Bagian 18 - Sakit? iyaaaa

9.2K 407 14
                                    

Tak ada cinta yang didasari dengan kebohongan.
Berkatalah jujur. Apabila ia mencintaimu ia akan terus bersamamu walaupun kau sudah berbohong. Tapi, apakah ada wanita
yang ingin dibohongi?
Tidak ada!!

-detiarifin-


••••

"Nanti pulang gue tunggu di taman belakang" ucap Danu dan berlalu meninggalkan Senja. Danu sudah keluar dari kelas Senja.

Senja duduk di bangkunya. Dia menyembunyikan wajahnya di bawah lipatan tangannya. Dia menangis. Senja tidak mengerti dengan perasaannya saat ini. Apakah laki-laki itu tidak mengerti dengan hati seorang wanita? Sungguh keras kepala. Wanita itu bukan untuk dikasari tapi Wanita itu untuk disayangi.

"Emang lo ada masalah apa sih sama Kak Danu? " tanya Silla.

"...." Senja tidak menjawab pertanyaan Silla. Dia tak sanggup untuk menjawab.

"Gue ngerti pasti lo belum siap buat bicara Ja" sambil menepuk pundak Senja.
"Sebenernya tadi gue mau curhat sama lo Ja, tapi lo nya juga sama lagi kayak gue" cemberut Silla.

Senja menghapus air matanya, dia mengahadapkan badannya pada Silla dan langsung memeluknya. " Sill, aku sahabatmu, berbicaralah, aku akan mendengar semua curahan hatimu" Senja berbicara sambil terisak.

"Tapi lo janji, lo juga bakalan cerita masalah lo sama gue"

Senja menggangguk, tanda dia setuju dengan perkataan Silla.

Silla mulai menceritakan semua yang membuat hatinya tidak lagi merasakan kasih sayang tulus Satya. Satya sudah mulai berubah pada Silla.
"Kak Satya berubah Ja" Silla terlihat sedang menahan air matanya yang akan jatuh.
"Dia udah jarang hubungin gue, kalo ketemu di sekolah dia kayak gak kenal sama gue. Apa gue ngelakuin kesalahan ya Ja?"
"Gue ngerasa kalo dia udah bosen sama gue Ja" Silla mulai memeluk Senja. Saat ini Senja benar-benar menangis sejadi-jadinya.

"Sill, walaupun aku belum pernah ngerasain gimana itu pacaran, aku tau kamu sangat mencintai Kak Satya"

"Gue sangat mencintai dia Ja, hiks hiks"

"Kalo kamu mencintainya, kamu harus buktikan padanya Sill"

"Gue harus buktiin apa Ja? Gue udah ngelakuin semuanya Ja"

"Jangan Sill, jangan semuanya. Dia hanya laki-laki yang mungkin hanya singgah Sill" Senja jadi ikut menangis, saat Senja berkata seperti itu, dia membayangkan wajah Danu. Dan itu mampu membuat hati Senja sakit.

"Terus gue harus gimana Ja?"

"Kamu harus meminta penjelasan Kak Satya Sill, mau dibawa kemana hubungan kamu ini"

"Caranya?"

"Temuin dia!"

"Tapi_-"

"Aku bakalan temenin kamu kok Sill" Senja lebih mengeratkan pelukannya pada Silla.

"Makasih ya Ja, lo selalu ada buat gue"

"Jangan sungkan, aku ini sahabatmu "

"Ehh btw lo mau cerita apa sama gue?" tanya Silla.

"Emm, gak penting kok Sill, hehe"

"Masa gak penting tadi lo nangis gitu Ja, lo mah bohong ahh"

"Beneran Sill, gak penting kok. Udah ya jangan dipikirin" sambil mengusap air mata Silla yang ada di pipinya.

"Beneran?"

"Beneran lah Sill"

"Yaudah, nanti istirahat lo temenin gue ke kelas Kak Satya"

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang