Bagian 28

6.5K 368 14
                                    

Tanggunglah rasa sakitmu sendiri, aku tak akan membantumu untuk menanggung rasa sakit itu, ini ulah siapa? Ulah kamu kan? . Aku sudah pernah bilang padamu jangan pernah bermain-main dengan rasa (cinta) , nanti akhirnya akan ada peristiwa sebab akibat yang menimpa hati dengan curiga.

-Senja dan Danu-
detiaripin


••••

"Aku nganterin kamu sampai sini aja Ja" ucap Danu dengan ragu.

"Yaudah gak papa, makasih"

Rafa yang berada diantara mereka berdua berdecak tak mengerti, Si Kak Danu mau kemana?

"Raf, lo jagain Senja gue ya. Inget jangan lo apa-apain okeh" ucap Danu sambil menjitak kepala Rafa pelan.
Hah? Gak salah denger tuh, Danu bilang Senja gue? Gak sadar diri banget ya Danu Saveno Putra.

"Lo mau kemana Kak? "

"Lo gak perlu tau, yang penting lo harus jagain Senja"
Setelah sedikit berkata-kata dengan Rafa, akhirnya Danu meninggalkan tempat dimana Senja akan mengikuti perlombaan olimpiade biologi itu.

Senja sudah berjalan duluan di depan Rafa, dia sudah muak menunggu obrolan mereka. Lebih tepatnya dia sedikit muak kepada Danu itu.

Rafa segera berlari dan menghampiri Senja yang sudah sampai di depan tempat pendaftaran ulang.

"Ja, kok lo jalannya cepet-cepet gitu sih?" tanya Rafa dengan membenarkan posisi tas ransel yang ada di punggungnya.

"Emang kenapa? Kaki aku juga kan Raf? Bukan urusan kamu! " Senja berdecak sebal, dia sendiri tidak tahu kenapa dengan sikapnya ini. Tidak biasanya, gadis ini tidak pernah membentak orang sekalipun. Rafa adalah orang pertama yang dibentak oleh Senja.

Rafa tak menyangka dengan suara tinggi yang barusan dia dengar, gadis sehalus dan sepolos itu bisa berbicara dengan nada tinggi? Oh No, itu sangat menakjubkan.

Dasar seorang Rafa, bukannya dia marah telah dibentak oleh Senja, ehh ini malah sebaliknya, dia tertawa terbahak-bahak hingga menimbulkan rasa heran dari Senja yang ada di sampingnya.

"Kenapa kamu ketawa? Emangnya ada yang lucu ya Raf? " tanya Senja tak suka.

"Hah? Em em enggak Ja, gak nyangka aja. Seorang Senja gadis halus dan polos ini, bisa juga ya bentak dan marah-marah gak jelas gini, hahah" Rafa malah meledek Senja dan dibalas cemberutan oleh gadis cantik yang di kuncir kuda di kepalanya itu.

Senja diam tidak membalas olokan dan ledekan Rafa, dia memilih untuk fokus terhadap antrean yang ada di depannya.

"Silakan isi formulir singkat ini, dan terakan juga dari sekolah mana kalian berasal" sapa seorang wanita petugas pendaftaran yang tersenyum sangat manis.

"Terima kasih Mbak" Senja menjawab dengan senyuman yang tak kalah manis dengan petugas tadi itu.

"Jangan dimanis-manis gitu senyumnya, gue udah tau pasti manisan senyum lo dari pada petugas cantik itu, hahah" lagi-lagi Rafa hanya meledek Senja.
Pipi Senja yang manis seketika berubah menjadi merah muda, percis seperti tomat yang sudah masak.

"Apaan sih kamu Raf, tuh isi formulir punya kamu, jangan ngomong terus! "

"Hah? Kok gue harus ngisi sih? Kan satu sekolah satu formulir Ja"

"Prosedurnya diubah Raf, jadi nanti aku sama kamu bakalan dipisah, jadi perwakilan sekolah menjadi dua grup Raf, yaitu kamu sama aku, bukan disatuin" jelas Senja yang dibalas anggukan oleh Rafa.

"Yaudah mana sini" Rafa mengulurkan tangannya dan langsung mengambil kertas formulir yang Senja kasih padanya.

Tidak lama mereka sudah selesai mengisi formulir pendaftaran ulang, petugas cantik yang tadi memberi nomor urutan atau  nomor perlombaan, Senja dan Rafa mendapatkan urutan bernomor 39 dan mereka langsung menempelkan nomor tersebut disisi kiri baju seragam mereka.

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang