setuju. Namun tak sedikit juga yang malah terkekeh kecil.
"Sabar makanya!" Celetuk seorang siswa.
"Ari sia protes wae. Yang lainnya!!! Mau tau jalan yang cepet gak?" Katanya membuat yang lain merespon.
"MAUUUU!!!" Teriak yang lainnya. Tak terkecuali Visi juga.
"LEWAT JALUR BELAKANG, LUR!!!!!"
"HAHAHAHA... Mantaps bos q!"
"Gak berfaedah banget sumpah Ikky!!!!"
"Hehehe. Tapi gue doain kita semua lulus SNM." Kata Ikky melanjutkan.
"Kan Cuma lima puluh persen!!!" Teriak yang lainnya. Ikky menggeleng-gelengkan kepalanya. "Siapa tau server error. Jadi kita semua masuk SNM. Betul apa betul?"
"Ngarep mulu kerjaannya. Ngarepin doi aja udah ngos-ngosan, masih mau ngarep SNM." Celetuk Ina yang membuat tawa seisi kelas pecah.
"Kok gue di-bully sih?! Tubir kuy tubir!"
"MANTAP IKKY!" Teriak Visi tiba-tiba. Dengan pedenya Ikky menghampiri Visi dan mengambil ponsel yang sedang merekam mereka. Memposisikan kamera ponsel itu kearah dia dan teman-temannya.
"Jangan sedih,mau abang temenin? Hubungi nomor telepon PLN terdekat. Siapa tau bisa nerangin idup lo yang gelap." Kata Ikky menghadap kamera. Yang lainnya juga ikut tertawa kecil.
###
Part ini aku bikin untuk mendalami karakternya dulu yaa....
Sehabis ini cerita sebenernya bakalan muncul ^ ^
Jangan bosen ya!!! Ayo, ayo, masa SMA yang tidak terlupakan nih hehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
Afterglow [Completed✔]
Teen FictionVisi sangat senang ketika ia mengetahui akan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Baru saja hari pertama dirinya sudah dibuat heran sekaligus penasaran dengan seorang cowok yang selalu menunduk sambil memainkan ponsel. Filan, cowok itu terli...