Bagian 36 - Shena

5.7K 296 31
                                    

Bu, dia tidak akan meninggalkanku bukan? Aku takut sepiku ini kembali lagi.

••••

Sebuah cerita manis sudah mulai terukir dihidup Senja. Yaa dia mungkin sekarang akan bisa melupakan masalalu bersama laki-laki yang tidak ingin dia sebut namanya itu dengan bibir mungilnya.

Ahh tapi apa kabar dengan dia? Pasti sedang disco atau main ke club bersama wanita-wanita bule nya itu. Eh eh kenapa kamu malah memikirkan dia Senjaaa bodoh bodoh..

Senja merutuki pemikirannya sendiri  dalam hati. Mana bisa dia melupakan yang hampir ada di genggaman dengan secepat itu?

Kamu harus meminta maaf pada Rafa Ja, kamu telah menggunakan dia sebagai batu loncatan..
Ahh ya ya, aku akui aku takut kehilangannya, tapi sebagai apa? Aku belum mengerti dengan perasaanku sendiri.

Drrttt drrrttt drrrttt
Ponsel Senja terus saja berdering dan itu mampu membuyarkan lamunan gadis itu.

"Ponsel kamu bunyi terus Ja. Angkat siapa itu? " Rafa mengambil ponsel Senja dan mengangkat panggilannya. Yaps itu adalah nomor asing yang tidak Senja ketahui.

"Hallo" suara Bass seorang laki-laki seperti Rafa mampu membuat kaget sang penelpon sehingga orang yang di sebrang sana tidak berbicara sama sekali.

Sedangkan gadis yang di depannya itu masih asik dengan nasi kuning yang mampu mengganjal perutnya sampai 4 jam lamanya.

"Siapa? Gak mau bicara woy? "

Krik Krik Krik Krik. Sepertinya orang itu tidak mau bicara jika bukan Si Empunya ponselnya sendiri yang berbicara.

Ahh menyebalkan

"Mungkin dia ingin berbicara denganmu Ja" Rafa menyodorkan ponselnya ke arah Senja dan diselingi dengan anggukan.

"Hallo"

"....."

"Siapa ini? Jika tidak penting aku akan menutup panggilannya. Kasian, pulsamu pasti mubadzir jika hanya ingin mendengarkan suaraku saja"

Kenapa wanita ini tahu jika aku hanya ingin mendengar suaranya saja?

"Kau tidak mengenalku? " Yaa Si Penelpon ternyata bersuara juga.

Degh.
Senja langsung menoleh sedikit kepada laki-laki yang ada di depannya dan ke ponsel yang ada di telinganya.

Apa lagi ini Tuhan?

"Apa kamu sudah melupakan suaraku? " suara misterius itu lantang sekali dalam bertanya, seakan-akan dia tidak pernah mempunyai beban apapun.

"Saya memang tidak mengenal suara anda. Ini siapa? "

Rafa yang ada di depannya langsung menghentikan tangannya yang sedang fokus terhadap nasi kuning di depannya itu.

Aneh, apa penganggum rahasia gadisku? Tidak tidak dia hanya mempunyai penganggum yaitu aku.

Rafa menaikkan alisnya sekilas, seakan bertanya pada Senja 'siapa?' namun Senja menjawab dengan bahu yang terangkat bahwa diapun tidak mengetahuinya.

"Baiklah. Aku tahu kamu masih bersama Rafa, aku tidak akan mengganggu waktumu sekarang. Aku akan menghubungimu lagi nanti malam. Selamat siang, jangan lupa untuk selalu meminum obat asmamu itu, Sekarang musim panas, pasti di Bandung banyak sekali debu dan itu akan mengganggu paru-parumu. Satu lagi, jangan lupa kamu harus selalu menggunakan masker jika keluar rumah. Aku sudah membelikanmu masker yang aku titipkan di Pembantumu tadi pagi."

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang