Bagian 22 - Plin Paln Kek Timbangan

8.1K 310 15
                                    

Aku tak setabah Hujan yang turun dari awan lalu diserap oleh Tanah.

-detiarifin-

••••

"Dasar laki-laki brengsek, kemarin ngomongnya aku-kamu, sekarang berubah lagi jadi gue-lo. Dasar gak punya pendirian" ucap Senja dalam batinnya.

"Lo mau ikut sama gue?" tanya Danu namun Senja tetap mengacukkannya.

"Gue tahu lo denger omongan gue Ja"
Lagi-lagi Senja tidak menjawab omongan Danu. Dia sengaja mengunci mulutnya untuk berbicara pada Danu.

"Dari pada lo telat, mending naek....." belum sempat Danu melanjutkan bicaranya, Senja sudah masuk ke dalam angkot tanpa mengucapkan sepatah dua patah katapun.

Danu hanya tersenyum masam. Dia dapat memaklum perlakuan Senja padanya. Karena ini real kesalahannya.

"Gue gak bakalan menyerah Ja, sampai lo bisa maafin gue dan gue bisa nebus kesalahan gue sama lo" ucap Danu sambil melajukan motornya dan mengikuti angkot yang dinaiki oleh Senja tadi.

....

Gerbang sekolah hampir saja ditutup oleh Pak Ahmad kalau Senja tidak berteriak kepada Pak Ahmad. Seperti nya hari ini adalah hari yang cukup sial untuk seorang Senja.

"Makasih ya Pak"

"Jangan sampai telat lagi!" Pak Ahmad memberi peringatan pada Senja dengan mata melotot.

"Siap Pak" Senja berucap sambil berlalu pergi meninggalkan Pak Ahmad yang masih menutup pintu gerbang.

Senja setengah berlari untuk sampai ke kelasnya, dia terburu-buru sampai-sampai tidak melihat orang-orang di depannya.

Brukk!
Senja menabrak seseorang yang ada di depannya. Laki-laki dengan badan tegap dan mempunyai alis yang tebal sedang tersenyum pada Senja.

"Maaf-maaf Kak" ucap Senja tanpa melihat wajah laki-laki itu.

"Gak usah segitunya kali Ja" suara bariton laki-laki tersebut.

Senja sedikit terkejut mendengar kata-katanya. Ahhh berarti orang tersebut sudah mengenal Senja.

Saat Senja melihat wajah laki-laki itu, hati Senja degh! Suhu tubuhnya langsung turun, telapak tangannya mengeluarkan keringat dingin.

"Kak Jimmy?" ucap Senja tak percaya.

"Ohh lo kenal juga sama gue, kirain gue enggak" ucap laki-laki yang disebut Senja Jimmy itu.

"Sekolah disini?" tanya Senja lagi-lagi masih tak percaya.

"Gue baru pindah hari ini" Jimmy sedikit menjeda ucapannya.
"Dan lo tau kenapa gue pindah? Itu semua gue lakuin buat lo" jelas Jimmy.

"Ahhh, iya iya Kak. Maaf aku harus segera ke kelas" Senja berucap sambil berlalu pergi meninggalkan Jimmy dengan raut muka yang sedikit ketakutan.

"Menggemaskan" hanya itu yang bisa diucapkan oleh Jimmy saat setelah bertemu dengan Senja.

•••

Tok tok tok
Senja mencoba mengetuk pintu kelasnya, yang didalamnya sudah ada guru yang mengajar.

Krettt
Suara pintu terbuka, dan ketahuilah yang membuka pintu saat itu adalah Bu Afi, guru yang super killer dan galak banget.

"Kenapa kamu telat?!" tanya Bu Afi membentak Senja, sampai-sampai Senja tidak berani untuk menatap wajah Bu Afi itu.

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang