Bagian 12 - Ayah Senja

10.2K 446 8
                                    

Kadang jatuh cinta harus punya keberanian yang cukup banyak.

-Danu-
-detiarifin-

••••

Matahari sudah ada di atas kepala, menandakan hari sudah siang. Sepertinya siang ini semesta mendukung Danu, Ya dia siang ini akan meminta ijin kepada Pak Dony Ayahnya Senja, untuk mengajak putrinya ke acara syukuran Ayah Danu.

Danu sudah ada di depan kelas Senja, dia sudah menunggu lumayan cukup lama. Namun kelas Senja belum juga bubar. Seperti biasa saat ini Danu sedang dikerumuni adik-adik kelas yang sok Kecentilan. Maklumlah dia sedang ada dikawasan kelas sebelas.

"Kak Danu lagi ngapain disitu?"

"Kak Danu nungguin siapa?"

"Ganteng deh"

"Minta Id Line nya dong"

Suara-suara centil yang biasa digunakan untuk menggoda laki-laki mereka keluarkan. Danu sih datar-datar saja, karena memang dia sudah biasa.

Akhirnya setelah Danu menunggu hampir Tiga Puluh Menit kelasnya Senja bubar juga.

"Oh pelajaran Pak Bono toh, pantesan lama" Batin Danu, saat melihat Pak Bono guru pelajaran PKN keluar kelas Senja.

"Siang Pak" sapa Danu

"Siang, kau sedang apa Danu disini?"

"Saya sedang menunggu teman Pak"

"Kira saya kau sedang tebar pesona, haha"

"Ahh Bapak bisa aja"

Ya memang begitu Danu, dia sudah terkenal seantero sekolah sebagai cowok ganteng,pinter,sopan dan satu lagu DINGIN sama cewek. Walaupun Pak Bono tadi menggapnya sebagai cowok suka terbar pesona, tapi menurut Danu dia tidak seperti itu.

"Mana sih kok lama" kesal Danu, saat Senja belum kunjung keluar kelas.
"Yang lain udah keluar, kok dia belum"

Danu sudah kesal, akhirnya memutuskan untuk masuk ke kelasnya. Bodo amat orang mau bicara apa juga.

Saat Danu masuk ke kelas dia melihat Senja masih berkutat dengan pensil dan bukunya, dia masih duduk bersama sahabatnya, tak lain dan tak bukan dia adalah Silla.

"Ehh Kak Danu" Sapa Silla

"Hay Sill"

"Mau ngapain kesini kak?" tanya Silla.

Senja masih berkutat dengan bukunya.

"Nungguin orang yang duduk di sebelah lo"

"Oh" Silla hanya ber"oh" saja, dia berpikir pasti ada apa-apa diantara mereka.

"Ja" senggol Silla

"Apa?"

"Tuh"

"Ehh Kak Danu, udah lama?" tanya Senja dengan wajah polosnya.

"Udah satu jam" datar Danu, dia kesal kenapa dia terlalu serius sama belajar sih.

"Oh maaf ya, barusan ngerjain dulu tugas, hehe"
Kata Senja cengengesan sambil memasukan buku dan kotak pensilnya ke dalam tas pinknya.

"Mau ngapel nih" ledek Silla

"Apaan sih Sill"

"Yaudah gue duluan ya Ja, Kak Danu. Soalnya Yayang Satya udah nungguin di Parkiran, hehe dadah" sambil berlalu pergi.

"Yaudah yuk pulang" ajak Senja, namun Danu masih diam saja dan melihat Senja dengan penuh kesal.

"Kok masih diem?"
"Oh gak mau pulang? Yaudah Anja duluan aja"
Belum Senja keluar kelas, tangan Danu sudah menahan tangannya. Tapi kali ini tidak sekeras yang tadi siang ya, hehe.

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang