Bagian 10 - Tiba-Tiba Rindu Ayah

10K 401 2
                                    

Tak ada yang tak mungkin, selagi kita berusaha ketidak mungkin itu bisa berubah menjadi mungkin.

-Senja dan Danu
-detiarifin



••••

Danu duduk di bawah pohon kelapa di pinggir pantai, baru kali ini hatinya merasa damai, melihat anak-anak panti tertawa lepas, bermain pasir, saling tendang menendang. Danu jadi ingat dulu saat dia masih kecil, setiap minggu dia selalu pergi ke pantai dengan Ayahnya, ya itu dulu, sekarang sudah tidak.

"Ayah, semoga Ayah tenang disana" batin Danu
Lima hari lagi adalah hari dimana mengenang kepergian Ayahnya, Danu harus menyiapkan segala sesuatu untuk syukuran di Panti Asuhan, dia akan mengajak seseorang yang menurutnya spesial di hatinya saat ini.

"Woyy, bengong aja Dan"

"Ngangetin aja Na"

"Hehe"

"Ehh iya, kemarin Satya nitip salam buat lo"

"Satya?"

"Iya, si Satya yang dulu suka sama lo"

"Dia kan udah punya pacar Dan"

"Ya terus?"

"Enggak sih, aneh aja gitu nitip salam sama gue, gak marah gitu pacarnya?"

"Ya mana gue tau, itu mah urusan dia"

Satya memang suka kepada Ratna dari dulu, tapi Ratna tidak pernah merespon Satya karena Ratna dulu hanya menyukai Danu. Bahkan sampai sekarangpun masih menyukainya.

"Gimana kabar Satya?"

"Tumben lo nanyain dia? Biasanya juga suka gak peduli"

"Hehe" Ratna hanya nyengir saja

"Dia baik"

"Dia masih suka ngasih coklat gede gak ya kesetiap cewek?" tanya Ratna

"Udah enggak, dia cuman ngasih coklat kesatu cewek aja sekarang"

"Iya gue tau, pasti kepacarnya"
"Gue seneng dia bisa move on dari gue"

"Kok lo seneng? Seharusnya lo sedih karena dia udah gak sayang lagi sama lo,hahah" ledek Danu

"Ahh gitu lo mah Dan, ledekin aja terus"

"Sorry sorry" sambil mengacak-acak rambut Ratna

"Ahh rambut gue jadi rusak gini dehh"
"Dan andai lo tau, dari dulu gue cuman suka sama lo, gue gak pernah suka sama orang lain" batin Ratna.

"Oh ya, lima hari lagi kan hari mengenang kepergian Ayah gue, lo bisa bantuin gue kan?" tanya Danu

"Bantu apa?"

"Nyiapin syukuran di panti sama bude"

"Bisa lah, apasih yang engga buat sahabat gue ini" Ratna balik mengacak-acak rambut Danu

"Ehh, rambut gue rusak nih, udah tampan gini juga, haha"

"Kepedean lo"

"Emang iya kan?, buktinya cewek-cewek di sekolah gue banyak yang nembak gue"

"Lo emang ganteng Dan" lagi-lagi hanya Batin Ratna yang berkata.

"Ahh lo mah dari dulu juga emang suka tebar pesona Dan"

"Sekarang gue cuman tebar pesona sama satu orang Na"

"Siapa? Pasti yang namanya Senja itu kan?"

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang