Hati juga punya porsi masing-masing.-detiarifin
••••
Acara pun dimulai, lantunan Al-Quran terdengar sangat indah dan menenanhkan jiwa.
Danu terlihat mengeluarkan sedikit air matanya dan perempuan di sebelahnya memberikan tisu kepada Danu, Ya itu adalah Ratna sahabatnya.
Senja duduk berjauhan dengan Danu, dia menjaga jarak dari bapak-bapak yang tadi merokok, walaupun bapak-bapak itu sudah tak merokok, tapi aroma rokoknya masih tercium di hidung Senja.
"Sebegitu dekatkah mereka?" batin Senja bertanya, sedikit terselip rasa kecewa dalam hatinya.
"Ahh sudahlah Senja, dia hanya menganggapmu gadis kecil saja, tidak lebih" batin Senja meyakinkan.Senja mencoba untuk tidak memperhatikan mereka berdua, namun entah kenapa matanya tidak bisa diajak berdamai dengannya.
Saat Senja terpaksa harus melihat ke arah Danu, dengan kebetulan Danu melihat ke Senja. Tatapan mereka bertemu, terkunci satu sama lain. Entah kenapa degupan jantung Senja saat itu berdegup semakin cepat.
"Berpaling Senja" batin Senja
Namun mata Senja tidak bisa menuruti apa yang diperintahkan batin Senja.
"Ahh dasar mata ini" gerutu Senja.
Danu hanya membalas tatapan Senja dengan senyuman saja. Dia tidak berucap apa-apa.
"Ahh dasar, laki-laki tidak peka" lagi-lagi Senja menggerutu tak jelas.
....
Pengajianpun sudah selesai, sekarang waktunya untuk memakan makanan yang sudah dihidangkan oleh yang mempunyai acara.
Danu mendekati tempat duduk Senja.
"Jangan duduk disitu, banyak asap rokok" kata Danu.
"Ahh iya"
"Mau langsung pulang?" tanya Danu.
"Aku lapar" jawab Senja datar
"Yaudah makan dulu sana"
Namun Senja masih diam.
"Apa perlu gue ambilin?"
"Gak usah" Senja sambil berlalu meninggalkan Danu, dan langsung mengambil makanan.
"Aneh tu anak, gak biasanya datar gitu" Danu sedikit membatin.
"Aku Suapin mau?"
"Aku bukan anak kecil kak" jawab Senja ketus.
Awalnya niat Danu ingin membuat moment romantis, tapi sepertinya Semesta sedang tidak bersahabat dengannya.
"Lo mah gadis kecil Ja, hehe" canda Danu.
"Iya emang aku gadis kecil, yang enggak bisa apa-apa, puas hah? " ucap Senja sedikit meninggikan nadanya.
Danu terkejut, apa yang salah dengan omongannya tadi. Biasanya Senja tidak marah walaupun dibilang seperti tadi.
"Ada yang gak beres" batin Danu.
Senja diam seribu bahasa, dia tidak mau mengajak Danu berbicara. Dia hanya mengunyah makanan yang menurutnya sudah tidak ada rasanya itu.
"Maafin gue" mohon Danu dengan wajah memelas.
Senja masih belum goyah, dia masih diam saja.
"Ja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Danu
Romansa"Jangan senyum terus,nanti gue cinta" -Danu Saveno Putra- "Peracayalah,Senja tak akan indah bila tidak ada matahari sore yang menemaninya" -Senja Putri Anjani- ••••• Update hari senin dan kamis sesuai puasa sunat yah ;)