Bagian 7 - Horee Abang Pulang

9.6K 470 2
                                    

Percayalah, kecewamu tak akan pernah membuahkan hasil.

-Senja dan Danu-
detiaripin

••••

Kala Mentari mulai menampakkan wajahnya,cahaya pagi mulai menembus kaca sebuah kamar yang cukup bersih mengkilap karena terpaan sinar indah Sang pemilik cahaya.
Sang pemilik kamar masih menikmati mimpi dalam tidurnya.

"Anja?"

"Iya kak?"

"Gue suka senyum lo, gue suka mata lo"
"Gue suka lo, lo mau jadi pacar gue?"

"Aku juga_-"

"Bangun bangun,sudah jam 07.15 waktunya anda bangun"

Suara bising dari ponselnya Senja mengganggu mimpi indahnya, tangan Senja mencari sumber suara yang mengganggu telinganya.

"Akhhh alarm ganggu tau gak?" masih mencari ponselnya
"Mana lagi ponsel aku ihhh" Senja sudah gemas dengan suara ponselnya yang tak kunjung terjangkau oleh tangannya.Akhirnya Senja mengalah dia terpaksa harus membawa bokongnya untuk duduk dan mengambil ponselnya

"Akhirnya"

Tok tok tok

"Anja, cepet bangun kita harus segera jemput abang kamu ke bandara"

Ya sekarang adalah hari kepulangan Abangnya Anja yaitu Bang Bony dari Jerman. Bony 5 tahun lebih tua dari Senja, Bony Anjana nama lengkapnya,dia tampan,pintar,baik sama Adenya,nurut sama Ayah-Bundanya,pokoknya Bony adalah idaman setiap wanita

"Ahhh iya aku lupa"
"Iya Anja udah bangun bun"
Saat Anja mau masuk ke kamar mandi, Anja teringat hari ini dia bakalan jalan sama Danu, gimana nih?

Anja langsung mengambil ponselnya dan berniat menelpon Danu, tapi Anja ingat,dia tidak mempunyai nomor Danu.

"Ahhh tu orang, gak pernah peka kali ya, minta nomor aku gitu, lagaknya aja yang gak pernah mau ditolak uhhh" kesal Senja
"Terus kalo nanti Kak Danu kesini, akunya gak ada di rumah gimana ya?"
"Pusing ahhh" sambil berlalu masuk ke kamar mandi

Tiga puluh menit kemudian

"Seger juga"

"Sayang, udah siap belum?"

"Iya Bun bentar lagi " Padahal mah Senja baru beres mandi

"Bunda tunggu di mobil ya,Ayah udah agak marah tuh"

"Duhh gawat kalo Ayah udah agak marah gitu" Senja bergegas mengambil pakaiannya yang ada dalam lemari. Hari ini dia mengenakan baju tanpa lengan dan celana jeans dengan warna kecoklat-coklatan, rambut dia biarkan terurai dan tidak lupa dia sertakan bando warna Pink di kepalanya.

"Kok lama de?" tanya Ayah Senja

"Anja kan cewek Yah, pasti mandinya lama lah"

"Ngeles aja kamu"

Merekapun langsung menuju tempat tujuannya yaitu Bandara, dimana mereka akan menyambut satu anggota keluarga mereka yang sudah lulus kuliah S2 kedokteran di Jerman.

"Yah, abang bawain apa ya buat Anja?"

"Mana Ayah tau, memangnya kamu dulu pesen apa?"

"Anja sih dulu pesen boneka yang gedeeeee bangettt, hehe"

"Masa udah gede gini pesennya boneka sih sayang" kata Bunda Senja

"Kan Anja dulu pesennya pas Anja kelas 7 Bun."

"Oh iya Bunda lupa, hehe"

Merekapun saling berbincang membicarakan tentang oleh-oleh yang akan dibawa oleh Bony. Tetapi di lain tempat ada seorang laki-laki yang sedang sumringah, sepertinya laki-laki itu sudah tidak sabar ingin segera menjemput calon wanitanya ehhh ralat maksudnya gadis kecilnya yang akan dia ajak jalan hari ini. Dia berangkat dari apartemennya karena semalam dia tidak pulang ke Panti Asuhan apalagi ke rumah Ibunya.
"Baru kali ini gue gugup gini"

"Beda sama dulu, kalo gue mau ngajak jalan Raya gue gak gugup gini ya" batin Danu

Ya Raya adalah mantan kekasih Danu yang telah meninggalkannya tanpa satu alasan sekalipun.

Danu pun sudah di depan rumah Senja, dia turun. Namun langkahnya sedikit gugup,karena dia takut Ayah dan Bunda Senja tidak mengijinkan dia untuk membawa jalan Putrinya. "Bismillah semoga Ayah-Bundanya ngijinin gue"

Ting nong Ting nong. Danu memencet bel rumah Senja
Ting nong Ting nong. Masih belum ada orang yang membukakan pintu
Ting nong.... Alhamdulillah ternyata ada juga yang membukakan pintu

"Cari siapa mas? " tanya seorang ibu-ibu kepada Danu, mungkin itu adalah pembantu keluarganya

"Senja nya ada bi?"

"Oh Neng Anja nya tadi udah pergi Mas"

"Hah? Pergi? "
"Bukannya dia udah janjian sama gue ya?" batin Danu
"Pergi sama siapa bi?"

"Neng Anja pergi sama Tuan dan Nyonya, katanya tadi mau jemput Den Bony"

"Bony?"

"Iya, Den Bony abangnya Neng Anja"

"Oh Senja punya abang, kenapa dia gak ngomong sama gue?" lagi-lagi batin Danu berbicara

"Mas nya punya janji sama Neng Anja?"

"Iya bi,tapi Senja nya juga tidak ada, saya pamit dulu bi"

"Kalo mau, Mas nya bisa nunggu disini Mas"

"Gak usah bi, saya pulang aja, gak enak kalo disini lama-lama, hehe."
"Nanti kalo Senja nya udah pulang, bilangin ada cowok ganteng yang nyariin ya bi"

"Siap Mas"

Danu pun pergi dan keluar dari gerbang rumah Senja, lebih tepatnya rumah Ayah dan Bundanya Senja.
Danu sedikit kecewa kepada Senja, dia sudah semangat 45, tapi dia tidak jadi mengajak jalan gadis kecilnya. Tapi ya apa yang mau dikata? Itu urusan keluarga, keluarga lebih penting dari apapun.

••••

Maaf kalau banyak yang Typo, masih dalam tahap pembelajaran.

Ps : jangan lupa vote ya kakak
Follow juga ;)

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang